Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hubungan Bunda dan Ayah Renggang saat Punya Newborn, Ini 5 Cara Mengatasinya

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 13 Feb 2024 21:05 WIB

Hubungan Bunda dan Ayah Renggang saat Punya Newborn, Ini 5 Cara Mengatasinya
Ilustrasi Hubungan Bunda dan Ayah Renggang saat Punya Newborn, Ini 5 Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/ Edwin Tan
Daftar Isi
Jakarta -

Setelah Si Kecil lahir, sedikit banyak ini juga dapat memengaruhi kedekatan hubungan antara Bunda dan Ayah. Salah satu faktor terbesar yang menjadi penyebabnya yakni karena sama-sama merasa lelah. Benar enggak, Bunda?

Di fase awal ini, orang tua baru sangat mungkin mengalami kurang tidur. Meski tampak sepele, hal tersebut sangat memengaruhi kestabilan psikis dan emosional. 

Bunda mungkin akan menjadi lebih mudah marah, tidak ingin banyak berkomunikasi dengan Ayah dan berbagai dampak lainnya.

Selain itu, renggangnya hubungan orang tua saat punya newborn atau bayi baru lahir juga bisa disebabkan oleh fokus yang beralih seluruhnya pada anak. Ayah mungkin akan merasa dikesampingkan saat Bunda sedang berkonsentrasi mengurus Si Kecil. 

Nah, penting untuk mengetahui bagaimana situasi ini dapat dikendalikan agar tidak memengaruhi hubungan antara Bunda dan Ayah secara negatif. Ada baiknya untuk membicarakan bersama-sama untuk mendapatkan pemahaman tentang satu sama lain.

Seberapa buruk dampak kurang tidur bagi keharmonisan orang tua?

Dikutip dari Psych Central, menyesuaikan diri dengan rutinitas tidur yang baru bisa jadi sulit setelah menyambut kehadiran newborn.

Bayi baru lahir biasanya tidur 16 hingga 18 jam per hari, namun mereka mungkin tidur sekitar 1 hingga 2 jam setiap kalinya. Pola tidur yang bervariasi ini karena mereka masih perlu menyusu atau ganti popok dalam jeda waktu singkat. 

Hal ini dapat menyebabkan kurang tidur pada orang tua baru, khususnya Bunda, yang kemudian menyebabkan masalah lain pada keharmonisan atau bahkan pekerjaan.

Cara mengatasi keregangan hubungan setelah menjadi orang tua

Agar masalah miskomunikasi dan keregangan ini tak semakin berlarut, perlu diterapkan segera cara-cara mengatasi yang tepat. Berikut ulasannya, Bunda:

1. Luangkan waktu untuk mendengarkan pasangan

Dikutip dari National Health Services (NHS) UK, komunikasi adalah kunci penting bagi hubungan suami istri yang langgeng. Jadi, luangkan waktu untuk satu sama lain sebisa mungkin. Lakukan hal-hal kecil untuk membuat pasangan merasa diperhatikan dan dilibatkan.

Betapapun dekatnya suami istri sebelum kehadiran newborn, tetap tidak bisa membaca pikiran masing-masing tanpa diberi tahu. Bunda dan Ayah perlu saling memberi tahu apa yang diinginkan dan yang tidak secara jelas. 

Selain itu, bagi tugas pekerjaan rumah dan pengasuhan anak yang disepakati bersama agar tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari. 

2. Sediakan waktu berkualitas berdua

Dikutip dari Baby Center, jangan anggap remeh pentingnya suami istri tetap menyediakan waktu berkualitas berdua saat sudah memiliki anak. 

Sesekali mintalah bantuan anggota keluarga untuk mengambil alih pengasuhan Si Kecil. Tidak harus staycation atau pergi menginap, tujuannya hanyalah untuk mendapatkan waktu berdua. Bunda dan Ayah bisa berjalan-jalan, makan, atau pergi ke bioskop.

3. Cari ide kreatif lainnya

asian chinese couple hugging and bonding timeIlustrasi/Foto: Getty Images/Edwin Tan

Jika kondisinya benar-benar tidak memungkinkan untuk pergi ke luar rumah, quality time tetap bisa dilakukan di rumah, kok! Manfaatkan waktu tenang setelah bayi tidur nyenyak. 

Misalnya dengan menonton film dengan camilan kesukaan masing-masing, atau sekadar duduk bersama dan deep talk.

4. Nikmati momen yang ada

Usahakan untuk menunjukkan penghargaan atau kasih sayang dengan cara yang kecil namun berdampak. Nikmati momen-momen ini sebagai waktu yang dapat dikenang bersama pasangan. 

Jangan lupa untuk tetap saling terhubung, misalnya dengan memasak bersama atau sekadar mengobrol membicarakan tentang keseharian di rumah. 

5. Jangan abaikan kebutuhan diri sendiri

Saat Bunda dan Ayah sama-sama menyesuaikan diri dalam merawat newborn, kebutuhan diri sendiri mungkin akan jadi terabaikan. Dampaknya bisa membuat stres atau bahkan jadi mudah marah. Jadi, jangan lupa tetap perhatikan apa yang sedang diri sendiri butuhkan. 

Cobalah untuk memberikan kasih sayang dan kesabaran kepada pasangan selama masa-masa adaptasi ini. 

Demikian ulasan tentang cara mengatasi keregangan hubungan Bunda dan Ayah setelah Si Kecil lahir. Jika perlu, Bunda dan Ayah juga bisa melibatkan bantuan profesional.

Terapi bicara baik secara berpasangan atau individu diharapkan bisa membantu suami istri lebih memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda