Diabetes pada Anak Meningkat, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya Bun

Anak-anak rentan terhadap banyak penyakit, salah satunya adalah diabetes. Belakangan ini, diabetes pada anak tercatat meningkat 70 kali lipat dari sebelumnya. Jenis diabetes yang kerap menyerang anak adalah diabetes melitus tipe 1.

Diabetes tipe 1 pada anak adalah kondisi di mana tubuh anak tidak lagi memproduksi hormon penting (insulin). Anak membutuhkan insulin untuk bertahan hidup, sehingga insulin yang hilang perlu diganti dengan suntikan atau dengan pompa insulin.

Diabetes tipe 1 mulanya dikenal sebagai diabetes remaja atau diabetes yang bergantung pada insulin. Dalam kondisi ini, pankreas membuat sedikit atau bahkan sama sekali tidak membuat insulin.

Insulin adalah hormon yang digunakan tubuh untuk memungkinkan gula (glukosa) memasuki sel untuk menghasilkan energi. Meski kerap menyerang anak atau remaja, diabetes ini juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Penyebab diabetes pada anak

Melansir dari laman Mayo Clinic penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui. Namun, pada kebanyakan orang dengan diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh secara keliru menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas.

Setelah sel-sel pulau pankreas dihancurkan, anak menghasilkan sedikit atau tidak menghasilkan insulin. Insulin sendiri memiliki tugas penting memindahkan gula dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk energi.

Gula memasuki aliran darah saat makanan dicerna. Namun, insulin yang cukup, gula menumpuk di aliran darah anak. Ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Gejala diabetes pada anak

Secara umum, ada beberapa gejala diabetes pada anak yang relatif sama pada masing-masing tipe. Melansir dari laman Mayo Clinic dan Healthline, berikut ini deretannya:

• Anak sering haus
• Anak sering buang air kecil atau bisa juga mengompol
• Anak sering merasa lapar
• Berat badan anak turun secara tak disengaja
• Anak sering kelelahan
• Napas anak beraroma seperti buah
• Adanya perubahan perilaku pada anak
• Luka terbuka yang sulit sembuh
• Perubahan kulit di beberapa bagian tubuh seperti leher dan ketiak yang menggelap

Lantas seperti apa cara mengecek dan mengobati diabetes pada anak? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa lihat lagi video tes lakukan deteksi dini untuk diabetes anak berikut ini: 

[Gambas:Video Haibunda]

BERBAGAI TES DARAH

Ilustrasi Diabetes pada Anak/Foto: iStock

Cara mengecek diabetes pada anak

Ada beberapa tes darah untuk mengetahui diabetes pada anak. Tes ini dilakukan untuk mendiagnosis diabetes dan memantau manajemen. Berikut ini deretannya:

1. Tes gula darah acak

Tes ini merupakan tes skrining utama untuk diabetes tipe 1 dengan sampel darah yang diambil secara acak. Tingkat gula darah 200 miligram per desiliter (mg/dL) atau 11,1 milimol per liter (mmol/L) atau lebih tinggi, bersamaan dengan gejala, menunjukkan diabetes.

2. Tes hemoglobin terglikasi (A1C)

Tes ini menunjukkan tingkat gula darah rata-rata anak selama 3 bulan terakhir. Tingkat AIC 6,5 persen atau lebih tinggi pada dua tes terpisah mengindikasi diabetes.

3. Tes gula darah puasa

Sampel darah ini diambil setelah anak tidak makan atau puasa selama minimal 8 jam atau semalaman. Tingkat gula darah puasa 126 mg/dL (7,0 mmol/L) atau lebih tinggi menunjukkan diabetes tipe 1.

Cara mengobati diabetes

Perawatan diabetes tipe 1 terbagi menjadi beberapa jenis. Misalnya saja seperti:

• Mengambil insulin
• Pemantauan gula darah
• Makan makanan sehat
• Berolahraga secara teratur

Pengobatan akan dilakukan dengan tim perawatan diabetes anak yakni penyedia layanan kesehatan, spesialis perawatan dan pendidikan diabetes bersertifikat, dan ahli diet. Tujuan pengobatannya adalah untuk menjaga gula darah anak dalam angka tertentu.

Penyedia layanan kesehatan akan memberitahu Bunda berapa kisaran target gula darah anak. Kisaran ini dapat berubah saat anak tumbuh besar. Konsultasikan kondisi Si Kecil pada dokter ya, Bunda.