Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberikan Vaksin Polio pada Anak, Jadwal hingga Manfaat

Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jul 2024 19:10 WIB

Dokter Sisipan
Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A
Dokter Spesialis Anak di RS Kenak Medika Gianyar Bali Berpraktik pada hari Senin-Jumat (09.00-14.00 WITA). Co-founder Klinik Vaksinasi Anak Kiddos Immunos.
Vaksin polio
Jadwal dan dosis pemberian baksin Polio/ Foto: Getty Images/aquaArts studio
Daftar Isi
Jakarta -

Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam.

Sebelum adanya vaksin, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia, terutama karena dampaknya yang cepat dan seringkali parah terhadap anak-anak. Pada kondisi yang sudah parah, dapat menyebabkan kelumpuhan akut pada tangan dan kaki.

Kasus polio di Indonesia

Berdasarkan penilaian risiko menggunakan tool standar yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), Indonesia dikategorikan wilayah risiko tinggi penularan polio. Sejumlah 32 (84 persen) provinsi dan 399 (78 persen) kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.

Oleh karena itu, perlu segera dilakukan upaya untuk menanggulangi KLB dan mencegah meluasnya transmisi/penularan melalui pemberian imunisasi tambahan tetes manis polio secara massal disebut dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.

Nah Bunda, jangan lewatkan untuk membawa anak-anak untuk menerima vaksin polio serentak pada 23 hingga 29 Juli mendatang. Pelaksanaan PIN Polio dilakukan dalam dua tahap.

PIN tahap pertama sudah dilaksanakan pada 27 Mei 2024, sementara PIN tahap kedua akan dilaksanakan pada 23 Juli 2024. PIN Polio tahap pertama dilaksanakan di lima provinsi, yaitu Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Sedangkan, PIN Polio tahap kedua akan dilaksanakan di 27 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, kecuali di Kabupaten Sleman, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

5 Hal yang perlu diketahui sebelum memberikan vaksin polio ke Si Kecil

Nah, sebelum memberikan vaksin polio, perhatikan beberapa penjelasan di bawah ini:

1. Penularan dan gejala polio pada anak

Polio ditularkan melalui kontak langsung, dengan kotoran atau lendir dari hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Dari sini, virus dapat masuk ke aliran darah dan menyerang sistem saraf pusat, terutama sumsum tulang belakang.

Gejala awal polio mirip dengan penyakit virus lainnya, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, leher kaku, dan nyeri pada anggota tubuh. Pada beberapa kasus, polio dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, menyebabkan kelumpuhan yang tiba-tiba (akut) pada kaki atau tangan.

Dalam kasus yang lebih serius, polio dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot pernapasan, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

2. Siapa saja yang bisa tertular polio?

  • Anak-anak yang tinggal di wilayah yang memiliki banyak anak tidak mendapatkan imunisasi polio lengkap
  • Anak-anak yang tinggal di lingkungan sanitasi buruk dan tidak menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti tidak mencuci tangan dengan sabun, buang air besar sembarangan.

3. Insidens Polio Berdasarkan Usia

Polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 90 persen kasus polio terjadi pada anak-anak dalam kelompok usia ini.

Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan mereka belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih mudah terinfeksi oleh virus polio. Insidens polio tertinggi ditemukan pada anak-anak yang tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk dan akses terbatas ke layanan kesehatan.

Di daerah-daerah ini, virus polio dapat menyebar dengan cepat melalui air yang terkontaminasi dan kurangnya praktik kebersihan yang baik. Oleh karena itu, vaksinasi dan peningkatan sanitasi menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian polio.

4. Pentingnya Vaksinasi Polio

Polio tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan imunisasi. Vaksinasi polio adalah langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran dan infeksi virus polio. Ada dua jenis vaksin polio yang digunakan secara global: vaksin polio inaktivasi (IPV) dan vaksin polio oral (OPV).

IPV diberikan melalui suntikan dan mengandung virus polio yang telah dimatikan, sehingga aman untuk digunakan. OPV diberikan melalui mulut dan mengandung virus polio yang dilemahkan, yang dapat memicu respon kekebalan yang kuat.

5. PIN POLIO 2024

Indonesia sebelumnya telah berhasil menerima sertifikat bebas polio bersama dengan negara anggota WHO lainnya di Regional South East Asia Region (SEARO) pada bulan Maret 2014. Pandemi COVID-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal.

Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin yang cukup signifikan, termasuk imunisasi polio yaitu Oral Polio Vaccine (OPV) dan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak.

Jadwal pelaksanaan PIN polio:

  • Putaran 1: tanggal 23-29 juli 2024 pada putaran satu, dan
  • Putaran 2: tanggal 06-17 Agustus 2024.

Sasaran PIN Polio:

Anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya (maksimal kelahiran 24 Juli 2024)

Syarat saat PIN Polio:

Membawa kartu keluarga dan buku KIA bagi anak yg mempunyai buku KIA.

Anak yang tidak boleh menerima PIN Polio

Pemberian PIN Polio ditunda pada anak yang sedang demam dan diare sampai anak sembuh. Imunisasi Polio Tetes tidak diberikan pada:

  • Bayi dengan berat badan kurang dari 2000 gram
  • Anak dengan gangguan sistem kekebalan
  • Anak yang sedang dalam pengobatan jangka panjang seperti kanker
  • Anak yang menderita HIV, serta
  • Anak yang tinggal serumah dengan penderita gangguan sistem kekebalan atau HIV.

Catatan: Bagi anak-anak dengan gangguan sistem kekebalan dan HIV diberikan suntik polio .

Tempat mendapatkan PIN Polio

Imunisasi polio bisa didapatkan di tempat pelayanan seperti:

  • Puskesmas,
  • Puskesmas Pembantu;
  • Posyandu;
  • Sekolah (PAUD/TK/SD/MI/Pesantren)
  • Pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi Puskesmas

Tanyakan jadwal pemberian imunisasi polio tetes kepada Puskesmas, Posyandu, atau petugas kesehatan terdekat. Semoga informasi mengenai manfaat, dosis dan jadwal pemberian PIN Polio ini membantu ya, Bunda. Anak-anak Indonesia bebas polio ke depannya. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda