PARENTING
9 Kalimat Terlarang Orang Tua ke Anak saat Makan, Sepele tapi Berisiko Bun
Nazla Syafira Muharram | HaiBunda
Minggu, 26 Nov 2023 16:10 WIBDalam perjalanan mendidik anak, perlu orang tua pahami bahwa komunikasi yang terjalin secara sehat menjadi kunci utama dalam pembentukan karakter dan perilaku anak. Namun, tanpa disadari terkadang orang tua menggunakan kalimat terlarang yang dapat berdampak negatif pada anak, terutama pada saat makan.
Pada dasarnya, waktu makan bersama merupakan salah satu momen berharga yang berguna untuk membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak. Tetapi dalam beberapa kesempatan, orang tua terkadang mengucapkan kalimat terlarang yang dapat merusak keintiman dengan anak. Penting memahami komunikasi positif untuk membentuk kebiasaan baik dan suasana menyenangkan ketika makan, Bunda.
Adapun beberapa contoh kalimat terlarang yang kerap kali diucapkan orang tua selama waktu makan seperti, merendahkan nilai makanan, penampilan fisik, atau bahkan kepribadian anak ketika sedang makan. Tentunya, orang tua perlu memberikan perhatian khusus terhadap hal tersebut dan berusaha untuk menjaga perkataan.
Dengan menghindari kalimat terlarang selama makan, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif anak-anak. Selain itu, juga dapat memperkuat hubungan yang terjalin dengan anak-anak selama waktu makan berlangsung, Bunda.
Lantas, apa saja contoh kalimat yang tidak boleh diucapkan orang tua ketika makan? Berikut ini beberapa penjelasan terkait kalimat terlarang orang tua saat waktu makan dilansir dari laman Parents dan berbagai sumber. Simak yuk, Bunda.
Kumpulan kalimat terlarang orang tua ke anak saat sedang makan
Adapun berikut ini beberapa contoh kalimat yang tidak boleh diucapkan orang tua ketika makan. Pahami dan simak penjelasannya yuk, Bunda.
1. "Kamu tidak akan menyukainya"
Ketika Bunda merasa yakin bahwa anak tidak akan menyukai makanan tertentu, maka Bunda jangan pernah melarang anak mencobanya. Alangkah baiknya jika Bunda membiarkan anak untuk mencobanya untuk menjadikan anak lebih berani dan selalu merasa penasaran dengan banyak hal ke depannya.
2. "Kamu hebat sudah menghabiskan makanannya"
Penting untuk orang tua ketahui bahwa kalimat pujian seperti ini bisa menjadi sebuah boomerang bagi anak, lho. Pasalnya, anak hanya akan berusaha untuk memperlihatkan bahwa piringnya bersih dari makanan yang tersedia agar mendapatkan pujian, tanpa memperdulikan rasa lapar atau kenyang yang ia rasakan.
3. "Berhentilah membuang-buang makanan"
Kalimat kritikan seperti ini dapat menjadikan anak merasa tertekan untuk selalu membersihkan piringnya, meskipun dalam kondisi yang sudah kenyang, Bunda. Anak akan merasa kesulitan untuk membedakan rasa lapar dan kenyang, sehingga seringkali menimbulkan perasaan bersalah ketika tidak berhasil menghabiskan makanannya.
4. "Kamu harus mencobanya"
Bunda mungkin seringkali menyuruh anak untuk mencoba makanan jenis baru dengan dalih kalimat "satu gigitan saja". Namun, ternyata hal tersebut dapat berpengaruh buruk pada anak, lho. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa keengganan terhadap makanan, selektif terhadap makanan, bahkan tidak ingin mencoba makanan baru lainnya lagi, lho Bunda.
5. "Kamu sangat pemilih"
Memberikan label kepada anak bahwa mereka pemilih atau lamban ketika makan hanya akan menyebabkan dampak buruk dalam jangka waktu yang panjang, Bunda. Para peneliti bahkan mencatat bahwa menjuluki anak sebagai "pemilih" memungkinkan akan membuat anak berpikir "Aku tidak menyukai banyak makanan dan takut mencoba hal-hal baru".
6. "Makanan itu dapat membuat gemuk"
Ketika Bunda memberikan label negatif pada suatu makanan, maka secara tidak sengaja Bunda telah membuat anak merasa bersalah atau malu saat ingin memakan makanan tertentu. Bahkan, beberapa kasus mengakibatkan anak mengonsumsi makanan tersebut secara diam-diam, dan membuatnya memiliki gangguan pola makan.
7. "Kamu boleh makan makanan penutup jika sudah makan sayuran"
Makanan penutup tidak bisa Bunda iming-imingi sebagai bentuk "hadiah". Hal tersebut tak hanya mengangkat makanan penutup ke status yang istimewa, namun juga mengisyaratkan bahwa anak harus memakan makanan yang "tidak enak" untuk mendapatkan makanan penutup yang "enak".
Alangkah baiknya jika Bunda membiarkan anak memilih makanan penutupnya, tanpa menghiraukan seberapa banyak makan malam yang telah dikonsumsi.
8. "Makanlah lima gigitan ayam dan tiga gigitan kacang polong"
Apabila Bunda merasa bahwa anak belum terpenuhi gizi makanannya, dan berniat baik untuk memberitahu tambahan makanan terhadap anak, perlu Bunda ketahui bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang salah, lho Bunda. Mendikte seberapa banyak yang harus dimakan oleh anak dapat menyebabkan anak memaksakan diri meskipun sudah merasa kenyang.
9. "Makanlah lebih banyak makanan itu, agar sehat"
Memberikan label "baik" hanya pada beberapa makanan saja hanya akan membuat anak mengelompokkan makanan-makanan tertentu yang dianggap baik. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa cara ini dapat menyebabkan anak makan secara berlebihan pada makanan yang ia anggap baik atau sehat, Bunda.
Itulah penjelasan terkait dengan kalimat terlarang orang tua ketika waktu makan. Semoga Bunda bisa memahaminya dengan baik dan mengubah kalimat-kalimat terlarang tersebut.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)