Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali Ciri-Ciri ISPA pada Bayi dan Pengobatan hingga Sembuh Total

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Sep 2023 14:30 WIB

Ilustrasi ISPA pada Bayi
Ilustrasi ISPA pada Bayi/Foto: iStock

Tak hanya menyerang orang dewasa, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) juga bisa menyerang bayi. Seperti apa ciri dan cara menanganinya?

ISPA merupakan suatu kondisi di mana kuman, bakteri, atau virus, menyerang saluran pernapasan manusia, Bunda. Hal ini menyebabkan infeksi di lokasi saluran napas, sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti sakit tenggorokan, batuk berdahak, demam, hingga meriang.

Menurut dokter spesialis paru sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), ISPA karena polusi udara dapat terjadi pada beberapa kelompok orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Misalnya anak-anak, ibu hamil, lansia, hingga mereka miliki penyakit dasar.

"Umumnya, ISPA ini terjadi pada orang-orang yang rentan atau memiliki risiko tinggi, seperti kelompok anak, usia lanjut atau geriatri, termasuk ibu hamil, juga pada kelompok yang memiliki penyakit dasar (penyakit paru atau jantung). Ini kaitannya kalau ISPA itu dihubungkan dengan polutan dari polusi udara. Biasanya pada empat kelompok ini lebih sensitif," jelasnya pada HaiBunda baru-baru ini.

Lebih lanjut, Prof Agus menjelaskan bahwa ISPA umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, terlebih pada mereka yang memiliki daya tahan tubuh baik. Namun, bagi mereka yang rentan terkena komplikasi, besar risikonya terkena infeksi paru hingga pneumonia.

"Komplikasinya ini bisa membuat infeksi turun ke saluran napas menjadi infeksi paru, pneumonia atau radang paru. Kalau infeksi di paru itu risikonya lebih tinggi karena ini kan organ tempat kita napas atau bertukar oksigen," ujar Prof Agus.

"Kalau pneumonia berisiko kita kekurangan oksigen. Kalau terjadi pada kelompok sensitif (rentan), maka itu akan berimplikasi menyebabkan kegagalan pernapasan, lalu terburuknya berisiko kematian," sambungnya.

Gejala ISPA pada bayi yang perlu diwaspadai

Seorang orang dewasa dan anak-anak, ISPA juga bisa menyerang bayi, Bunda. Prof Agus mengungkapkan beberapa gejala yang umum ISPA terlihat pada bayi adalah batuk berdahak dan napas yang cepat.

"Umumnya gejala ISPA itu batuk berdahak dan napas agak cepat pada bayi," ujarnya.

Selain batuk berdahak dan napas yang cepat, ada pula beberapa gejala lain yang mungkin terlihat ketika bayi mengalami ISPA, Bunda. Berikut deretannya dikutip laman Healthline dan Health ACT Government:

  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Demam
  • Mata merah atau berair
  • Muntah dan atau diare

Lantas, bagaimana cara mengobati ISPA pada bayi? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


BERI ANAK CUKUP CAIRAN

Ilustrasi ISPA pada Bayi

Ilustrasi ISPA pada Bayi/Foto: iStock

Pengobatan ISPA pada bayi

Dokter Agus menyebut pengobatan ISPA pada bayi akan disesuaikan dengan kondisinya. Nantinya, dokter spesialis anak akan memeriksa Si Kecil terlebih dahulu untuk memastikan penyebabnya.

"Pengobatannya sesuai dengan kondisi, nanti dicek dulu ke dokter spesialis anak untuk dipastikan ini penyebabnya apa. Kalau virus mungkin diberikan pengobatan yang bersifat simtomatik, kalau bakteri dikasih antibiotik," jelasnya.

Selain itu, ada beberapa tips pengobatan yang bisa Bunda lakukan ketika anak mengalami ISPA. Berikut ini ulasannya dikutip laman Health ACT Government:

1. Beri anak cukup cairan

Kebanyakan anak-anak yang mengidap ISPA akibat virus akan mengalami gejala yang ringan, Bunda. Karena itu, Bunda bisa biarkan mereka beristirahat dan berikan cukup cairan agar tetap terhidrasi.

Banner ISPA pada Anak

2. Lakukan tes

Jika Si Kecil mengalami gejala pernapasan, demam, atau gejala lainnya, segera lakukan tes. Pengujian virus yang menyebabkan ISPA termasuk influenza (flu) hanya disarankan setelah Bunda berdiskusi dengan ahli kesehatan yang memberi rujukan.

3. Minimalisir kontak dengan orang luar rumah

Meskipun hasil tes menyatakan kondisi Si Kecil tidak mengkhawatirkan, Bunda tetap harus menjaga mereka agar diam di rumah dan meminimalkan kontak dengan orang luar agar kondisinya membaik. Hindari juga acara liburan atau rekreasi serta berbagai pertemuan komunitas.

Bunda, saksikan lagi video faktor pemicu ISPA pada Si Kecil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda