Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali Buta Warna pada Anak, Seperti Ha Ye Sol di Drama Korea The Glory

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 14 Mar 2023 22:20 WIB

Sleepy stressed tired upset little child crying rubbing eyes feel abused hurt pain, sad lonely worried preschool kid girl in tears miss parents sitting on sofa alone, unhappy children emotion concept
Ha Ye Sol di Drakor The Glory/Foto: Dok. Netflix

Bunda termasuk salah satu orang yang suka menonton drama Korea? Kalau begitu, Bunda pasti sudah menyaksikan drama terbaru The Glory yang diperankan oleh Song Hye Kyo dan Lim Ji Yeon, ya?

Dalam serial berjumlah 16 episode itu, diceritakan bahwa anak dari Park Yeon Jin (diperankan oleh Lim Ji Yeon), Ha Ye Sol (diperankan oleh Oh Ji Yul) mengalami buta warna. Kondisi ini didapatkannya dari sang Ayah kandung, Jeon Jae Joon (diperankan oleh Park Sung Hoon).

Pada beberapa scene, terlihat Ye Sol tidak bisa membedakan warna merah dan hijau. Kedua warna ini pun diperlihatkan sebagai warna abu-abu.

Buta warna pada anak

Buta warna sendiri kerap disebut sebagai Colour Vision Deficiency (CVD). Anak yang mengalami buta warna mengalami penurunan dalam membedakan warna-warna tertentu seperti merah, hijau, biru, atau campuran dari warna-warna tersebut.

Meskipun anak kesulitan melihat warna, ketajaman penglihatan tetap normal, sehingga anak dapat menjalani kesehariannya tanpa menyadari adanya kelainan tersebut. Tak hanya itu, anak juga masih bisa membedakan benda dari ukuran, bentuk, dan kecerahan.

Kondisi buta warna disebabkan oleh kelainan genetik atau penyakit keturunan yang terpaut kromosom X, yang diturunkan secara herediter dari orang tua ke anak.

Melihat dari situs resmi laman Kementerian Kesehatan RI, pola penurunan buta warna ditunjukkan dengan adanya pewaris dari seorang Bunda ke anak laki-lakinya sehingga si anak menderita buta warna. Apabila diwariskan kepada anak perempuan, maka anak perempuan tersebut menjadi pembawa (carrier).

Faktor penyebab buta warna pada anak

Faktor genetik atau keturunan merupakan penyebab utama dari buta warna. Namun, ada pula hal lain yang bisa menyebabkan seorang anak mengalami buta warna.

Penyakit atau cedera mata yang mengakibatkan kerusakan sistem saraf optik dan retina bisa menjadi salah satu faktor penyebab anak alami buta warna, Bunda. Tak hanya itu, ada pula buta warna yang disebabkan oleh efek samping obat serta kemampuan melihat warna juga berkurang perlahan seiring berjalannya usia.

Lantas, apakah buta warna ini berbahaya? Klik baca halaman berikutnya untuk melihat selengkapnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video cara mengobati bintitan pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




BUTA WARNA TIDAK MENGANCAM JIWA

Sleepy stressed tired upset little child crying rubbing eyes feel abused hurt pain, sad lonely worried preschool kid girl in tears miss parents sitting on sofa alone, unhappy children emotion concept

Ilustrasi Anak Buta Warna/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Berbahayakah buta warna pada anak?

Dilansir laman Kementerian Kesehatan, sebagian besar buta warna tidak disadari dan tidak terdeteksi oleh anak maupun orang dewasa. Meski begitu, secara medis kondisi ini tidak mengancam jiwa.

Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan saat melihat warna karena terbiasa menganggap warna tertentu. Misalnya rumput warnanya hijau memang sudah sesuai dengan warna yang mereka lihat.

Ciri anak alami buta warna

Ada beberapa ciri yang terlihat ketika anak mengalami buta warna, Bunda. Berikut ini deretannya menurut Kemenkes:

  • Tidak bisa membedakan warna merah dan hijau, tapi bisa membedakan biru dan kuning.
  • Tidak bisa membedakan warna biru dan kuning, tapi bisa membedakan merah dan hijau.
  • Sulit melihat seberapa terang suatu warna.
  • Tidak bisa melihat warna-warna dari spektrum warna yang solid dengan jelas.
Banner Janin Kurang Oksigen

Kelainan buta warna biasanya baru diketahui ketika anak melakukan pemeriksaan kesehatan untuk melengkapi pendaftaran sekolah. Akibatnya, anak akan mengalami kekecewaan karena gagal diterima di sekolah yang mereka inginkan.

Buta warna tidak hanya berdampak pada aspek kehidupan sehari-hari dan bidang kesehatan saja, Bunda. Kondisi ini juga berpengaruh pada bidang pembelajaran, pendidikan lanjutan, hingga proses pelamaran pekerjaan.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda