Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Stunting pada Anak Dipengaruhi oleh Faktor Genetik? Ini Kata Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 07 Jul 2023 19:16 WIB

Little child boy and tall child boy standing arms crossed and looking face isolated on white background. Big and small kid concept at be friends. Back to school for concept.
Ilustrasi Anak Stunting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Apiwan Borrikonratchata

Stunting merupakan salah satu masalah yang masih dialami oleh anak-anak di Indonesia. Lantas, benarkah kondisi stunting pada anak turut dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan?

Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat karena kurang gizi kronik dan gizi dalam waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak.

Saat ini, angka stunting di Indonesia telah mencapai 21,6 persen. Ini sedikit lebih tinggi dari batas yang ditentukan WHO, yakni sekitar 20 persen.

"Jadi kalau WHO mengatakan problem stunting itu relatif kecil apabila sudah di bawah 20 persen. Jadi kalau target Pak Jokowi itu 14 persen (di tahun 2024), itu berarti sudah di bawah ambang batas yang diciptakan WHO," ungkap Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan, MA dalam acara 'Seminar Gizi Pencegahan Stunting Jelang Peringatan Hari Keluarga Nasional 2023 oleh Nestle Dancow FortiGro' di Auditorium Pemerintahan Banyuasin, baru-baru ini.

"Nah sekarang posisi kita kan 21,6 persen, sedikit lagi. Itu berarti mencapai 14 persen itu menurunkan hampir 7 persen, itu bukan PR yang mudah. Karena tahun 2024 adalah tahun depan. Jadi kalau turunnya di bawah 20 persen, misalnya 19 persen, mungkin bisa. Tapi itu sangat tergantung pada berbagai sektor," lanjutnya.

Ada berbagai macam hal yang memengaruhi stunting pada anak, Bunda. Lantas, apakah faktor genetik termasuk?

Pengaruh genetik orang tua pada anak stunting

Dalam acara yang sama, Ali menjelaskan bahwa penelitian menunjukkan faktor keturunan atau genetik tidak terlalu memengaruhi stunting pada anak. Kondisi ini justru lebih disebabkan oleh faktor lingkungan.

"Ini yang saya ingin jawab, bahwa ternyata penelitian menunjukkan faktor keturunan hanya sedikit sekali memengaruhi terjadinya stunting. Tapi stunting itu lebih banyak disebabkan oleh faktor lingkungan di luar, termasuk pola asuh dan konsumsi makanan," ujarnya.

"Sekarang bisa dilihat sekeliling kalau bertemu, bapaknya pendek, ibunya pendek, tapi anaknya lebih tinggi dari orang tuanya," tambah Ali.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan perbedaan tinggi anak dan orang tua terjadi karena asupan gizi yang berbeda.

"Kenapa bisa terjadi? Ya karena gizinya lebih baik daripada saat (orang tuanya) dulu. Orang Jepang sekarang bisa tinggi-tinggi karena gizinya lebih baik," jelasnya.

Lantas, apa hal lain yang menyebabkan stunting? Simak selengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!  


GIZI HINGGA POLA ASUH

mother measuring height of her son

Ilustrasi Anak Stunting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dejan_Dundjerski

Penyebab stunting pada anak

Dalam acara yang sama, Ali turut menjelaskan beberapa hal yang menyebabkan stunting, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Rendahnya kualitas dan kuantitas gizi

Rendahnya akses terhadap makanan baik dari segi kuantitas maupun kualitas menjadi salah satu hal yang memengaruhi stunting, Bunda. Selain itu, Ali juga mengungkap bahwa Bunda perlu bedakan antara kualitas dan kuantitas gizi ini.

"Kalau ditanya apa sih sebabnya anak kita stunting? Pasti ada hubungannya dengan konsumsi makanan. Kalau kita bicara makanan, itu kita gunakan kata konsumsi. Konsumsi nasi, sayur, daging," jelas Ali.

"Tapi kalau kita bicara gizi, itu bicara tentang asupan. Asupan karbohidrat, asupan protein, lemak. Jadi bedanya konsumsi itu untuk makanan, asupan itu untuk gizi," lanjutnya.

Liburan sekolah

2. Pola asuh yang kurang baik

Pola asuh yang kurang baik juga bisa menjadi alasan mengapa anak mengalami stunting. Pola asuh ini umumnya berkaitan dengan praktik pemberian makanan pada bayi dan anak.

"Kemudian pola asuh yang kurang baik dari orang tua kepada anaknya. Mungkin kalau kita selalu memberi makan anak kita dengan KKN (kerupuk, kecap, dan nasi), itu setahun bisa stunting anak kita. Atau karbohidrat bertemu dengan karbohidrat. Mi instan dengan nasi," kata Ali.

3. Rendahnya akses sanitasi

Selain itu, Ali juga mengatakan bahwa stunting bisa terjadi karena rendahnya akses pelayanan kesehatan, Bunda. Hal ini termasuk sanitasi dan air bersih, Bunda.

Simak lagi video asupan nutrisi penting untuk cegah stunting berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda