Ruam Popok Bayi Rentan Terjadi di Musim Panas, Jangan dianggap Sepele Bunda

Memiliki Si Kecil membuat Bunda harus serba berhati-hati, khususnya saat memilih produk yang akan dipakai. Salah satu produk yang harus menjadi perhatian adalah popok bayi. Penting sekali bagi Bunda untuk memilih popok yang aman agar bayi bisa beraktivitas dengan nyaman. 

Selain itu, tak kalah penting juga memastikan area kulit yang bersentuhan dengan popok tidak mengalami ruam. Kulit bayi lebih sensitif dibandingkan orang dewasa.

Bahkan, ketebalan kulit bayi tergolong tipis atau hanya sepertiga dari kulit orang dewasa. Kondisi kulit bayi ini membuatnya rentan mengalami ruam popok.

Cuaca tingkatkan faktor risiko terjadinya ruam popok

Ruam popok pada bayi umumnya terjadi karena kondisi kulit yang lembap akibat terlalu lama memakai popok atau tidak cocok dengan produk tertentu. Namun, menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Citra, SpA, IBCLC, M.Kes, faktor cuaca juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya ruam popok. 

"Bayi terjadi ruam itu karena area popok kan area yang lembap dan juga sensitif. Selain itu, faktor cuaca panas membuat bayi rentan berkeringat dan juga bisa menimbulkan ruam, " kata Citra dalam acara LazMall Daily Bundafest di Margo City, Depok, Sabtu (28/10/23).

Pada cuaca yang panas, Citra menyarankan para Bunda untuk rajin-rajin memeriksa popok bayi. Normalnya, popok bayi diganti setiap 4 jam sekali. Namun, di cuaca yang sedang panas ini ada baiknya untuk lebih sering mengganti popok bayi untuk menghindari ruam. 

Tak hanya itu, Bunda. Saat cuaca panas sebaiknya aktivitas Si Kecil di luar ruangan juga dikurangi. Tujuannya tentu untuk menghindari Si Kecil dari keringat yang berlebih yang bisa membuat kulitnya menjadi ruam dan iritasi. 

Ruam jangan dianggap sepele

Ruam memang kondisi yang sering dialami bayi baru lahir. Meski begitu, ruam pada bayi jangan dianggap sepele ya, Bunda. Jika terjadi ruam pada bayi, maka Bunda perlu melakukan langkah penanganan yang tepat. 

Saat terjadi ruam, hindari memandikan bayi dengan air yang bersuhu panas, karena itu bisa membuat kulitnya semakin iritasi dan nyeri. Untuk menghindari dampak tersebut, Bunda bisa memandikan bayi dengan air bersuhu normal. 

Setelah memandikan bayi, kita bisa memberikan pelembap atau krim khusus untuk dioles di area yang terkena ruam. Pastikan pelembap yang dipilih adalah produk yang lembut, aman, dan minim bahan-bahan kimia yang sifatnya keras, misalnya alkohol. 

"Kalau misalnya keburu iritasi yang harus dilakukan adalah memberi perlindungan sampai kulit mereda lagi. Mandi pakai air yang suhunya lebih dingin dan jangan digosok pakai tisu basah terlebih dahulu, " ujar Citra

Penggunaan tisu basah tidak disarankan bila anak mengalami ruam. Bunda lebih baik mengusahakan untuk selalu membersihkan area ruam dengan air mengalir dan jangan digosok terlalu kuat.

Lakukan perawatan tersebut secara terus-menerus sampai ruam membaik. Biasanya, ruam akan membaik dalam waktu kurang dari seminggu. 

Namun, jika ruam masih terus terjadi atau menetap di kulit Si Kecil selama seminggu atau lebih, ada baiknya untuk segera membawa Si Kecil ke dokter. Pemeriksaan ke dokter juga sangat diperlukan jika ruam terlihat berwarna merah mengkilap, Bunda. 

"Jika ruam menetap lebih dari 1 minggu dan berwarna merah mengkilap serta terlihat ada keraknya, lebih baik dibawa ke dokter karena mungkin butuh obat khusus, " ungkap Citra. 

Jadi, penting sekali untuk memperhatikan kondisi kulit Si Kecil di tengah cuaca yang panas ini ya, Bunda. Hindari memakaikan popok dalam jangka waktu yang lama pada Si Kecil untuk menghindari masalah kulit, seperti ruam popok. Semoga informasi ini bermanfaat!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!