PARENTING
Kemenkes Sebut 10 Persen Anak Sekolah Indonesia Alami Gangguan Penglihatan & Butuh Kacamata
Mutiara Putri | HaiBunda
Jumat, 13 Oct 2023 18:26 WIBHari Penglihatan Sedunia selalu diperingati pada Kamis kedua di bulan Oktober. Hari ini diperingati sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mata di antara individu, keluarga, dan masyarakat.
Berdasarkan paparan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), data menunjukkan bahwa sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan, Bunda. Di mana, 1 miliar di antaranya sebenarnya bisa dihindari dengan upaya pencegahan dan pengobatan.
Hal ini juga diungkapkan langsung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes. Ia menyebut bahwa sekitar 3 dari 100 orang berumur di atas 50 tahun di Indonesia mengalami kebutaan.
"Data di Indonesia sendiri berdasarkan survey dari RAAB, diperkirakan sekitar 3 dari 100 orang berumur lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan atau sekitar 1,6 juta jiwa terutama penyebab utama kelainan refraksi dan penyebab utama kebutaan ini adalah katarak," ungkapnya dalam acara 'Press Briefing Hari Penglihatan Sedunia 2023', Selasa (10/10/2023).
Masalah mata pada anak Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Eva turut menyebut dalam peraturan Menteri Kesehatan No.82 Tahun 2020, bahwa beberapa masalah penglihatan mulai dari katarak hingga kebutaan pada anak akan dijadikan sebagai prioritas. Ditargetkan pada 2030, angka kejadiannya menurun sebanyak 25 persen, Bunda.
"Berdasarkan peraturan yang mendasari yaitu peraturan Menteri Kesehatan No.82 tahun tentang 2020 tentang Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran, target penurunan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia adalah sekitar 25 persen pada tahun 2030 di mana penyakit prioritas gangguan penglihatan yaitu katarak, kelainan refraksi, glukoma, retinopati diabetikum, kebutaan pada anak, dan low vision," paparnya.
Sejalan dengan hal ini Wakil Ketua III Persatuan Dokter Spesialis Mata (PERDAMI), Dr. dr. Trilaksana Nugroho, M.Kes, FISCM, Sp.M(K), sekitar 10 persen dari anak usia sekolah membutuhkan kacamata. Dari 10 persen ini, hanya sekitar 12,5 persen di antaranya yang mendapatkan akses kacamata.
"Data (kebutaan) yang ada di RAAB itu adalah usia lebih dari 50 tahun. Sedangkan pada anak-anak kurang lebih angka yang membutuhkan kacamata pada anak sekitar 10 persen dari anak-anak usia sekolah dari kelainan refraksi," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
"Jadi kelainan mata itu banyak, tetapi untuk kelainan refraksi yang paling banyak itu yang betul-betul membutuhkan itu 10 persen dari usia anak-anak sekolah. Namun dari 10 persen itu hanya 12,5 persen yang mendapatkan akses kacamata," sambung dr. Trilaksana.
Untuk menghindari penggunaan kacamata pada anak, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan. Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/mua)
LAKUKAN PEMERIKSAAN TERATUR