Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali Tanda Anak Stunting dari Berat Badan & Tinggi Sejak Dini

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 12 Jan 2023 22:30 WIB

mother measuring height of her son
Ilustrasi Anak Stunting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dejan_Dundjerski

Berat dan tinggi badan anak harus selalu diperhatikan dalam masa pertumbuhannya, Bunda. Jika anak memiliki berat dan tinggi yang tidak sesuai dengan usianya, anak bisa saja mengalami stunting.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis atau terjadi dalam jangka waktu lama, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Kondisi ini dapat ditandai dengan tubuh anak yang pendek.

Melansir dari situs resmi Kemenkes RI, WHO mengungkap ada sekitar 178 juta anak di bawah usia lima tahun diperkirakan mengalami pertumbuhan terhambat karena stunting. Tak hanya itu, stunting juga kerap kali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal.

Berat dan tinggi badan anak stunting

Berat dan tinggi badan anak dikatakan stunting jika tidak sesuai atau berada di bawah rata-rata usianya. Hal ini juga disebutkan oleh UNICEF dalam pernyataannya, Bunda.

UNICEF mendefinisikan stunting sebagai persentase anak-anak usia 0 hingga 59 bulan dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis). Hal ini pun diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO.

Stunting sendiri merupakan perkembangan dengan proses yang lambat, kumulatif, dan tidak berarti bahwa asupan makanan yang diberikan pada anak tidak memadai. Kegagalan tumbuh ini bisa saja sudah terjadi sejak anak berada dalam kandungan.

Tanda anak stunting dari berat dan tinggi badannya

Kemenkes mengungkapkan ada beberapa tanda stunting yang bisa dilihat dari berat dan tinggi badan anak. Berikut deretannya:

  • Anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya.
  • Proporsi tubuh cenderung normal tapi anak lebih muda atau kecil untuk usianya.
  • Berat badan rendah untuk anak seusianya.
  • Pertumbuhan tulang tertunda.

Meski begitu, Bunda berarti anak dengan tubuh pendek selalu dikatakan mengalami stunting ya, Bunda. Klik baca halaman berikutnya untuk melihat penjelasan lengkapnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video perbedaan stunting dan gizi buruk pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB ANAK PENDEK

mother measuring height of her son

Ilustrasi Anak Stunting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dejan_Dundjerski

Menurut Direktur Eksekutif International Pediatric Association, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A.(K), FAAP, FRCPI (Hon.), tidak semua anak pendek disebut stunting, Bunda. Stunting sendiri harus disertai dengan malnutrisi dan penyakit kronik.

"Stunting adalah pendek. Tapi semua anak pendek stunting. Stunting ini adalah pendek yang disebabkan malnutrisi kronik dan penyakit kronik," katanya pada wartawan dalam virtual press conference, beberapa waktu lalu.

"Jadi pendek-pendek lain yang disebabkan bukan karena malnutrisi kronik dan penyakit kronik, tentu dia bukan masuk stunting. Jadi pendek ini banyak," sambungnya.

Banner pubertas dini

Anak pendek karena genetika

Selain stunting, ada banyak penyebab lain anak pendek. Misalnya saja karena genetika dari kedua orang tuanya.

Ketika Bunda mengetahui anak memiliki perawakan pendek karena penyebab genetika, Prof Aman menyarankan agar Bunda tidak memberikan anak makan yang berlebihan. Hal ini justru bisa menyebabkan anak tumbuh obesitas.

"Kalau pendek kelainan genetik tentu kita bisa periksa kromosomnya. Ada sindrom atau kelainan tulang lain-lain. Tapi kalau maksudnya pendek akibat genetik karena family atau keluarganya pendek, hal begini bagaimana kita ketahui? Kita hitung saja potensi genetiknya," ungkap Aman.

"Masukkan tinggi badan orang tuanya, biasanya beratnya ini juga normal. Jadi kalau yang seperti ini jangan dikasih makan yang berlebihan. Bahkan dia akan menjadi obesitas. Ini akan sangat bisa dibedakan dengan memasukkan datanya," tambahnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda