
parenting
Begini Pola Asuh yang Bisa Membuat Anak Jadi Pembully Menurut Psikolog
HaiBunda
Sabtu, 24 Jun 2023 14:40 WIB

Bullying merupakan salah satu perilaku tidak terpuji yang juga bisa dilakukan oleh anak-anak. Perilaku ini bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk pola asuh orang tua.
Ada banyak pola asuh yang biasa diterapkan oleh orang tua pada anak-anaknya, Bunda. Meski begitu, pola asuh yang ideal adalah pola asuh yang memberikan kasih sayang serta batasan pada anak.
"Pola asuh dilihat dari dua aspek. Yang pertama dilihat dari mana orang tua menunjukkan kasih sayang, dan yang kedua dilihat dari bagaimana orang tua memberikan boundaries atau batasan atau kontrol kepada anak," kata Psikolog Anak dan Remaja, Belinda Agustya, M.Psi., Psikolog, dalam Instagram Live bersama HaiBunda belum lama ini.
Pola asuh yang membuat anak jadi pembully
Orang tua seringkali tidak menyadari anak-anak menjadi sosok yang berbeda ketika mereka berada di luar rumah. Menurut Belinda, anak yang tumbuh menjadi pem-bully umumnya memiliki tingkat harga diri yang rendah.
"Biasanya kalau dari apa yang saya baca tentang kenapa seorang anak bisa menjadi pelaku bully. Sebenarnya anak-anak ini punya self esteem atau rasa berharga yang rendah. Jadi mereka mem-bully untuk meningkatkan harga dirinya mereka," tuturnya.
Anak-anak yang tumbuh menjadi seorang pem-bully biasanya tumbuh dengan pola asuh orang tua yang kurang mengapresiasi tindakannya, Bunda. Selain itu, orang tua juga mungkin terlalu mengkritisi apa yang anak lakukan meski mereka sudah berusaha sebaik mungkin.
"Jadi kebayang ya anak-anak yang punya self esteem ini terbentuk dari pola asuh yang seperti apa. Ya logikanya kita bisa bilang orang tuanya sangat kurang mengapresiasi apa yang dilakukan anak, mungkin terlalu mengkritisi apa yang anak ini lakukan padahal mungkin mereka sudah berusaha," papar psikolog yang berpraktik di Klinik Utama Rainbow Castle dan RS Sari Asih Ciputat ini.
Lebih lanjut, Belinda juga mengaku anak-anak yang tumbuh menjadi pem-bully belajar untuk memecahkan masalah dengan kekerasan.
"Atau mungkin dia sangat keras istilahnya dalam kesehariannya cara untuk menyelesaikan masalahnya dengan kekerasan jadi dia belajar menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Jadi mungkin itu tipe-tipe perilaku orang tua yang salah satunya bisa menjadi penyebab anak menjadi pem-bully atau mem-bully orang lain," ujarnya.
Lantas, apa alasan anak menjadi pelaku bullying, Bunda? Simak penjelasannya pada halaman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ANAK TIDAK BAHAGIA DI RUMAH
Ilustrasi Pola Asuh Anak Menjadi Pembully/Foto: iStock
Alasan anak menjadi pembully
Ketika diwawancarai HaiBunda beberapa waktu lalu, psikolog klinis Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog, menjelaskan ada beberapa alasan anak tumbuh menjadi pem-bully. Berikut ini deretannya:
1. Merasa superior
Anak yang tumbuh menjadi pem-bully biasanya merasa dirinya lebih kuat dibandingkan dengan anak lainnya, Bunda. Terlebih jika postur dan bentuk tubuh sang anak sangat mendukung.
"Ditambah jika perawakan tubuhnya, mendukung untuk membuatnya merasa lebih kuat dari teman-temannya yang lain. Pelampiasan kemarahan itu bisa berasal dari rumah atau dari peristiwa-peristiwa traumatik di situasi-situasi tertentu sebelumnya," kata Danang.
2. Anak tidak bahagia di rumah
Anak-anak yang mem-bully temannya bisa jadi tengah mencari pelampiasan emosi. Bisa saja ini terjadi karena mereka merasa tidak bahagia di rumah.
"Bisa jadi karena dia ingin melampiaskan emosinya. Hal ini mungkin terjadi ketika ia tidak bahagia di rumah, dia merasakan perasaan tidak enak di dalam hatinya dan melampiaskannya pada anak-anak di sekitarnya," imbuh Danang.
3. Meniru teman
Danang mengatakan anak sangat mudah meniru perilaku yang mereka lihat. Bisa saja bully yang dilakukan akibat meniru teman atau salah satu adegan dalam film maupun TV.
"Selain itu bisa juga karena ia meniru teman-temannya, meniru adegan di televisi, film, game, atau media-media lainnya," ungkap Danang
4. Harga diri rendah
Alasan lain anak melakukan kegiatan bully adalah mereka memiliki harga diri yang rendah. Danang mengatakan anak akan mengompensasikan hal ini dengan cara menyakiti orang lain karena ingin dihormati.
"Alasan lainnya dapat juga karena merasa harga dirinya rendah, sehingga ia mengkompensasinya dengan menyakiti orang lain karena ingin dihormati," papar psikolog yang berpraktik di RSJ Menur Surabaya ini.
5. Balas dendam
Balas dendam bisa menjadi salah satu alasan anak melakukan bully, Bunda. Bisa jadi, sebelum menjadi pelaku, anak adalah korban bullying.
"Balas dendam juga bisa menjadi salah satu alasan anak melakukan perundungan. Bisa jadi sebelum menjadi pelaku, sebelumnya dia adalah korban," kata Danang.
Bunda, lihat juga video jenis cyber bullying dan cara mengatasinya berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Sedih dengan Berita Pembullyan, Zaskia Mecca Tekankan Pentingnya Ilmu Bela Diri Anak

Parenting
Bagaimana Seharusnya Orang Tua Bersikap Ketika Anak Dibully? Ini Saran Psikolog

Parenting
Sedih Banget! Bocah TK Jadi Korban Bully, Tas Digunting hingga Dipukul Balok Kayu

Parenting
Ajari Anak Membalas Saat Dipukul Teman, Yes or No?

Parenting
6 Jenis Bullying pada Anak yang Perlu Orang Tua Tahu


7 Foto
Parenting
Lama Tak Terlihat, Intip 7 Potret Maruli Tampubolon Bareng Anak Perempuannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda