sign up SIGN UP search

parenting

Bahaya Merokok Bagi Anak yang Tinggal Serumah dengan Perokok Aktif

Nanie Wardhani   |   Haibunda Jumat, 06 Aug 2021 08:10 WIB
beauty elegant girl kid showing no smoking sign to camera when she doing school studying homework in living room at home. caption

Merokok adalah kegiatan yang berbahaya bagi kesehatan. Tidak hanya bagi kesehatan perokok tersebut, tapi juga memberi dampak negatif bagi orang-orang yang berada di sekitarnya, tidak terkecuali bagi anak-anak. Anak-anak yang tinggal dengan keluarga yang merupakan perokok aktif tentu saja memiliki potensi terdampak sangat besar. Mereka bisa menjadi perokok pasif dari mereka masih sangat kecil atau bayi.

Dilansir dari CDC, asap rokok yang dihisap oleh perokok pasif adalah kombinasi asap dari ujung rokok yang terbakar dan asap yang dihembuskan oleh perokok. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia yang terdiri dari ratusan bahan kimia beracun dan sekitar 70 bahan kimia lainnya dapat menyebabkan kanker.

Sejak Laporan Surgeon General tahun 1964, 2,5 juta orang dewasa yang bukan perokok meninggal karena menghirup asap rokok dari perokok aktif lainnya. Begitu bahayanya merokok, hingga tidak ada tingkat paparan asap rokok yang bebas risiko.


Lalu bagaimana dengan bahaya merokok yang berdampak pada perokok pasif anak-anak, terutama yang tinggal serumah dengan perokok aktif? Dilansir dari Very Well Mind, dampak asap rokok pada anak-anak meliputi:

  • Bayi yang terpapar asap rokok setelah lahir memiliki dua kali risiko SIDS (sindrom kematian bayi mendadak) dibandingkan bayi yang tidak terpapar. Bayi yang ibunya merokok sebelum dan sesudah lahir memiliki risiko SIDS tiga hingga empat kali lipat.
  • Di antara anak-anak di bawah usia 18 bulan di Amerika Serikat, perokok pasif dikaitkan dengan 150.000 hingga 300.000 kasus infeksi saluran pernapasan bawah, seperti bronkitis atau pneumonia setiap tahun.
  • EPA memperkirakan bahwa antara 200.000 dan 1.000.000 anak-anak dengan asma kondisinya diperburuk karena mereka adalah perokok pasif. Perokok pasif juga merupakan penyebab munculnya ribuan kasus asma baru setiap tahun.
  • Anak-anak yang tinggal serumah dengan perokok aktif lebih banyak mengalami infeksi telinga tengah. Asap rokok yang dihirup mengiritasi saluran eustachius, dan pembengkakan selanjutnya menyebabkan infeksi, yang merupakan penyebab paling umum gangguan pendengaran pada anak-anak.
  • Paru-paru anak-anak yang secara teratur menghirup asap rokok berkembang lebih lambat
  • Penelitian telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa perokok pasif mungkin terkait dengan leukemia, limfoma, dan tumor otak pada masa kanak-kanak. Namun, hingga saat ini, bukti tersebut tidak cukup untuk menghubungkan kanker masa kanak-kanak ini dengan perokok pasif secara definitif.

Di bawah ini adalah fakta penting tentang perokok pasif:

  • Rata-rata, anak-anak memiliki lebih banyak paparan asap rokok daripada orang dewasa yang tidak merokok.
  • Tingkat cotinine pada anak-anak antara 3 dan 11 tahun lebih dari dua kali lipat dari orang dewasa yang tidak merokok.
  • Anak-anak yang tinggal di rumah bebas rokok yang berada di tempat tinggal multi-keluarga (apartemen, kondominium) memiliki kadar cotinine sekitar 45% lebih tinggi daripada anak-anak yang tinggal di rumah keluarga tunggal yang tidak merokok.
  • 90 persen anak-anak dengan kondisi paparan asap rokok yang mengkhawatirkan, mendapatkan kondisi tersebut dari orang tua mereka.
  • Lebih dari setengah anak-anak Amerika menghirup asap rokok di mobil, rumah, dan tempat umum di mana merokok diperbolehkan.

Meminimalkan risiko

Satu-satunya cara untuk benar-benar melindungi anak-anak dari bahaya merokok adalah dengan berhenti total. Namun, penting juga untuk menjauhkan anak Bunda dari perokok lain dan, jika Ayah atau Bunda merokok, lakukan dengan cara yang tidak membuat mereka terpapar asap rokok orang lain atau orang ketiga.

  • Jangan merokok di dalam rumah dan jangan biarkan orang lain juga. Membuka jendela atau menggunakan filter udara tidak cukup untuk melindungi orang dari asap rokok di ruang tertutup.
  • Jangan merokok di dalam mobil Ayah dan Bunda. Bahkan jika anak-anak tidak bersama Ayah dan Bunda, ingatlah bahwa racun mengendap di permukaan dan mereka akan terpapar.
  • Hindari membiarkan anak-anak berada dalam ruangan (restoran, acara olahraga, rumah teman tempat merokok) di mana anak-anak akan terpapar asap rokok.
  • Berikan jarak kepada perokok di ruang terbuka. Ya, udara luar melarutkan asap rokok, tetapi jika angin bertiup ke arah Bunda, Bunda dan anak-anak Bunda masih bisa menghirup udara yang penuh dengan udara beracun.

Demikian rincian bahaya merokok yang berdampak pada anak-anak terutama pada anak-anak yang tinggal serumah dengan perokok aktif ya Bunda. 

(som/som)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!