Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Hal yang Perlu Dilakukan saat Anak Alergi Susu Sapi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 18 Jul 2023 22:45 WIB

Ilustrasi Anak Alergi Susu Sapi
Ilustrasi Anak Alergi Susu Sapi/Foto: iStock

Anak-anak dapat mengalami berbagai masalah dalam kesehatannya termasuk alergi susu sapi. Ketika anak alergi susu sapi, ada beberapa tata laksana yang bisa Bunda lakukan, nih.

Alergi susu sapi (ASS) merupakan respons sistem imun atau sistem kekebalan tubuh yang tidak normal atau berlebihan terhadap protein susu sapi, Bunda. Padahal, protein ini sebenarnya tidak berbahaya pada orang lain.

Risiko anak terkena alergi susu sapi lebih tinggi ketika mereka mendapatkan riwayat alergi dalam keluarganya. Ketika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka anak memiliki risiko 40 hingga 60 persen.

Menurut Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M.Kes, dokter anak konsultan alergi & imunologi, ada banyak gejala alergi susu sapi yang mungkin terlihat pada anak. Namun, Bunda biasanya kerap mengeluhkan gejala kolik pada Si Kecil.

"Kolik persisten adalah gejala alergi susu sapi yang paling sering dikeluhkan ibu muda. Biasanya anak menangis lebih dari tiga jam dalam sehari," katanya dalam acara Media Gathering Morinaga: Alergi Bukan Halangan Anak Wujudkan Potensi, Selasa (11/7/2023).

Hal yang perlu dilakukan saat anak alergi susu sapi

Menurut Prof Budi, ada beberapa tata laksana yang bisa Bunda lakukan ketika mendapati Si Kecil mengalami alergi susu sapi. Berikut ini deretannya:

1. Kenali

Hal yang paling pertama yang perlu Bunda ketahui adalah mengenali alergi yang diidap anak. Pastikan bahwa mereka benar-benar mengalami alergi, sehingga Bunda dapat melakukan tata laksana berikutnya.

"Yang pertama apa? Kenali. Harus kenali dulu," jelasnya.

2. Konsultasikan

Setelah mengenali, selanjutnya Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter. Jangan sampai Bunda mendiagnosa alergi anak sendiri, ya.

Budi mengungkapkan jika Bunda tidak segera konsultasikan kondisi anak, maka tata laksana tidak akan optimal. Sehingga akan timbul dampak-dampak yang tidak diinginkan akibat alergi.

"Kalau misalkan kita sudah mengenali dan tidak cepat mengonsultasikan sehingga tidak cepat didiagnosa alerginya. Maka tata laksananya juga tidak optimal. Sehingga akan timbul dampak-dampak yang tidak diinginkan akibat alergi," ujarnya.

"Dengan dikonsultasikan kepada seorang dokter, sehingga nanti dokter akan memastikan oh betul anak ini alergi terhadap protein susu sapi," sambung Budi.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tata laksana alergi susu sapi yang lainnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


TATA LAKSANA ALERGI SUSU SAPI

Ilustrasi Anak Alergi Susu Sapi

Ilustrasi Anak Alergi Susu Sapi/Foto: iStock

3. Menghindari protein susu sapi

Ketika anak dipastikan mengalami alergi susu sapi, tentunya Bunda perlu menghindari protein susu sapi pada makanan yang akan mereka konsumsi. Ini merupakan tata laksana yang paling utama, Bunda.

"Menghindari protein susu sapi dan turunannya serta produk-produk yang mengandung protein susu sapi. Itu tata laksana yang utama," jelas Prof. Budi.

"Sedangkan gejala yang muncul itu diobati sesuai dengan indikasi. Kan tadi dapat berupa asma, itu diobati sesuai indikasi," tambahnya.

Banner Tahun Baru Islam

4. Nutrisi pengganti

Meski anak alergi susu sapi, nutrisi anak tetap terpenuhi. Bunda bisa memberikan anak nutrisi pengganti, salah satu nutrisi yang terbaik untuk anak adalah ASI.

"Nutrisi yang terbaik yang diperlukan pada anak-anak yang terdiagnosa alergi susu sapi, yang pertama ASI. Karena ASI adalah nutrisi terbaik dibandingkan susu formula sehebat dan semahal apapun," ungkap Guru Besar Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran ini.

"Tapi dengan syarat pada saat menyusui, ibu pantang memakan dan minum protein susu sapi, turunannya dan produknya."

Untuk anak yang tidak mendapatkan ASI karena berbagai kondisi, Prof Budi mengatakan Bunda bisa menggantinya dengan susu formula khusus. Misalnya saja susu formula terhidrolisis ekstensif, susu formula asam amino, dan susu formula kedelai.

5. Memberikan stimulasi

Setelah menghindari protein susu sapi dan turunannya serta mengganti nutrisi anak, Si Kecil tetap perlu mendapatkan stimulasi, Bunda. Dengan begitu, tumbuh dan kembang anak tetap optimal.

"Stimulasi perkembangan juga dibutuhkan. Dengan begitu, anak akan mengalami tumbuh dan kembang optimal dan berprestasi," tutur Budi.

Intip lagi video tips mengatasi alergi panas pada bayi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda