
parenting
Kata Dokter soal Anak Kejang Tanpa Disertai Demam Tinggi dan Penyebabnya
HaiBunda
Kamis, 01 Feb 2024 19:17 WIB

Bunda sudah sering mendengar kondisi kejang demam pada anak, ya? Lantas, bagaimana jika anak mengalami kejang tanpa disertai dengan adanya demam?
Kejang demam merupakan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 38 derajat celsius atau lebih yang disebabkan oleh proses di luar otak. Sebagian besar kejang demam terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dengan ciri khas demam terlebih dahulu kemudian diikuti dengan kejang.
"Sebagian besar kejang demam itu terjadi di usia 6 bulan sampai 5 tahun dan ciri khasnya kejang demam itu dia demam dulu baru kejang dan pada saat kejang anak masih demam. Setelah kejang, anaknya langsung sadar kembali," ungkap dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A pada HaiBunda, belum lama ini.
Penyebab kejang demam
Pada kesempatan yang sama, dr. Aisya mengatakan kejang demam terjadi secara mendadak. Sementara itu, kondisi demamnya sendiri bisa disebabkan oleh infeksi.
"Jadi penyebabnya kejang demam itu terjadi secara mendadak. Demamnya bisa disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun virus. Misalnya infeksi saluran napas atas," paparnya.
"Sebetulnya memang enggak diketahui secara pasti ya mengapa demam bisa menyebabkan kejang pada satu anak dan tidak pada anak lainnya. Namun, diduga ada faktor genetik yang berperan," sambung dr. Aisya.
Selain itu, suhu ambang kejang pada setiap anak juga berbeda-beda. Bisa saja anak mengalami kejang ketika demam di suhu 38 derajat celsius, tetapi ada juga yang kejang di angka 40 derajat celsius.
"Setiap anak juga memiliki suhu ambang kejang yang berbeda. Ada yang kejang pada suhu 38 derajat celsius, ada yang baru kejang di suhu 40 derajat celsius," ungkap dr. Aisya.
Kondisi anak kejang tanpa demam
Dokter Aisya mengatakan anak yang kejang tanpa proses demam maka bukan termasuk ke dalam kejang demam. Bisa saja anak kejang karena adanya proses intakranial atau ketidakseimbangan elektrolit.
"Kalau misalnya kejang tanpa disertai demam tinggi ya berarti dia bukan kejang demam. Kalau kejang demam kan disebabkan oleh demam. Mungkin dia ada proses intrakranial di dalam otak atau memang penyebabnya adanya ketidakseimbangan elektrolit misalnya hipoglikemi, hipokalsemi, hiponatremi, macam-macam. Atau memang karena epilepsi," ungkapnya.
Lantas, bagaimana solusi ketika anak mengalami kejang tanpa demam? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
LETAKKAN ANAK DI TEMPAT YANG AMAN
Ilustrasi Anak Kejang tanpa Demam/Foto: iStock
Cara mengatasi anak kejang tanpa demam
Dokter Aisya turut mengungkapkan beberapa hal yang bisa dilakukan ketika anak mengalami kejang tanpa demam, Bunda. Berikut ini deretannya:
1. Segera bawa ke rumah sakit
Kejang dengan demam atau tanpa demam memiliki penanganan yang sama, yakni penanganan kejang, Bunda. Karena itu, dr. Aisya menyarankan agar Bunda segera membawa Si Kecil ke rumah sakit.
"Ingat, harus dibawa ke rumah sakit. Mau kejangnya sudah berhenti, harus dibawa ke rumah sakit, ya," ungkapnya.
2. Letakkan anak di tempat yang aman
Selain dibawa ke rumah sakit, pastikan juga Bunda meletakkan Si Kecil di tempat yang jauh dari benda-benda berbahaya. Misalnya listrik atau pecah belah.
"Letakkan anak di tempat yang aman. Jauhkan dari benda-benda yang berbahaya seperti listrik dan barang-barang yang gampang pecah atau pecah belah," papar dr. Aisya.
3. Baringkan anak dengan posisi miring
Selanjutnya, baringkan anak dengan posisi miring, Bunda. Hal ini agar makanan, minuman, dan benda lain, tidak masuk, sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak.
4. Jangan masukkan benda apapun
Bunda juga harus menghindari untuk memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak, ya. Misalnya sendok, kayu, jari, atau benda lainnya karena anak berisiko terjadinya sumbatan jalan napas.
5. Jangan tahan gerakan anak
Sebaiknya jangan tahan gerakan anak atau menghentikan kejangnya dengan paksa ya, Bunda. Jika dilakukan, anak akan berisiko mengalami patah tulang.
6. Amati
Hal lain yang bisa dilakukan adalah mengamati kejang yang terjadi pada anak sebagai bahan informasi untuk dokter. Setelah kejang berhenti, Bunda bisa membawa anak ke IGD terdekat.
"Amati apa yang terjadi pada saat anak kejang karena ini bisa menjadikan informasi berharga untuk dokter. Ya kadang-kadang malah disuruh memvideokan ya biar dokternya bisa terlihat bentuk kejangnya seperti apa," ungkap dr. Aisya.
"Tunggu kejangnya sampai berhenti kemudian bawa anak ke IGD terdekat. Kalau misalnya anak sudah pernah kejang demam sebelumnya, maka dokter akan membekali orang tua dengan obat kejang yang bisa dimasukkan melalui dubur," sambungnya.
Demikian informasi mengenai kejang tanpa disertai demam pada anak. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Jangan lupa saksikan juga video jenis penyakit anak di musim hujan berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kejang Demam atau Step pada Anak akan Hilang pada Usia Berapa? Ini Kata Dokter

Parenting
Kejang Demam pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi & Pertolongan Pertama

Parenting
8 Tips Anti Panik Saat Anak Kejang, Kenali Penyebabnya Ya Bun

Parenting
5 Penyebab Kejang pada Anak, Waspadai Gejalanya Ya Bunda

Parenting
Pertolongan Pertama Anak Kejang


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda