
parenting
Kenali Penyebab Sakit Punggung pada Anak dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Kamis, 25 Jul 2024 21:55 WIB

Daftar Isi
Sakit punggung pada anak semakin sering terjadi dan menjadi perhatian utama bagi banyak orang tua dan ahli kesehatan. Kondisi ini mendatangkan kekhawatiran karena ditakutkan ada masalah kesehatan yang serius dan terus berkembang selama masa pertumbuhan anak-anak.
Permasalahan sakit punggung pada anak tidak boleh diabaikan, karena dapat memengaruhi kualitas hidup dan kenyamanan aktivitas sehari-hari. Walaupun kebanyakan kasus sakit punggung pada anak tidak terkait dengan masalah serius, tetapi beberapa kasus pada anak memerlukan perhatian medis yang tepat.
Penyebab sakit punggung pada anak bisa bervariasi, mulai dari postur yang buruk, cedera fisik, hingga masalah tulang belakang atau otot. Jika anak mengalami gejala lain seperti demam, kelemahan atau kesulitan berjalan. Hal ini bisa menjadi indikasi adanya kondisi yang lebih serius.
Sakit punggung pada anak juga bisa disebabkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan, seperti terlalu banyak membawa beban berat, atau mengangkat barang yang terlalu berat bagi tubuh mereka. Terlebih lagi, peningkatan penggunaan teknologi seperti gadget dan komputer telah mengubah pola aktivitas anak-anak, hal ini bisa berdampak pada postur tubuh dan kesehatan tulang belakang mereka.
Perubahan dalam gaya hidup sangat diperlukan dalam hal ini. Meningkatkan aktivitas fisik yang teratur dan memperbaiki postur akan membantu meringankan gejala sakit punggung pada anak. Biasanya permasalahan ini mereda dalam beberapa hari dan bersifat sementara.
Namun, Bunda tetap perlu untuk berkonsultasi dengan dokter saat Si Kecil mengalami gejala berlanjut atau memburuk.Â
Penyebab sakit punggung pada anak
Melansir dari Patient, dahulu, sakit punggung pada anak sering kali dianggap sebagai gejala yang menandakan adanya kondisi yang serius. Tetapi, saat ini banyak anak dan remaja mengalami sakit punggung tanpa adanya kondisi yang mengkhawatirkan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada 100 anak yang mengeluh sakit punggung, tidak ditemukan penyebab yang jelas pada 78 di antaranya, meski mereka telah menjalani berbagai tes diagnostik. Hal ini menunjukkan bahwa sakit punggung pada anak tidak selalu terkait dengan masalah yang serius.
Membawa ransel sering kali menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada sakit punggung pada anak dan remaja. Pastikan Si Kecil untuk memilih tas yang tidak terlalu berat dan memastikan beban yang dibawa terbagi secara merata di kedua bahu.
Memakai ransel dengan dua bahu biasanya lebih baik daripada menggunakan tas bahu tunggal, karena ini membantu mengurangi tekanan yang diberikan pada satu sisi tubuh. Jika memungkinkan, dorong anak untuk menggunakan loker sekolahnya untuk menyimpan barang-barangnya sehingga tidak perlu membawa semua barang sepanjang hari.
Beberapa olahraga atau aktivitas fisik tertentu juga dapat meningkatkan risiko cedera atau ketegangan pada punggung, terutama jika tidak dilakukan dengan benar atau dalam jumlah yang berlebihan. Selain itu, postur tubuh yang buruk saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti duduk dan berdiri juga dapat memengaruhi risiko sakit punggung pada anak.
Cara mengatasi sakit punggung pada anak
Mengutip Patient, nyeri punggung pada anak hanya berlangsung sementara dan dapat hilang tanpa pengobatan pada banyak kasus. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar setengah dari remaja yang mengalami sakit punggung, sering kali disebabkan oleh aktivitas olahraga yang berlebihan atau penggunaan tas ransel yang terlalu berat. Namun, jika nyeri punggung berlanjut, Bunda perlu memeriksakan anak ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya lebih lanjut.
Dalam upaya meredakan gejala, Bunda dapat mengarahkan Si Kecil untuk mengonsumsi obat pereda nyeri sederhana seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun apabila nyeri punggung persisten, Bunda dapat mengajak Si Kecil ke fisioterapis.
Fisioterapis dapat memberikan nasihat tentang perubahan gaya hidup yang dapat membantu menghilangkan nyeri dan mencegahnya kembali. Di samping itu, anak juga dapat diberikan perawatan fisik dan direkomendasikan serangkaian latihan yang dapat dilakukan di rumah.
Jika nyeri punggung anak berlangsung lebih dari 4-6 minggu, semakin parah atau disertai dengan gejala yang tidak biasa seperti demam atau mati rasa. Bunda perlu membawa Si Kecil ke seorang dokter spesialis untuk perawatan.
Jika terdapat penyebab yang serius, Bunda perlu memulai pengobatan pada anak sesegera mungkin. Perawatan yang disarankan oleh dokter spesialis akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting dalam menentukan langkah-langkah pengobatan selanjutnya.Â
Kapan anak perlu ke dokter jika sakit punggung?
Ketika anak mengalami sakit punggung dan memiliki gejala di bawah ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak menurut Healthy Children.org, berikut deretannya:
- Jika nyeri punggung tidak kunjung hilang atau malah semakin parah, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang memerlukan penanganan medis.
- Kehadiran demam atau penurunan berat badan bersamaan dengan nyeri punggung dapat menandakan adanya infeksi atau kondisi medis lainnya yang memerlukan perhatian dokter.
- Saat anak mengalami kesulitan dalam menggerakkan anggota tubuhnya, seperti kesulitan berjalan atau menggunakan tangan, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah serius yang memerlukan evaluasi medis.
- Mati rasa atau kesemutan yang terjadi pada bagian tubuh tertentu dapat menjadi tanda adanya masalah saraf atau tulang belakang yang memerlukan perhatian medis segera.
- Kehilangan kontrol atas kandung kemih atau usus bisa menjadi tanda adanya kerusakan saraf atau masalah lainnya yang memengaruhi fungsi dasar tubuh. Hal ini perlu segera dievaluasi oleh dokter.
Jika Si Kecil mengalami salah satu dari gejala tersebut, Bunda tak perlu ragu untuk menghubungi dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.Â
Komplikasi sakit punggung pada anak
Mengutip Health Care UK, sakit punggung pada anak jika tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi yang serius. Berikut deretannya:
1. Fraktur tulang belakang
Sakit punggung pada anak-anak sering kali menimbulkan spondylolisthesis yaitu ketika tulang belakang tergelincir ke depan atau ke belakang, sering kali sebagai komplikasi dari spondylolysis. Komplikasi spondilitis ankilosa merupakan sebuah kondisi di mana tulang belakang mengalami peradangan dan pengapuran, sehingga menyebabkan kaku dan kehilangan fleksibilitas.
Pada sakit punggung juga akan menimbulkan penyakit serius yang menyerang sistem syaraf seperti herniasi diskus, terjadi ketika diskus di antara tulang belakang mendorong keluar dan menekan saraf di punggung, menyebabkan nyeri.
Kemudian fraktur stres yang terjadi ketika tulang mengalami retak atau patah akibat tekanan berulang, seperti yang sering terjadi pada atlet yang melakukan olahraga tertentu. Kondisi di mana terjadi penyempitan tulang belakang, yang sering terjadi pada anak-anak sejak lahir dan dapat menyebabkan kompresi saraf yang disebut stenosis tulang belakang. Â
2. Infeksi
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, nyeri punggung pada anak bisa menimbulkan infeksi pada tulang atau cakram di tulang belakang. Gejala yang biasanya menyertainya meliputi nyeri punggung menyeluruh, demam, dan perasaan tidak enak badan. Infeksi semacam ini seringkali memerlukan perawatan medis yang serius.
Infeksi pada tulang atau cakram di tulang belakang pada anak biasanya dapat diobati dengan antibiotik. Akan tetapi pada beberapa kasus yang lebih parah atau jika terjadi kerusakan yang signifikan pada struktur tulang belakang, pembedahan mungkin diperlukan.
3. Tumor
Nyeri punggung apabila tidak diobati akan menimbulkan tumor pada tulang belakang. Hal ini merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi. Gejalanya biasanya termasuk nyeri yang terjadi terutama di punggung tengah atau bawah dan rasa sakitnya menjadi konstan serta semakin parah seiring berjalannya waktu. Nyeri ini juga dapat mengganggu tidur anak, terutama pada malam hari.
Jika Si Kecil mengalami nyeri hebat yang terus bertambah parah dan mengganggu tidurnya, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebab nyeri punggung dan merencanakan langkah-langkah perawatan yang sesuai.
Cara mencegah sakit punggung pada anak
Menilik Very Well Health, sakit punggung pada anak dapat dicegah dengan langkah-langkah berikut ini. Simak selengkapnya, Bunda.
- Pastikan anak membawa ransel dengan menggunakan dua bahu, bukan hanya satu, untuk mengurangi tekanan yang berlebihan pada tulang belakang. Hindari pula aktivitas yang menyebabkan ketegangan berulang pada otot yang sama, seperti senam yang terlalu intens.
- Anjurkan anak untuk beristirahat dan melakukan peregangan ketika duduk dalam jangka waktu lama serta membatasi aktivitas menetap yang bisa meningkatkan risiko terjadinya sakit punggung.
- Mengajarkan anak tentang postur tubuh yang benar, seperti duduk tegak dan menghindari membungkuk yang berlebihan. Kemudian jaga anak dari stres selama di rumah. Selain faktor fisik, lingkungan yang bebas dari stres di rumah juga dapat membantu mengurangi risiko sakit punggung pada anak.
- Pastikan mereka menjaga pola makan yang sehat dan berat badan yang ideal dengan menyediakan makanan dan camilan seimbang.
- Dorong mereka untuk tetap aktif secara teratur, berolahraga, tidur yang cukup serta beristirahat dengan baik untuk memulihkan diri. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang stres atau depresi memiliki risiko lebih tinggi mengalami sakit punggung yang lebih parah.
Demikian ulasan tentang penyebab sakit punggung pada anak. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Daur Hidup Lalat dari Telur hingga Pupa, Yuk Ajak Si Kecil Mempelajarinya

Parenting
Perbedaan Usia Anak Terpaut Jauh, Ini Cara Mona Ratuliu Lakukan Bonding Time

Parenting
Berapa Usia Ideal Anak Masuk TK A? Bunda Perlu Tahu Nih

Parenting
Jelang Ujian Semester, Ajari Si Kecil Doa Memohon Ilmu Bermanfaat

Parenting
Anak Sudah Kenal Huruf, Cynthia Lamusu Bahagia tapi Bingung


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda