Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tata Cara Itikaf di Bulan Ramadan untuk Anak, Begini Bacaan Niatnya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 12 Apr 2023 22:00 WIB

mother and kid reading quran together at home
Ilustrasi Tata Cara Itikaf dengan Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan itikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Namun, seperti apa tata cara tepat itikaf yang bisa diajarkan pada anak?

Allah SWT memberikan berbagai macam nikmat dan kemuliaan saat bulan Ramadan, Bunda. Salah satunya adalah menjanjikan malam lailatul qadar yang terdapat di salah satu malam di 10 hari terakhir Ramadan.

Malam lailatul qadar ini tidak bisa didapatkan dengan cara yang mudah. Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mengoptimalkan ibadahnya.

"Untuk itu Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk mengencangkan ibadahnya, mengoptimalkan ibadahnya, bahkan mengajak keluarga-keluarga beribadah kepada Allah SWT lebih daripada sebelum-sebelumnya pada malam-malam tersebut," ungkap Ustazah Abidati Nuriyah, S.Ag pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Nabi Muhammad SAW mengoptimalkan ibadahnya dengan melakukan itikaf. Makna dari itikaf itu sendiri, yakni sebagai aktivitas berdiam diri di masjid dalam satu waktu tertentu untuk melaksanakan ibadah dengan mengharap rida Allah SWT.

Tata cara itikaf di bulan Ramadan untuk anak

Menurut Ustazah Abidati, ada beberapa tata cara itikaf di bulan Ramadan yang bisa Bunda ajarkan pada anak. Berikut ini deretannya:

1. Mempersiapkan tempat

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan tempat untuk itikaf, Bunda. Biasanya, itikaf dilakukan di masjid-masjid tertentu.

"Yang pertama adalah mempersiapkan tempat untuk itikaf. Tempat ini bisa di masjid-masjid tertentu," ungkap Abidati.

Jika berhalangan pergi ke masjid, itikaf juga bisa dilakukan di tempat lain. Misalnya saja rumah, mushola, atau mushola yang ada di dalam rumah.

2. Niat

Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah niat untuk melakukan itikaf. Niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى

Arab latin: Nawaitul i'tikāfa fī hādzal masjidi lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Saya berniat i'tikaf di masjid ini karena Allah SWT."

3. Menetap di waktu tertentu

Selanjutnya, tetapkan satu waktu tertentu dengan niatan untuk berzikir, bertahmid, dan bertahlil.

"Kemudian tinggal atau menetap di satu waktu tertentu dengan niat untuk berzikir, bertahmid, bertahlil, dan juga melakukan amalan-amalan lain yang dengan amalan-amalan tersebut kita mengharap keridha-an Allah SWT," jelas Abidati.

4. Keadaan suci

Bunda, beritahukan kepada anak bahwa ketika akan melakukan itikaf, anak harus dalam keadaan suci dan berakal, ya.

"Dan jangan lupa ketika melakukan itikaf ini kita dalam keadaan suci dan juga berakal," papar Abidati.

Selain itikaf, ada amalan lainnya yang bisa dilakukan di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Simak selengkapnya di laman berikutnya, yuk.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga video tuntunan itikaf di bulan Ramadan untuk Bunda dan suami berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




BERSUNGGUH-SUNGGUH IBADAH HINGGA BANYAK MEMBERI

mother and kid reading quran together at home

Ilustrasi Tata Cara Itikaf dengan Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto

Amalan 10 hari terakhir di bulan Ramadan

Selain itikaf, ada dua amalan lain yang dianjurkan Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir Ramadan, Bunda. Berikut ini penjelasannya menurut Ustazah Diyah Puspitarini, M.Pd:

1. Banyak dan bersungguh-sungguh untuk beribadah

Ustazah Diyah mengungkapkan bawah Nabi Muhammad SAW mengibaratkan 10 hari terakhir di bulan Ramadan untuk mengencangkan ikat pinggang. Artinya, umat Muslim diminta untuk beribadah secara bersungguh-sungguh baik di masjid, di rumah, maupun lingkungan sekitar.

"Nabi Muhammad SAW mengibaratkan bahwa 10 hari terakhir ini kita diminta untuk mengencangkan ikat pinggang untuk beribadah. Jadi menunda kesenangan hanya untuk beribadah kepada Allah dengan banyak cara. Tidak hanya melakukannya di masjid, tetapi di rumah juga kita lakukan. Di lingkungan kita, di masyarakat sekitar kita," katanya pada HaiBunda.

Tak hanya itu, Allah juga menginginkan hamba-Nya untuk tidak merasa puas dengan ibadah yang telah dilakukan selama Ramadan. Allah ingin seluruh umat beribadah secara bersungguh-sungguh.

Banner THR

2. Banyak memberi

Untuk menyempurnakan ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan, Bunda juga dianjurkan untuk banyak memberi kepada orang yang membutuhkan. Misalnya saja mendirikan zakat dan bersedekah.

"Sempurnakan pula dengan banyak memberi di 10 hari terakhir ini. Bisa zakat, sedekah. Tentu tidak lupa bahwa kita juga harus memberikan pada orang-orang yang membutuhkan," kata Diyah.

Nah, Bunda sudah mengetahui keistimewaan 10 hari terakhir di bulan Ramadan, bukan? Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda