
parenting
4 Gaya Parenting Jepang yang Membuatnya Dijuluki Negara dengan Anak Tersehat di Dunia
HaiBunda
Kamis, 02 Nov 2023 17:20 WIB

Daftar Isi
Gaya parenting Jepang kini tengah menjadi sorotan. Bukan sesuatu yang buruk, ini terjadi karena gaya parenting tersebut dianggap bisa 'mencetak' anak sehat. Yuk cari tahu seperti apa gaya parenting orang Jepang!
Dikutip dari CNBC, pada tahun 1896, dokter dan apoteker bernama Sagen Ishizuka menciptakan filosofi Jepang yang disebut 'shokuiku'. Istilah tersebut berasal dari dua kata yang berarti 'makan' dan 'tumbuh'.
Shokuiku mendorong orang tua dan sekolah untuk mengajari anak-anak dari mana makanan mereka berasal, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pikiran dan tubuh kita.
Dianggap membawa pengaruh positif yang besar, konsep ini pun telah menjadi bagian integral dari budaya dan gaya parenting orang Jepang. Bahkan hal tersebut merupakan alasan utama mengapa Jepang dianggap menjadi rumah bagi anak paling sehat di dunia.
Menurut UNICEF, di antara 41 negara maju di Uni Eropa dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, Jepang adalah satu-satunya negara di mana tidak sampai satu dari lima anak mengalami kelebihan berat badan.
Seperti apa sih gaya parenting orang Jepang?
Berikut cara unik gaya parenting orang Jepang agar anak tumbuh berkarakter bahagia, suka bertualang, dan lahap makan:
1. Menerapkan shokuiku sejak dini
Dokter di Jepang sering kali menganjurkan ibu hamil untuk tetap mengonsumsi makanan seimbang yang disebut 'ichijū-sansai'.
Hidangan ini utamanya seputar semangkuk nasi dan sup miso, dengan hidangan yang berfokus pada protein, dan dua jenis sayuran (seperti rumput laut atau jamur) untuk mendapatkan vitamin, mineral, dan serat yang cukup.
Seiring bertambahnya usia, anak-anak juga mulai diperkenalkan tentang kebiasaan makan yang sehat. Pada tahun 2005, pemerintah mengeluarkan Basic Act on Shokuiku untuk mempromosikan shokuiku.
Beberapa taman kanak-kanak juga membiasakan para siswa memanen sayuran untuk dimakan sebagai makan siang. Sementara itu di jenjang sekolah dasar, siswa belajar tentang pertanian yang menghasilkan sayur-sayuran, ikan, dan makanan lainnya.
2. Aturan tentang makan siang
Lebih dari 95 persen sekolah dasar dan menengah pertama di Jepang mempunyai sistem makan siang sekolah. Makanan direncanakan oleh ahli gizi, tetapi siswa berperan aktif dalam proses penyajian makan siang.
Meskipun banyak taman kanak-kanak juga menyediakan makan siang, tetapi bekal buatan sendiri dapat berperan penting dalam mempromosikan shokuiku.
Guru taman kanak-kanak biasanya akan meminta para siswa untuk membicarakan isi kotak bento masing-masing. Hal ini membuat waktu makan siang menjadi menyenangkan, anak-anak pun jadi merasa terdorong untuk mencoba makanan baru.
Memilih makan siang bento dibandingkan makanan cepat saji juga memungkinkan anak-anak mendapatkan porsi sayuran dan buah-buahan yang konsisten, sekaligus menghindari konsumsi makanan berlemak tinggi dan bahan tambahan makanan.
Makanan sering kali dibuat dari bahan-bahan segar lokal, seperti ikan cod panggang dengan jagung manis dan bok choy, disajikan dengan sup dan sekotak susu.
3. Memasak makanan kaya nutrisi secara bertahap
Dalam memasak dan menyiapkan bekal, orang tua di Jepang terbiasa untuk melakukan segala hal secara bertahap. Misalnya, menyiapkan acar sederhana buatan sendiri dan membekukan sayuran agar proses memasak jadi lebih praktis.
Selain itu, beberapa sekolah juga memiliki peraturan khusus terkait bekal. Termasuk seperti tidak membawa bekal berupa makanan ringan yang tinggi gula atau lemak, seperti keripik dan kue.
4. Mengutamakan minum air putih
Kafein menjadi salah satu kandungan minuman yang dibatasi atau bahkan dihindari di Jepang, termasuk pada anak-anak. Maka dari itu, konsumsi minuman tanpa kafein pun menjadi penting.
Termasuk dengan cara mengutamakan minum air putih atau bisa juga teh barley, yang kaya mineral tanpa kafein. Ini adalah pilihan populer di kalangan masyarakat Jepang dari segala usia.
Teh barley juga merupakan alternatif yang dianggap baik untuk teh manis dan minuman beraroma yang dibeli di toko. Konsumsi jenis teh ini juga membantu mengurangi asupan kalori harian.
Cara lain gaya parenting orang Jepang dalam menerapkan shokuiku di rumah adalah dengan membuat smoothie dari buah segar dan yoghurt. Sambil minum, orang tua dan anak juga bisa sambil berbincang tentang bagaimana buah itu tumbuh dan dari mana asalnya.
Demikian ulasan tentang gaya parenting orang Jepang. Berminat meniru juga untuk menjaga kesehatan Si Kecil, Bunda?
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga highlight keseruan LazMall Daily Bundafest 2023 di video berikut ini:
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Cerita Lastmi AFI saat Anak Masuk SD di Jepang, Dapat Alat Tulis & Buku Paket Gratis

Parenting
Kisah Bunda WNI Tinggal di Jepang, Anak Berangkat Sekolah Sendiri Sejak Kelas 1 SD

Parenting
5 Sisi Positif Parenting Budaya Jepang, Miliki Hubungan yang Kuat dengan Bunda

Parenting
Imbas Krisis Populasi di Jepang, Ribuan Sekolah Tutup

Parenting
Kematian Pasien Anak Akibat COVID-19 di Jepang Meningkat, Alami Gejala Ini


8 Foto
Parenting
9 Potret Manis Pangeran Hisahito, Calon Kaisar Jepang
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda