
parenting
3 Tips Ciptakan Lingkungan Rumah Nyaman untuk Cegah Kenakalan Remaja Menurut IDAI
HaiBunda
Senin, 28 Aug 2023 18:05 WIB

Ada banyak masalah sosial yang terjadi di masyarakat dan melibatkan anak hingga remaja, Bunda. Misalnya saja bullying, kekerasan, bahkan pemerkosaan.
Kenakalan remaja sendiri merupakan hal yang berkaitan dengan bagaimana kondisi remaja di fase awalnya. Jika tidak ditangani dengan baik, kenakalan ini akan berlanjut ketika usia anak beranjak dewasa.
"Kalau kita tidak tangani dengan baik, maka nanti pada saat memasuki usia dewasa, bermasalah secara mental dan sosial. Bisa menjadi psikopat dan lain-lain," jelas Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), dalam webinar 'Mendidik remaja yang kuat secara mental dan sosial', Senin (28/8/2023).
Maka dari itu, kesehatan mental merupakan salah satu yang harus kita perhatikan betul pada anak dan remaja. Hal ini pun menjadi isu yang penting di seluruh dunia.
Mendidik remaja yang kuat secara mental dan sosial itu tantangan yang kompleks dalam era modern ini. Mengingat perubahan lingkungan yang lebih cepat, sehingga peran kita dalam mengembangkan kualitas mental dan sosial remaja kita menjadi sangat penting.
Tanggapan IDAI soal kenakalan remaja
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Remaja IDAI, dr Rodman Tarigan, SpA(K), M.Kes, mengungkap rasa prihatinnya terhadap maraknya kasus kenakalan remaja yang terjadi di masyarakat. Meski begitu, pihaknya akan tetap memberikan edukasi dan advokasi kepada orang tua.
"Tentu tanggapan IDAI tentang adanya kasus kenakalan remaja ini kita sangat prihatin. Dan tentu kami dari Satgas Remaja terus memberikan edukasi, advokasi, kepada para orang tua," paparnya.
Lebih lanjut, dr. Rodmad mengatakan IDAI di kabupaten tidak ada kesempatan beraudiensi dengan bidang kesehatan atau pihak terkait untuk memberikan pasal-pasal remaja ini. Sehingga keputusan serta kebijakan tetap diberikan kepada pemerintah.
"Para pengambil keputusan di daerah itu mempunyai kebijakan untuk mencegah hal kekerasan pada remaja ini. Karena tentu masalah kenakalan remaja ini bukan hal yang mudah yang kita dari IDAI memiliki kemampuan untuk memberikan advokasi. Namun, tetap penentu kebijakannya ada di pihak pemerintah mungkin Kemendiknas atau mungkin pejabat-pejabat di kepolisian atau mungkin juga bisa pemuka agama," ujarnya.
Menurut Rodman, kenakalan remaja umumnya dimulai dari lingkungan rumah. Lantas, bagaimana cara orang tua ciptakan lingkungan yang nyaman untuk cegah kenakalan remaja? Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
LUANGKAN WAKTU HINGGA JAGA KOMUNIKASI
Ilustrasi Kenakalan Remaja/Foto: iStock
Tips ciptakan lingkungan nyaman untuk cegah kenakalan remaja
Dokter Rodman mengungkapkan ada beberapa tips yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk ciptakan lingkungan nyaman di rumah agar bisa cegah kenakalan remaja. Berikut ini deretannya:
1. Luangkan waktu
Hal pertama yang perlu Bunda dan Ayah lakukan adalah meluangkan waktu untuk anak. Dengan begitu, mereka dapat menyampaikan cerita dan isinya hatinya dengan baik.
"Diharapkan Ayah dan Ibu memiliki waktu yang luang untuk bisa berkomunikasi dengan remaja. Karena salah satu hak anak adalah mendapatkan hal-hal yang berbaik," ujar Rodman.
2. Beri anak kesempatan berpendapat
Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah memberikan anak kesempatan berpendapat, Bunda. Biarkan mereka mengutarakan pendapatnya sehingga tidak merasa dibedakan.
"Kemudian tidak dibeda-bedakan, dan juga memberikan kesempatan kepada anak untuk memberikan pendapatnya," ungkap dr. Rodman.
3. Jaga komunikasi
Kekerasan atau kenakalan remaja umumnya terjadi karena tidak adanya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Karena itu, anak mungkin mencari kenyamanan di luar dan terjebak ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kalau kita lihat sekarang banyak sekali remaja-remaja yang yang mengalami kekerasan atau kenakalan di situ tidak adanya komunikasi di dalam keluarga itu sendiri," ungkap dr. Rodman.
"Mereka mungkin secara finansial cukup, banyak kasus yang kita amati secara finansial, keluarganya cukup tapi ternyata secara psikis mereka tersebut tidak nyaman. Kalau kita lihat dia tidak merasa nyaman di keluarga. Mereka mencari kenyamanannya di luar, malah masuk ke dalam hal-hal yang (bersifat) kekerasan," pungkasnya.
Bunda, simak juga video ciri anak mengalami masa pubertas berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
10 Tips Ajarkan Anak Anger Management Biar Mudah Tenang & Enggak Gampang Marah

Parenting
Perbedaan Usia Anak Terpaut Jauh, Ini Cara Mona Ratuliu Lakukan Bonding Time
Parenting
Masih Banding-bandingkan Anak? Coba Simak Pesan Kak Seto Soal Inner Strength

Parenting
Berapa Usia Ideal Anak Masuk TK A? Bunda Perlu Tahu Nih

Parenting
Jelang Ujian Semester, Ajari Si Kecil Doa Memohon Ilmu Bermanfaat


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda