
parenting
Mengenal Bronkiolitis pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter
HaiBunda
Selasa, 15 Nov 2022 04:00 WIB

Bronkiolitis adalah infeksi paru-paru yang umum pada anak-anak dan bayi. Ini menyebabkan peradangan dan penyumbatan di saluran udara kecil atau bronkiolus di paru-paru.
Bronkiolitis hampir selalu disebabkan oleh virus, Bunda. Biasanya, waktu puncak anak mengalami bronkiolitis adalah saat kondisi udara yang dingin.
Melansir dari laman Mayoclinic, bronkiolitis dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu biasa, tetapi kemudian berkembang menjadi batuk, mengi, dan terkadang kesulitan bernapas.
Gejala bronkiolitis dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu Bunda. Sebagian besar anak membaik dengan perawatan di rumah. Sementara, sebagian kecil anak lainnya memerlukan rawat inap dan perawatan dari tenaga ahli.Â
Penyebab bronkiolitis
Bronkiolitis disebabkan oleh infeksi virus, biasanya virus pernapasan syncytial (RSV). Virus ini sangat umum dan menyebar dengan mudah melalui batuk dan bersin.
Hampir semua anak memilikinya pada saat mereka berusia 2 tahun. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, RSV dapat menyebabkan batuk atau pilek, tetapi pada anak kecil dapat menyebabkan bronkiolitis.Â
"Bronkiolitis berbeda dari bronkitis, yang menyebabkan batuk dengan banyak lendir dan dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Pastikan apakah itu bronkiolitis dengan memeriksakannya ke dokter," kata Karen Gill dokter anak yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Medical News Today, beberapa waktu lalu.
Gejala bronkiolitis
Selama beberapa hari pertama, tanda dan gejala bronkiolitis mirip dengan pilek, sebagai berikut:
- PilekÂ
- Hidung tersumbat
- Batuk
- Demam ringan
- Kesulitan bernapas dan terdengar suara siulan saat anak bernapas atau mengi yang berlangsung hampir satu minggu
- Banyak bayi juga mengalami infeksi telinga atau otitis media
Kapan harus dibawa ke dokter?
Jika anak sulit makan atau minum dan napasnya menjadi lebih cepat atau sesak, hubungi dokter anak segera ya, Bunda.
Hal ini sangat penting terlebih jika anak berusia kurang dari 12 minggu atau memiliki faktor risiko lain untuk bronkiolitis, seperti kelahiran prematur atau kondisi jantung atau paru-paru yang bermasalah.
Jika Bunda menemukan tanda dan gejala berikut ini pada anak, segeralah mencari pertolongan medis. Berikut tanda-tandanya:
- Terdengar suara mengi
- Bernapas sangat cepat, lebih dari 60 napas per menit dan dangkal atau napas pendek
- Sulit saat bernapas, bahkan terlihat tulang rusuk tampak tersedot ke dalam saat bayi menarik napas
- Penampilan lelah atau lesu
- Menolak untuk makan dan minum, atau bernapas terlalu cepat saat makan atau minum
- Kulit membiru, terutama bibir dan kuku
Simak penjelasan lain di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga video faktor-faktor pemicu ISPAÂ pada anak berikut ini:
PENGOBATAN, PENCEGAHAN, HINGGA FAKTOR RISIKO BRONKIOLITIS
Ilustrasi Mengenal Bronkiolitis pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus Dibawa ke Dokter. Foto: iStockphoto
Perawatan untuk bronkiolitis
Tidak ada pengobatan khusus untuk bronkiolitis. Namun, kondisi ini bisa serius pada beberapa anak, sehingga perlu dirawat di rumah sakit dan ditangani oleh dokter.Â
Mencegah bronkiolitis
Ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk menurunkan kemungkinan anak terkena bronkiolitis dengan menghindari anak dari virus penyebabnya, seperti:
- Cuci tangan Bunda dan Si Kecil sesering mungkin.
- Cuci atau bersihkan mainan dan bersihkan area tempat bermain anak secara teratur.
- Gunakan tisu sekali pakai dan buang segera setelah Bunda menggunakannya.
- Jauhkan bayi yang baru lahir dari siapa pun yang sedang pilek atau flu, terutama saat mereka berusia di bawah 2 bulan atau lahir prematur.
- Penting juga untuk tidak merokok di sekitar anak Bunda. Anak-anak yang menghirup asap rokok memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkiolitis.
Anak-anak berisiko bronkiolitis parah
Beberapa anak mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk sakit parah saat terkena bronkiolitis. Berikut kondisi anak yang memiliki risiko tinggi bronkiolitis akut:
- Lahir sangat prematur.
- Memiliki kondisi jantung atau paru-paru yang bermasalah.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Inilah penjelasan seputar Bronkiolitis yang merupakan infeksi paru pada anak. Bunda bisa memantau kondisi anak apakah termasuk mengalami bronkiolitis ini. Jangan lupa konsultasikan kondisi anak dengan dokter ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Coba 4 Resep MPASI Ini Bun, Bisa Dongkrak Berat Badan Bayi

Parenting
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi

Parenting
Cara Membuat Slime yang Aman untuk Anak dan Manfaat Memainkannya

Parenting
3 Eksperimen Sederhana untuk Isi Kegiatan Si Kecil di Rumah, Seru Bun!

Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda