parenting

Obesitas Pada Anak, Kenali Diagnosa, Dampak, dan Penanganannya

Nazla Syafira Muharram   |   HaiBunda

Kamis, 07 Sep 2023 17:02 WIB

Anak yang gemuk sering dianggap sebagai indikasi kesehatan seorang anak. Bahkan, anak-anak yang bertubuh gemuk banyak dikatakan lucu dan menggemaskan. Namun, sadarkah Bunda ada potensi obesitas yang mengancam kesehatannya.

Obesitas bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Obesitas pada anak ternyata berbahaya lho, Bunda. Simak yuk diagnosa, dampak, dan penanganan obesitas pada anak-anak.

Di Indonesia, jumlah anak-anak dengan masalah obesitas sudah banyak terjadi. Bahkan jumlah anak obesitas lebih tinggi dibandingkan obesitas yang terjadi pada orang dewasa. Menurut dr. Wahyu Kusuma Wardhani, SpA, M. Kes, Spesialis Anak dan Konselor Laktasi Bamed, Obesitas pada anak memiliki berbagai efek samping yang buruk bagi kesehatan anak.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Malnutrisi seringkali disalah artikan hanya sebatas kondisi gizi buruk, sedangkan malnutrisi sendiri meliputi gizi kurang, gangguan nutrisi karena kekurangan zat mikro hingga obesitas. Orang tua seringkali salah mengartikan bahwa kenaikan berat badan berlebihan pada anak sejalan dengan kondisi kesehatan yang baik pula," kata dokter Wahyu dalam Press Conference 13 Tahun Merajut Karya Untuk Keluarga Indonesia Oleh Bamed di Flix Cinema Ashta District 8, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/9/2023).

" Obesitas seperti halnya gizi buruk, mempunyai efek samping yang sama buruk bagi penderitanya. Pada anak kelompok usia di bawah 5 tahun dikatakan obesitas jika berat badan menurut tinggi badan lebih dari 3 dari median standar pertumbuhan kurva WHO, sedangkan pada kelompok anak usia 5 hingga 18 tahun dikatakan mengalami obesitas jika indeks massa tubuh menurut usia lebih dari 2 dari median standar pertumbuhan anak WHO. Anak dikategorikan bergizi baik apabila berat badan dibandingkan tinggi badan masuk ke dalam kurva lebih dari -2 hingga 2 dari median standar."

Diagnosa obesitas 

Diagnosa obesitas pada anak dapat dilakukan melalui prosedur klinis. Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan kesehatan seperti, pengukuran berat badan, tinggi badan, dan pemeriksaan IMT. Diagnosa obesitas juga dapat dilihat secara kasat mata seperti, wajah membulat, tangannya yang menggelambir, dan sebagainya. 

Dampak obesitas pada anak 

Obesitas memberikan risiko yang berbahaya bagi kesehatan anak lho, Bunda. Beberapa risiko atau dampak obesitas pada anak, diantaranya:

  1. Hipertensi
  2. Reward Deficiency Syndrome (RDS)
  3. Diabetes
  4. Obesitas dewasa 

Manajemen diet obesitas pada balita

  • ASI eksklusif 6 bulan
  • MPASI diberikan saat usia 6 bulan
  • Tidak konsumsi minuman manis, jus, atau makanan cepat saji
  • Jika mendapatkan susu formula, jumlahnya sesuai
  • Metode feeding rules 

Selain melakukan manajemen diet obesitas pada balita , terdapat juga beberapa cara sebagai bentuk penanganan anak dengan obesitas, lho. Lantas, apa saja cara-cara penanganannya? Baca halaman berikutnya ya, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT