parenting

Perbedaan Campak dan Alergi, Gatal Salah Satunya?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 20 May 2023 19:20 WIB

Jakarta -

Campak merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya ruam pada tubuh anak. Namun, banyak orang tua yang tidak bisa membedakan campak dengan alergi, Bunda.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenalkan campak pada tahun 1963 dan vaksinasi yang meluas. Penyakit ini pun menjadi epidemi besar yang terjadi kira-kira setiap dua hingga 3 tahun.

Tak hanya menyebabkan kematian tinggi di masa itu, diketahui pada tahun 2018 campak juga menewaskan lebih dari 140.000 orang. Kebanyakan kasus merupakan anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, meski vaksinya sudah efektif dan aman.


Selain campak, anak-anak juga kerap mengalami alergi, Bunda. Anak yang mengidap alergi pada kulit atau eksim, biasanya akan memperlihatkan tanda ruam pada kulit yang mirip seperti campak.

Meski begitu, alergi pada kulit dan campak adalah dua hal yang berbeda. Karena itu, Bunda perlu mengetahui perbedaan antara campak dan alergi.

Perbedaan campak dan alergi

Mengutip dari laman Baby Magazine, benjolan atau ruam pada alergi biasanya terlihat kemerahan dan muncul dengan cepat di berbagai bagian tubuh. Tak hanya itu, ruam pada alergi cenderung gatal karena terpapar alergen atau pencetus alergi seperti bulu, rumput, atau makanan tertentu.

Sementara itu, laman NHS menjelaskan bahwa ruam pada campak terkadang membentuk bercak-bercak. Ruam ini biasanya tidak menimbulkan rasa gatal.

Dokter spesialis anak, Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, menjelaskan bahwa campak merupakan penyakit yang sangat menular dengan kemungkinan lebih dari 90 persen pada anak yang terpapar. Campak biasanya menular antara 4 hari sebelum hingga 4 hari sesudah ruam muncul pertama kali.

"Campak merupakan penyakit yang sangat menular, dengan kemungkinan penularan hingga mencapai lebih 90 persen pada anak yang terpapar dengan penderita campak," jelasnya pada HaiBunda belum lama ini.

"Manusia merupakan satu-satunya reservoir (tempat berkembangnya virus) sehingga penyakit ini sangat mungkin untuk dieradikasi. Campak sangat menular terutama antara 4 hari sebelum, hingga 4 hari sesudah ruam muncul pertama kali," lanjutnya.

Sementara itu, Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Isman Jafar, Sp.A(K), mengatakan bahwa alergi bukanlah hal yang menular. Alergi merupakan kondisi yang diturunkan.

"Alergi itu tidak menular, tetapi diturunkan. Ayah dan Bunda tidak memiliki gejala saja anak berpotensi alergi sebesar 5 sampai 15 persen," katanya pada wartawan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Bunda ingin mengetahui gejala dan tanda campak pada anak lebih lanjut? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan lagi video serba-serbi campak pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT