HaiBunda

PARENTING

Penyakit Meningitis pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 31 Aug 2023 19:40 WIB
Penyebab dan Gejala Penyakit Meningitis pada Anak:/ Foto: Getty Images/SDI Productions

Meningitis pada anak menjadi salah satu kondisi yang perlu diwaspadai dan ditangani secara tepat. Gejala meningitis pun perlu dikenali oleh orang tua agar anak dapat segera diperiksa oleh dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Meningitis merupakan peradangan pada meninges atau membran yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Dikutip dari laman Kemenkes RI, pada anak-anak usia puncak terjadinya meningitis adalah 6-12 bulan dengan 90 persen kasus terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun. 

Hal ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang berpindah ke cairan tulang belakang otak. Jamur atau parasit juga dapat menyebabkan meningitis.


Meningitis yang disebabkan oleh virus lebih umum terjadi dan biasanya tidak terlalu parah. Sebaliknya, meningitis bakteri umumnya lebih parah dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang atau kematian.

Penyebab meningitis

Infeksi biasanya dimulai pada saluran pernapasan. Pada anak-anak, penyakit ini pertama kali dapat menyebabkan pilek, infeksi sinus, atau infeksi telinga. Kemudian bisa masuk ke aliran darah dan mencapai otak dan sumsum tulang belakang.

Meningitis dapat disebabkan oleh virus (Herpes simplex, Cytomegalovirus, Enterovirus, dan Varicella zoster), bakteri (Neisseria meningitides, Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, dan Escherichia coli), jamur (criptococcal meningitis), dan tuberkulosis (TB). 

Berbagai macam bakteri atau virus tersebut menyerang dan menginfeksi cairan cerebrospinal dan menimbulkan reaksi inflamasi pada meninges.

Cairan serebrospinal merupakan cairan di dalam rongga terbuka di dalam otak yang melindungi dan sebagai bantalan untuk otak dan sumsum tulang belakang. 

Penyebab meningitis pada anak perlu diketahui secara tepat, sebab tingkat keparahan gejala dan prognosis pada anak dengan meningitis tergantung pada organisme penyebab meningitis itu sendiri.

Gejala meningitis pada anak

Dikutip dari Stanford Medicine Children's Health, selain pengobatan, gejala meningitis juga bervariasi tergantung pada penyebab infeksinya. Gejala yang timbul dapat berbeda-beda pada setiap anak dan bahkan muncul secara tiba-tiba. 

Pada bayi, gejalanya mungkin meliputi:

  • Sifat lekas marah dan terus menangis
  • Demam
  • Tidur lebih lama dari biasanya
  • Tidak mau menyusu
  • Bintik-bintik lunak yang menonjol di kepala (ubun-ubun)
  • Muncul ruam bercak ungu kemerahan
  • Kejang
  • Muntah

Pada anak-anak usia 1 tahun ke atas, gejalanya mungkin meliputi:

  • Sakit leher, punggung, serta kepala
  • Tampak terus mengantuk
  • Sering linglung
  • Mudah marah 
  • Demam
  • Penurunan nafsu makan
  • Penurunan tingkat kesadaran
  • Kejang
  • Mata sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  • Mual dan muntah
  • Leher kaku
  • Muncul ruam bercak ungu kemerahan

Gejala meningitis bisa sangat mirip dengan masalah-masalah kesehatan lainnya. Pastikan Bunda membawa si Kecil periksa ke dokter jika curiga memiliki gejala serupa untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih lengkap.

Diagnosis meningitis

Pada tahap awal, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan anak, serta riwayat kesehatan keluarga. Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik. Jika perlu, beberapa tes penunjang juga dapat dilakukan, seperti:

1. Lumbar pungsi

Lumbar pungsi merupakan bagian penting dari pemeriksaan lengkap pada anak yang diduga meningitis dengan mengetahui hasil temuan pada cairan serebrospinal (CSF). 

