Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Orang Tua Perokok Bisa Sebabkan Anak Kegemukan hingga Pengaruhi Kemampuan Belajarnya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 25 Feb 2024 19:05 WIB

Ilustrasi Anak Obesitas
Ilustrasi Anak Kegemukan/Foto: Getty Images/iStockphoto/kwanchaichaiudom

Rokok merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan seseorang terserang berbagai penyakit. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak yang menjadi perokok pasif pun akan terkena dampaknya, Bunda.

Menilik dari laman Verywell Mind, merokok dapat menyebabkan kecanduan nikotin yang dikaitkan dengan risiko kesehatan yang serius. Misalnya saja kanker, penyakit jantung, stroke, hingga kematian.

Rokok sendiri merupakan gulungan yang berisi daun-daunan tembakau kering yang telah dicacah dan akan mengeluarkan asap ketika dibakar. Asap rokok sendiri disebut bisa menyebabkan anak-anak yang menghirupnya terkena pneumonia.

Asap rokok buat anak menjadi lebih gemuk

Merangkum dari laman Express, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa paparan asap rokok dapat membuat berat badan anak bertambah, Bunda. Tidak hanya itu, hal ini juga bisa memperlambat perkembangan mentalnya.

Dr Catherine Davis, seorang psikolog dari Augusta University Amerika Serikat mengatakan bahwa paparan asap rokok berhubungan dengan dua dampak yang merugikan untuk anak.

"Pesan yang bisa diambil adalah bagi anak-anak ini, paparan asap rokok berhubungan dengan dua dampak kesehatan yang merugikan, satu di atas leher dan satu lagi di bawah leher," ungkapnya.

Penelitian ini mengamati paparan asap rokok pada 220 anak laki-laki dan perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas di usia antara 7 dan 11 tahun. Hasilnya pun ditemukan bahwa keduanya saling berhubungan.

"Semua ukuran kognitif kami lebih buruk pada anak-anak yang terpapar asap rokok," ujarnya.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Childhood Obesity ini juga menemukan bahwa perokok pasif memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan dengan perokok berat. Dengan begitu, risiko terhadap sejumlah penyakit termasuk jantung dan diabetes pun meningkat.

Tidak hanya itu, penelitian juga menemukan adanya hubungan antara asap rokok dengan kemampuan belajar anak di sekolah, Bunda. Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


ANAK PEROKOK PASIF MILIKI NILAI YANG BURUK

Ilustrasi Cara Memilih Sekolah Anak

Ilustrasi Kemampuan Belajar Anak/Foto: iStock

Hubungan asap rokok dengan kemampuan belajar anak

Masih melansir dari situs yang sama, Dokter Spesialis Anak, dr. Martha Tingen, mengatakan bahwa asap rokok memengaruhi kondisi anak lebih jauh. Anak-anak yang menjadi perokok pasif memiliki nilai yang buruk pada tes koginitifnya.

"Semua hal buruk yang dilakukan oleh lemak terhadap kita, perokok pasif justru memperburuknya. Dan anak-anak yang menjadi perokok pasif mendapat nilai lebih buruk pada semua tes kognitif," ungkapnya.

Asap rokok yang dihirup anak mengakibatkan rentang perhatian anak menjadi lebih buruk ketika di dalam kelas. Tidak hanya itu, nilai-nilai anak pun lebih rendah.

"Kita berbicara tentang resep untuk anak yang tidak sehat yang menjadi orang dewasa yang tidak sehat dan tidak dapat mencapai potensi penuh mereka," ungkap dr. Martha.

Dokter Martha mengatakan bahwa anak-anak tidak memiliki pilihan ketika memiliki orang tua yang merokok. Namun, mereka berada dalam posisi yang merugikan baik secara fisik maupun mental.

Banner Tips Bunda dengan Anak IQ Superior

Anak-anak memasuki masa pra diabetes

Dokter Catherine mengatakan bahwa pada usia dini, anak yang menjadi perokok pasif memiliki efek yang lebih besar pada jumlah lemak dalam tubuh dibandingkan disfungsi metabolisme. Salah satunya adalah diabetes, Bunda.

Ia mencatat sekitar 28 persen peserta penelitian sudah memasuki masa pra diabetes. Namun, kejadiannya sedikit lebih tinggi pada anak-anak yang tidak terpapar asap rokok.

Penelitian pada orang dewasa juga menunjukkan hubungan antara asap rokok pasif dan diabetes tipe 2. Studi yang mengukur kadar cotinine ini mendapatkan hasil bahwa ada hubungan antara paparan asap rokok, kognisi, dan tidur yang lebih buruk.

Demikian informasi tentang orang tua perokok dan dampaknya pada Si Kecil. Semoga bermanfaat ya, Bunda.

Lihat lagi video faktor pemicu ISPA pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda