7 Kebiasaan Einstein yang Membuatnya Jenius Sejak Lahir, Ajarkan ke Anak Bun

Siapa saja pasti sudah mengenal seorang fisikawan ternama Albert Einstein. Ternyata, Einstein memiliki banyak kebiasaan yang membuatnya jenius, lho.

Albert Einstein mulai dikenal pada abad ke-20 sebagai salah satu ilmuwan paling brilian dalam sejarah. Ia dikenal karena teori relativitasnya yang mengubah pemahaman tentang ruang, waktu, dan gravitasi.

Pada masa kini, nama Albert Einstein kerap dikaitkan dengan kejeniusan. Ia diketahui memiliki IQ sekitar 160 hingga 190, Bunda.

Kejeniusan Einstein ini juga terlihat melalui kebiasaan-kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini bisa diajarkan pada Si Kecil, lho.

Kebiasaan Albert Einstein yang membuatnya jenius

Ada beberapa kebiasaan Albert Einstein yang membuatnya menjadi jenius sejak lahir. Apa saja deretannya? Berikut ini Bubun bantu rangkumkan dari berbagai sumber:

1. Tidur 10 jam

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidur adalah kegiatan yang baik untuk otak. Albert Einstein pun menanggapi hal itu dengan serius daripada kebanyakan orang.

Melansir dari laman BBC, Einstein dilaporkan tidur setidaknya 10 jam per harinya, Bunda. Ini hampir satu setengah kali lipat rata-rata waktu tidur orang Amerika saat ini yakni 6,8 jam.

2. Berjalan

Kegiatan berjalan adalah hal yang sakral dilakukan oleh Einstein setiap harinya. Ketika bekerja di Universitas Princeton, New Jersey, ia berjalan sejauh satu setengah mil perjalanan bolak-balik.

Einstein mengikuti jejak pejalan kaki yang lainnya, termasuk ilmuwan Darwin. Ia berjalan kaki selama tiga kali 45 menit setiap harinya.

Konstitusi ini tidak hanya untuk kebugaran, Bunda. Ada bukti bahwa berjalan kaki dapat meningkatkan daya ingat, kreativitas, dan pemecahan masalah.

3. Konsumsi karbohidrat

Ilustrasi anak makan/Foto: Getty Images/iStockphoto/alice-photo

Einstein pernah mengatakan bahwa hal yang menjadi favoritnya dari negara Italia adalah spageti dan ahli matematika Levi-Civita. Kebiasaan makan spageti inilah yang akan dibahas lebih lanjut, Bunda.

Diketahui bahwa otak sangat rakus terhadap makanan, mengonsumsi 20 persen energi dalam tubuh meski hanya menyumbang 2 persen dari beratnya. Sama seperti bagian tubuh lainnya, otak lebih suka mengonsumsi gula sederhana seperti glukosa yang telah dipecah dari karbohidrat.

Neuron membutuhkan pasokan yang hampir terus-menerus dan hanya akan menerima sumber energi lain saat benar-benar terdesak. Otak tidak memiliki cara untuk menyimpan energi apapun jadi ketika kadar glukosa darah turun, energinya akan habis.

4. Memiliki minat pada banyak hal

Albert Einstein pandai dalam bermain biola, menjalani kehidupan sosial yang cukup menarik, dan belajar tanpa henti. Mengutip dari laman Life Hack, sangat penting untuk menjadi serba bisa dalam hal minat dan hobi seperti Einstein, Bunda.

Memiliki minat pada banyak hal memberikan diri untuk istirahat dari subjek saat hal itu mulai membuat kewalahan. Memiliki kemampuan ini dapat membantu menginspirasi ketika merasa 'buntu'.

5. Cari tahu cara belajar yang baik

Einstein benar-benar meminta teman-temannya untuk membuat catatan untuknya di kelas saat dia harus belajar tentang fisika dan matematika. Meski membolos bukanlah hal yang baik, Einstein tahu bahwa ini adalah cara terbaik untuknya bisa belajar secara menyeluruh.

Setelah Si Kecil tahu cara terbaik untuk belajar dan menyimpan informasi, mereka akan menyesuaikan kebiasaan ini. Tak hanya itu, anak mungkin juga akan menyesuaikan jadwal sekolah sesuai dengan kebutuhannya.

6. Tidak terpengaruh oleh masalah orang lain

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/pinstock

Einstein tidak pernah peduli dengan peristiwa apapun yang terjadi di sekelilingnya. Jika kejadian itu tidak secara langsung menarik perhatiannya, ia tidak akan terpengaruh dan meninggalkannya.

Dari kebiasaan ini, Si Kecil dapat memahami bahwa ini adalah cara terbaik untuk tetap fokus pada apa yang sedang dilakukan. Jangan terjebak dan terpengaruh dengan masalah yang ada di sekeliling mereka.

7. Terbuka terhadap kegagalan

Dalam hal belajar, siapapun harus terbuka terhadap harapan dan kegagalan, Bunda. Akan merugikan jika menganggap segala sesuatu dalam hidup akan berjalan dengan sempurna.

Keberhasilan seseorang dalam bidang pendidikan tidak pernah sama. Einstein yang menyadari hal ini pun selalu mengambil inisiatif dan tidak pernah merasa terpuruk dalam suatu kegagalan.

Nah, Bunda sudah memahami kebiasaan Einstein yang membuatnya jenius sejak lahir? Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!