Akan tetapi, lumbar pungsi sebaiknya tidak dilakukan pada bayi prematur atau anak dengan kondisi ekstrem karena dapat memperburuk kondisi. Tes ini juga menjadi kontraindikasi pada anak dengan perubahan perilaku, mood, dan kepribadian. 

2. Tes darah

Tes darah dapat membantu mendiagnosis infeksi yang menyebabkan meningitis

3. CT scan atau MRI

Tes ini dilakukan untuk memeriksa gambar otak. CT scan juga terkadang dilakukan untuk mencari kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala serupa seperti meningitis. 

Sementara itu, MRI dapat dilakukan untuk menunjukkan perubahan inflamasi pada meningen. Meski keduanya memberikan informasi lebih lanjut, namun meningitis tidak dapat didiagnosis hanya dengan tes-tes ini.

4. Electroencephalogram (EEG)

Kejang yang terjadi pada anak dengan meningitis sering kali non-konvulsif, maka diperlukan pemeriksaan EEG untuk menunjukkan adanya status epileptikus subklinis. Hasil pemeriksaan EEG pada meningitis menunjukkan berbagai derajat kelainan gelombang tergantung pada jenis meningitis. 

Bagaimana cara mengobati meningitis pada anak?

Perawatan dan pengobatan meningitis pada anak akan bergantung pada gejala, usia, dan kondisi umum yang dialami. Hal ini juga bergantung pada seberapa parah kondisi si Kecil.

Seperti disebutkan sebelumnya, pengobatan meningitis pada anak bervariasi berdasarkan jenis penyebabnya. Perawatan-perawatan tersebut meliputi:

1. Meningitis bakterial

Perawatan perlu dilakukan dan dimulai secepat mungkin. Dokter biasanya akan memberi anak antibiotik infus IV (intravena) yang membunuh bakteri. 

Anak mungkin juga akan mendapatkan obat kortikosteroid. Steroid bekerja dengan mengurangi pembengkakan (peradangan) dan mengurangi tekanan yang menumpuk di otak. Steroid juga mengurangi risiko gangguan pendengaran dan kerusakan otak.

2. Meningitis virus

Kebanyakan anak membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin dilakukan untuk membantu meringankan gejala. Sebab tidak ada obat untuk mengobati virus penyebab meningitis virus.

Satu-satunya pengecualian adalah virus herpes simpleks, yang diobati dengan obat antivirus IV. Bayi dan anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

3. Meningitis jamur

Pada kasus meningitis akibat infeksi jamur, anak mungkin akan mendapatkan obat antijamur juga melalui infus IV.

4. Meningitis tuberkulosis (TB)

Untuk kasus meningitis tuberkulosis, anak biasanya perlu dirawat dengan pengobatan selama 1 tahun. Pengobatan dilakukan dengan beberapa obat selama beberapa bulan pertama, lalu diikuti dengan obat-obatan lain untuk sisa waktunya.

Saat anak dalam masa pemulihan dari meningitis, ia mungkin juga memerlukan:

  • Istirahat cukup
  • Peningkatan asupan cairan melalui mulut atau cairan IV di rumah sakit
  • Obat penurun demam dan sakit kepala sesuai anjuran dokter
  • Oksigen tambahan atau mesin pernapasan (respirator) jika anak kesulitan bernapas

Demikian ulasan tentang meningitis pada anak. Ingatlah bahwa pengobatan tepat hanya bisa diterapkan jika penyebab meningitis pada anak diketahui sejak dini. Jadi, jangan ragu konsultasi ke dokter sesegera mungkin ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Infeksi Saluran Kemih pada Anak: Gejala dan Cara Mencegahnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Parenting Nadhifa Fitrina

Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

Kehamilan Annisa Karnesyia

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

Mom's Life Amira Salsabila

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Serba-serbi Bedong Bayi yang Perlu Diketahui Orang Tua

Keluarga Ini Pilih Tinggal di Hotel Selamanya daripada Beli Rumah Meski Berkecukupan, Alasannya...

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK