Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Jarang Main di Luar Sebabkan Mata Minus, Begini Penjelasannya Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 14 Aug 2023 04:00 WIB

Ilustrasi Anak Main Gadget
Ilustrasi Anak Jarang Main di Luar Ruangan/Foto: iStock

Perkembangan teknologi membuat anak lebih banyak bermain gadget dan enggan untuk bermain di luar rumah. Lantas, benarkah hal ini membuat mereka rentan terkena rabun jauh atau mata minus?

Bermain merupakan hal yang umum dilakukan oleh anak pada masa kecilnya. Anak-anak yang gemar bermain di luar ruangan pun akan mendapatkan berbagai macam manfaat.

Menurut Psikolog Orissa Anggita Rinjani, sejak masa pandemi, anak pun kehilangan kesempatannya untuk bermain di luar ruangan. Hal ini ternyata turut memengaruhi tumbuh dan kembangnya.

"Ketika masa pandemi, kesempatan bermain di luar ini terbatas. Ternyata berdampak pada tumbuh dan kembang anak. Isu-isu keterlambatan perkembangan baik di bahasanya, baik di motoriknya, itu terjadi lebih banyak karena masa-masa pandemi, dan (sisi) sosialnya juga," katanya ketika mengisi acara di kawasan Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Jarang main di luar ruangan sebabkan mata anak minus

Psikolog Orissa mengungkapkan anak yang sering bermain di luar ruangan bisa menurunkan risiko rabun jauh atau mata minus, Bunda. Bukan tanpa alasan, hal ini karena anak dapat mengurangi kebiasaan bermain gadget dan menonton TV.

"Bisa mengurangi kemungkinan rabun jauh. Karena kalau di dalam ruangan biasanya gadget, ya. Kalau nonton TV juga kan jarak dekat," jelas Orissa.

Ketika anak bermain di luar ruangan, diketahui bahwa jarak pandang anak menjadi lebih jauh. Karena itu, penglihatan anak juga menjadi jauh.

"Nah, tapi kalau main di luar ruangan itu kita jarak pandangnya itu jauh. Anak-anak penglihatannya jauh. Jadi kemungkinan mengalami kerusakan mata itu lebih mini," sambung co-founder Rumah Dandelion ini.

Selain jarang bermain di luar, kira-kira apa saja yang bisa menyebabkan mata minus pada anak, ya? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya, yuk.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


GAYA HIDUP HINGGA KETURUNAN

Cute Asian schoolboy has a smile on his face while standing in front of a chalkboard in his science classroom. He is wearing large glasses and a red bow tie.

Ilustrasi Mata Minus pada Anak/Foto: iStock

Penyebab mata minus pada anak

Mata minus tidak akan terjadi dengan sendirinya, Bunda. Ada berbagai macam faktor yang memengaruhi mata minus pada anak.

Menurut dokter spesialis mata, dr. Rini Mahendrastari, Sp.M(K), mata minus merupakan kondisi saat bola mata terlalu membesar. Hal ini menyebabkan objek jatuh di depan bintik kuning.

"Bola mata terlalu besar yang menyebabkan objek jatuh di depan bintik kuning sehingga butuh kacamata minus," ujarnya pada HaiBunda ketika diwawancarai, baru-baru ini.

Banner Biaya Kuliah Kedokteran 10 Universitas Ternama Indonesia

Dokter Rini menjelaskan bahwa mata minus pada anak dapat disebabkan oleh gaya hidup. Misalnya saja aktivitas dengan jarak dekat terhadap cahaya.

"Gaya hidup yang banyak aktivitas jarak dekat dan cahaya (laptop, handphone) game dan genetik," papar dr. Rini.

Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa mata minus pada anak turut dipengaruhi oleh adanya faktor keturunan dari kedua orang tuanya.

"Iya betul (mata minus bisa dipengaruhi oleh gen atau keturunan dari orang tua)," ungkap dokter yang berpraktik di Mahendra Indonesia ini.

Simak juga video cara mengobati bintitan pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda