5 Fakta Kasus Bayi Diberi Kopi Saset, Presiden Sampai Ikut Turun Tangan Bun

A cup of coffee, chocolate, cinnamon, coffee beans on a wooden tray. Life style. High quality photo

Ilustrasi Fakta Kasus Bayi Diberi Kopi Instan/Foto: iStock

Belum lama ini, video seorang Bunda asal Gowa, viral di media sosial, Bunda. Bukan tanpa alasan, hal ini lantaran ia memberikan bayinya yang berusia 7 bulan kopi susu kemasan atau saset.

Dalam keterangan video, sang Bunda mengatakan kopi susu saset ini bermanfaat bagi bayinya karena bisa mengurangi intensitas BAB yang semua 10 kali menjadi 9 kali.

Video ini pun menjadi sorotan netizen. Kopi sendiri dikatakan tidak baik dikonsumsi oleh anak yang berusia di bawah 12 tahun, Bunda.

Fakta kasus bayi diberi kopi instan

Ada beberapa fakta terbaru tentang kasus bayi yang diberi kopi instan oleh sang Bunda. Melansir dari laman detikcom, berikut ini Bubun rangkumkan deretannya:

1. Presiden turun tangan

Kasus bayi yang diberi kopi sachet ini pun menarik perhatian seluruh masyarakat Indonesia termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam Rakernas BKKBN di Jakarta Timur, ia menyebut bahwa Bunda bayi tersebut percaya bahwa kopi saset bisa bermanfaat bagi anaknya karena mengandung 'susu'.

"Kita lihat kemarin yang ramai, bayi baru 7 bulan diberi kopi susu sachet oleh ibunya. Karena yang ada bayangan di sini (kepala) adalah susu," katanya.

Jokowi kemudian mengimbau kepada seluruh instansi untuk terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan anak-anak.

"Hati-hati mengenai itu. Sekali lagi yang namanya penyuluhan, penyuluhan, penyuluhan, penting. Karena memang kata ibunya bermanfaat kopi susu saset ini karena ada susunya," papar Jokowi.

"Hati-hati bahwa anak ginjal, jantung, lambung, itu belum kuat," sambungnya.

2. Kapolri sambangi rumah bayi yang diberi kopi instan

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi turut memberikan pujian pada instansi kepolisian, Bunda. Ia mengatakan Kapolri bekerja cepat dan mendatangi Bunda beserta bayi tersebut.

"Sehingga saya baca polisi menemui orang tua bayi. Tapi semestinya yang benar kan kader dari posyandu, kader dari BKKBN yang datang. Karena kecepatan Kapolri mungkin. Karena reaksi dari Kapolri cepat, (jadi) datang lebih dari kader," katanya.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat fakta lainnya ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan lagi video porsi aman ibu menyusui minum kopi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

FAKTA KASUS BAYI DIBERI KOPI INSTAN

Coffee cup and beans on old kitchen table. Top view with copyspace for your text

Ilustrasi Fakta Kasus Bayi Diberi Kopi Instan/Foto: Getty Images/iStockphoto/karandaev

3. Ahli ungkap bahayanya

Melansir dari laman Insider, terlalu banyak kafein pada orang dewasa bahkan bisa menyebabkan berbagai masalah. Misalnya saja peningkatan kecemasan, peningkatan detak jantung dan tekanan darah, hingga gangguan tidur.

Karena anak-anak memiliki tubuh lebih kecil, mereka juga memiliki kebutuhan kafein yang lebih sedikit. Oleh karena itu, anak-anak yang mengonsumsi kopi tentu akan mengalami berbagai macam kondisi kesehatan.

Amerika Serikat tidak memiliki pedoman resmi tentang konsumsi kafein untuk anak-anak. American Academy of Child and Adolescent Psychology menegaskan anak di bawah 12 tahun sama sekali tidak mengonsumsi kafein.

"Saya benar-benar tidak akan merekomendasikan secangkir kopi biasa sampai usia 16 tahun atau lebih," kata Dr. Mehul Patel, dokter anak di Rumah Sakit Memorial Hermann.

4. Orang tua bayi diamankan

Polisi Gowa yang mengetahui kejadian dalam video viral tersebut langsung menyambangi rumah orang tua bayi, Bunda. Kini, orang tua bayi pun diamankan sementara untuk dimintai keterangan.

"Untuk sementara waktu ibunya diamankan di Polres Gowa untuk dimintai keterangan," kata Kasi Humas Polres Gowa, Hasan Fadlyh.

5. Orang tua bayi jalani tes kejiwaan

Selain mengamankan orang tua bayi, Kepolisian Gowa juga memastikan kondisi bayi berinisial Y tersebut dalam keadaan sehat. Kini, bayi telah mendapatkan perhatian lebih dan dalam masa perawatan.

Kepada wartawan, Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjutak, mengungkapkan pihaknya akan melakukan tes kejiwaan pada orang tua bayi Y. Putusan ini diambil setelah mendapatkan keterangan dari ibu bayi tersebut.

"Kita akan meningkatkan untuk tes kejiwaannya (ibu bayi). Untuk mengetahui bagaimana kondisi kejiwaan dari ibu tersebut," ungkap Reonald.