Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Webinar Bareng Morinaga Soya: Kenali Gejala Anak Alergi Susu Sapi

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Jun 2021 15:35 WIB

World Allergy Week 2021 oleh KALBE Nutritionals
World Allergy Week 2021 oleh KALBE Nutritionals

Anak yang mengalami alergi cenderung membuat para orang tua khawatir ya, Bunda. Apalagi, hal ini bisa menimbulkan beberapa gejala yang membuatnya merasa enggak nyaman.

Untuk Bunda ketahui, alergi yang dialami pada anak umumnya memang terjadi akibat konsumsi susu sapi dan telur. Hal tersebut dijelaskan oleh Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M. Kes, selaku dokter anak konsultan alergi imunologi.

Katanya, alergi susu sapi terjadi karena respons berlebihan atau tak normal yang diterima oleh tubuh sistem imun atau sistem kekebalan tubuh. Padahal bagi beberapa orang, hal tersebut justru tak berbahaya sama sekali.

"Air susu sapi ini menjadi penyebab alergi kedua terbesar setelah telur pada anak-anak di Asia," tuturnya dalam webinar dengan tema 'Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini', yang diselenggarakan dalam rangka World Allergy Week 2021 oleh KALBE Nutritionals melalui produk Morinaga Soya pada Sabtu (26/6/2021).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa gejala tersebut bisa timbul dari yang ringan, sedang, hingga berat. Tak hanya itu, ini alergi juga dapat memengaruhi tiga organ tubuh yang berbeda, Bunda.

"Alergi susu sapi ini bisa menimbulkan gejala ringan, sedang, sampai berat. Dan perlu untuk Bunda ketahui, alergi susu sapi ini dapat mengenai tiga organ yaitu di saluran cerna seperti dia kolik, muntah-muntah, tapi yang lebih sering di saluran cerna itu diare," paparnya.

Pada anak yang alami gejala alergi di organ pernapasan, biasanya menimbulkan batuk hingga asma. Lalu pada kulit, ini bisa menimbulkan kemerahan, ruam, hingga eksim.

Yang paling mengkhawatirkan, alergi susu sapi ini tak membuat anak mengalami gejala atau reaksi di salah satu organnya, Bunda. Karena beberapa di antaranya ada yang justru mengalami ketiganya.

"Gejala alergi susu sapi ini bisa hanya menyerang satu organ atau bahkan bisa muncul di beberapa organ lainnya."

"Jadi misal anak awalnya muncul ruam-ruam merah tapi juga ada yang alami kolik hingga diare," sambungnya.

Simak penjelasan selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.

Tonton juga penjelasan soal pertolongan pertama alergi bunga dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PENCEGAHAN ANAK ALERGI SUSU SAPI

The little boy does not want to drink more milk.

Alergi susu sapi/Foto: Getty Images/iStockphoto/energyy

Setiap orang tua tentu ingin anaknya sehat selalu. Tumbuh dengan aktif tanpa mengalami masalah kesehatan apapun.

Meski begitu, orang tua perlu memerhatikan risiko penyakit yang dapat diturunkan pada anak dari keluarganya, seperti halnya alergi.

Sebagaimana yang dijelaskan Dr. Budi, alergi susu sapi pada anak ini sebetulnya dapat dicegah, terutama jika anak diketahui memiliki bakat alergi dari orang tua atau saudara kandungnya.

"Alergi susu sapi ini akan mengenai (menyerang) anak-anak yang memiliki bakat alergi yang kita kenal dengan atopi."

"Pada anak-anak ini, kita bisa menentukan mereka apakah memiliki bakat alergi atau tidak. Yaitu berdasarkan adanya riwayat penyakit pada keluarga, pada salah satu orang tua, kedua orang tua, atau saudara kandungnya," tuturnya.

Pencegahan yang diupayakan ini harus dilakukan sejak dini, Bunda. Karena jika ditunda dan terabaikan, maka anak dengan bakat tersebut akan mengalami alergi berbagai hal, salah satunya makanan, di kemudian hari.

"Jika tak dilakukan pencegahan, maka anak-anak dengan bakat alergi ini bisa mengalami alergi makanan di kemudian hari," katanya.

Nah Bunda, pencegahan sebetulnya bisa dilakukan sejak masa kehamilan. Kemudian hal tersebut dapat dilanjutkan hingga masa menyusui hingga anak berusia 6 bulan.

"Saat ini, pencegahan alergi pada anak dapat dilakukan sejak masa kehamilan hingga anak lahir."

Tidak seperti dahulu, saat ini bunda hamil bisa makan makanan apapun selama masa mengandung dan menyusui. Namun, tetap hindari makanan yang membuat Bunda alami reaksi alergi, ya.

"Jika dahulu rekomendasinya membatasi makanan ibu hamil, kini hal tersebut justru dianjurkan. Rekomendasi sekarang, ibu hamil bebas makan apa saja asal ibunya tak alergi dengan makanan tersebut."

"Kemudian yang kedua, kalau sudah lahir, sebaiknya anak diberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Lalu selama menyusui dan alergi anak belum diketahui meski memiliki hal tersebut berdasarkan riwayat, ibu menyusuinya pun boleh makan apa saja."

"Tak ada pantangan apapun selama ibu menyusui tak alami alergi," ucapnya.

Selanjutnya, simak di halaman berikut ya, Bunda.

DETEKSI ALERGI ANAK SEDINI MUNGKIN

The little boy does not want to drink more milk.

Alergi susu sapi/Foto: Getty Images/iStockphoto/energyy

Selain berupaya untuk mencegah anak alami alergi susu sapi, Bunda juga perlu mendeteksi alergi yang dimilikinya sejak dini.

"Di sini yang harus dilakukan oleh para Bunda yakni mengenali sedini mungkin untuk mendeteksi," pesan Dr. Budi

"Apakah betul anak ini alergi, atau bukan?" sambungnya.

Kemudian, Dr. Budi juga mengingatkan agar Bunda segera memeriksakan alergi anak pada dokter. Dengan begitu, dokter dapat menentukan perawatan apa yang tepat untuk si Kecil.

"Jika sudah mengenal sedini mungkin, maka memeriksakannya pada dokter untuk dilanjuti dengan tata laksana yang optimal," tuturnya.

Lebih lanjut, Dr. Budi juga mengingatkan agar Bunda tak mendiagnosa alergi anak secara mandiri. "Jadi segera dikonsulkan ke dokter, untuk memastikan. Jangan mendiagnosa sendiri."

"Kalau diperiksa, bisa diketahui pemicunya apa. Sehingga kita bisa mengendalikan. Dengan begitu, anak tetap dapat tumbuh dan berkembang yang optimal," paparnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda