Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bahaya Roleplayer, Permainan Remaja yang Ramai di Medsos

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Kamis, 29 Jun 2023 19:35 WIB

Roleplayer
Bahaya Anak Bermain Roleplayer/Foto: Getty Images/iStockphoto/mangpor_2004

Seiring perkembangan teknologi, anak-anak diberikan akses dan kemudahan mengakses banyak permainan. Yang sedang viral yaitu permainan Roleplayer. Seperti namanya permainan ini artinya bermain peran, namun dalam hal ini permainan menirukan peran ini dilakukan anak dalam media sosial.

Permainan Roleplayer atau dikenal dengan RP ini tengah digandrungi anak remaja. Mereka menirukan idolanya atau tokoh fiksi lainnya, kemudian berimajinasi dan berinteraksi lewat media sosial. Tidak sedikit remaja yang kecanduan bermain peran secara virtual ini Bunda. 

Sebagai orang tua kekhawatiran itu tentu ada melihat kondisi ini. Mengingat kecanduan permainan ini ternyata dapat membahayakan kesehatan anak remaja, baik fisik hingga mental mereka Bunda.

Nah, untuk itu perlu bagi Bunda tahu bagaimana cara permainan Roleplayer ini dan bahayanya pada remaja. Berikut penjelasannya yang perlu Bunda ketahui.

Apa itu permainan Roleplayer

Poleplayer adalah bermain peran yang dilakukan secara virtual lewat media sosial. Di mana pemain RP ini menirukan idolanya seperti artis K-Pop atau artis Hollywood.

Mereka akan menirukan sikapnya, cara bicara, hingga aktivitas hariannya. Pemain RP harus bisa harus bisa berperan secara virtual melalui teks atau video, tanpa mengungkapkan identitas diri yang sebenarnya.

Permainan ini sekilas mirip dengan permainan akting bersama teman-teman pada zaman dahulu, namun bedanya kali ini anak remaja melakukannya lewat aplikasi media sosial di dalam gadget mereka, seperti Instagram hingga Twitter. 

Cara bermain Roleplayer

Ada banyak platform bermain RP ini Bunda, seperti Instagram, Line, Telegram, hingga Twitter. Apapun platformnya, pemain RP harus mengikuti aturan permainannya. Bagaimana cara bermain dan perturan permainnanya, berikut penjelasannya Bunda.

  1. Pertama, pemain RP harus menentukan idola atau artis yang akan mereka tiru.
  2. Lalu, mereka membuat akun media sosial sebagai idolanya tersebut.
  3. Pemain menggunakan nama dan foto idola yang ingin ditiru dalam akun sosial medianya.
  4. Cari grup untuk mempromosikan akun untuk mendapatkan teman.
  5. Setelah bergabung dalam grup, pemain diminta memperkenalkan diri sebagai idola yang mereka tirukan.
  6. Kemudian pemain mulai berinteraksi dengan teman-teman lain yang juga sedang bermain RP.
  7. Pemain tidak boleh mengungkapkan identitas pribadi mereka di dunia nyata. 
  8. Pemain bisa memilih apakan akan menjadi IC (In character) yaitu mirip idola itu sendiri. Atau menjadi OCC (Out if Character) yang artinya meski menggunakan nama idolanya, namun karakternya sangat berbeda sesuai imajinasi pemainnya.
  9. Pemain RP akan melakukan tugas dan kebiasaan sehari-hari sesuai dengan apa yang dilakukan idolanya tersebut.

Bahaya permainan Roleplayer bagi remaja

Meski dapat mengembangkan imajinasi remaja, permainan Roleplayer ini juga perlu diwaspadai Bunda. Sama halnya dengan permainan dengan menggunakan gadget lainnya, RP dapat membuat kecanduan Bunda. Jika sudah begitu, akan mempengaruhi kesehatan dan membahayakan remaja Bunda. 

Berikut bahaya Roleplayer, permainan remaja yang sedang ramai di media sosial. 

  1. Saat bermain RP, anak diajak membicarakan hal-hal vulgar.
  2. Anak mendapatkan pesan dan gambar berisi konten dewasa atau pornografi.
  3. Anak bisa menjadi target bully di media sosial, karena perang antar grup idola.
  4. Bahaya ketika diajak bertemu di dunia nyata oleh orang yang tidak dikenal.
  5. Anak menjadi korban penipuan dan pemerasan yang dimintai uang demi idolanya.
  6. Hingga data pribadi anak berisiko diretas.

"Bermain secara virtual tidak semuanya menyenangkan dan permainan ini berisiko mengalami intimidasi, pencurian identitas, penipuan kartu kredit, dan bahkan eksploitasi seksual. Pastikan untuk berbicara dengan anak Anda tentang risiko ini. Hanya dengan membangun dialog sejak dini, mereka akan siap untuk menghindari ancaman tersebut," kata Gwen Dewar ahli tumbuh kembang anak dan remaja yang berbasis di Michigan, Amerika Serikat dikutip dari laman Parenting Science beberapa waktu lalu. 

Nah, apabila Bunda mendapati anak remaja Bunda kerap bermain RP maka jangan langsung memarahi atau melarangnya. Ajaklah anak berkomunikasi dan awasi permainan tersebut ketika mereka berkomunikasi dengan teman-teman di dunia maya. Jika ada hal yang mencurigakan atau membahayakan, segera beri peringatan dan minta anak Bunda untuk menghentikan komunikasi dengan teman RP yang dapat membahayakannya Bunda.

Meski anak sudah remaja, pengawasan dari orang tua tetap perlu dilakukan agar anak terhindar dari bahaya kecanduan permainan secara virtual ini, Bunda. Tentu semua Bunda tidak menginginkan hal ini terjadi Bukan. Dampingi anak remaja di rumah dan jadilah pendengar yang baik bagi mereka. Hindari untuk melarang dan memarahi secara berlebihan, karena anak remaja bisa saja menjadi berbohong atau mencari pelarian lainnya. 

Kecanduan permainan secara virtual pada anak bisa sangat berbahaya jika tidak dikontrol orang dewasa. Jangan sampai anak remaja terjerumus dan berisiko menjadi korban pelecehan seksual atau penipuan di dunia maya Bunda. Untuk itu ajak anak berbicara dengan lembut dan bahaya dari permainan Roleplayer ini dapat diminimalisir. 

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda