Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Infeksi Cacing Kremi pada Anak: Kenali Tanda, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Sabtu, 29 Jul 2023 04:00 WIB

Infeksi Cacing Kremi pada Anak: Kenali Tanda, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya
Ilustrasi Infeksi Cacing Kremi pada Anak: Kenali Tanda, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image
Jakarta -

Infeksi cacing kremi terjadi akibat adanya cacing parasit yang dapat hidup di usus besar manusia. Seorang anak dapat tertular infeksi setelah tanpa sadar memasukkan cacing ke dalam tubuh mereka dari benda yang terkontaminasi atau melalui jari mereka. Anak usia sekolah dan anak prasekolah memiliki tingkat infeksi cacing kremi tertinggi.

Melansir dari laman Medical News Today, cacing kremi adalah cacing gelang kecil, tipis, putih yang disebut Enterobius vermicularis yang terkadang hidup di usus besar dan rektum manusia.

"Infeksi cacing kremi, juga dikenal sebagai enterobiasis atau oxyuriasis, adalah salah satu jenis infeksi cacing usus manusia yang paling umum. Cacing kremi berwarna putih, cacing kecil yang ukurannya berkisar dari 8 hingga 13 milimeter untuk betina dan 2 hingga 5 milimeter untuk jantan," kata Carissa Stephens dokter anak yang berbasis di Amerika Serikat.

Banner Kelas Hamil

Anak-anak lebih besar kemungkinan tertular infeksi ini karena mereka cenderung tidak mengikuti praktik kebersihan umum. Anak-anak sering bermain satu sama lain, membuat penularan lebih mudah terjadi, Bunda.

Gejala infeksi cacing kremi pada anak

Gejala yang paling umum dari infeksi cacing kremi adalah rasa gatal yang hebat di sekitar anus, tetapi beberapa orang dengan infeksi cacing kremi mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Berikut gejala infeksi cacing kremi pada anak yang dilansir dari laman Healthline:

  1. Sering gatal yang intens di daerah anus
  2. Tidur gelisah karena anus gatal dan tidak nyaman
  3. Nyeri, ruam, atau iritasi kulit lainnya di sekitar anus
  4. Adanya cacing kremi di daerah anus
  5. Adanya cacing kremi pada tinja

Penyebab infeksi cacing kremi pada anak

Infeksi cacing kremi sangat menular. Siklus penyebab infeksi biasanya melalui langkah-langkah berikut ini:

  1. Seseorang memperoleh infeksi dengan menelan atau menghirup telur cacing kremi. Telur mikroskopis ini biasanya berada di permukaan benda atau barang yang terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi.
  2. Telur tetap berada di usus sampai menetas dan matang.
  3. Cacing kremi betina dewasa bergerak ke dalam usus besar dan keluar dari tubuh melalui anus pada malam hari. Mereka bertelur di lipatan kulit di sekitar anus dan kemudian kembali ke usus besar. Telur ini sering menyebabkan gatal dan iritasi.

Ketika orang dengan infeksi cacing kremi menggaruk daerah yang terkena infeksi, telur berpindah ke jari dan di bawah kuku. Telur dapat berpindah ke apa pun yang disentuh orang tersebut dan bertahan di permukaan dalam ruangan, seperti kain misalnya, selama 2 hingga 3 minggu.

Inilah mengapa infeksi cacing kremi menyebar dengan mudah, dan paling sering terjadi pada anak usia sekolah, orang yang tinggal di tempat yang dekat dengan lingkungan ini dan mereka yang berinteraksi secara intens.

Pencegahan infeksi cacing kremi pada anak

Ilustrasi anak cuci tangan menggunakan sabunIlustrasi anak cuci tangan menggunakan sabun/Foto: Getty Images/iStockphoto/ohne Titel

Cara terbaik untuk mencegah infeksi cacing kremi dan infeksi berulang adalah dengan mengikuti rutinitas kebersihan dan mendorong anggota rumah tangga terutama anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Berikut langkah pencegahannya:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air hangat setelah menggunakan toilet, terutama setelah buang air besar, setelah mengganti popok, dan sebelum menyiapkan dan makan.
  2. Jaga agar kuku tetap pendek dan bersih.
  3. Hindari kebiasaan yang dapat menyebarkan telur cacing kremi, seperti menggigit kuku atau mencakar.
  4. Mandi setiap pagi untuk mengeluarkan telur yang mengendap semalaman.
  5. Ganti pakaian dalam dan pakaian setiap hari.
  6. Gunakan air panas di mesin cuci saat mencuci seprai, pakaian, dan handuk.
  7. Hindari mengibas pakaian dan alas tidur agar telur cacing kremi tidak menyebar di udara.
  8. Jangan biarkan anak mandi bersama, karena telur cacing kremi berpotensi menyebar di air mandi dan waslap.
  9. Bersihkan secara menyeluruh semua permukaan yang mungkin terkontaminasi telur cacing kremi, seperti mainan, lantai, meja dapur, dan dudukan toilet. Jangan lupa untuk vacum semua area karpet di rumah.

Pengobatan infeksi cacing kremi pada anak

Bunda dapat mengobati infeksi cacing kremi dengan obat oral yang dijual bebas atau diresepkan oleh dokter. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan obat yang tepat untuk Si Kecil.

Karena cacing kremi mudah berpindah dari satu orang ke orang lain, semua anggota rumah dari anak yang terinfeksi, serta pengasuh dan orang lain yang berhubungan dekat, juga memerlukan pengobatan untuk mencegah infeksi atau infeksi berulang.

Satu rangkaian pengobatan biasanya melibatkan dosis awal diikuti dengan dosis kedua pada 2 hingga 3 minggu kemudian. Hal ini diperlukan untuk menghilangkan telur sepenuhnya. Krim atau salep juga dapat membantu menenangkan kulit yang gatal.

Nah, inilah penjelasan tentang infeksi cacing kremi, mulai dari gejala hingga cara mengobatinya Bunda. Semoga Si Kecil selalu sehat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda