HaiBunda

PARENTING

3 Kriteria sebelum Mendaftarkan Anak dengan Autisme ke Sekolah Inklusi, Catat Bunda!

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Apr 2024 04:00 WIB
Ilustrasi Sekolah Inklusi/ Foto: iStock
Jakarta -

Sekolah inklusi bisa menjadi pilihan pendidikan untuk anak yang didiagnosis autisme. Melalui sekolah inklusi, anak dengan autisme diharapkan bisa memperoleh hak pendidikan serta mengoptimalkan potensinya, Bunda.

Sekolah inklusi merupakan sistem layanan pendidikan di mana semua anak diperlakukan sama tanpa memandang kondisinya. Di sekolah ini, anak dengan autisme umumnya akan tetap mendapatkan pendampingan dari tenaga pendidik dalam proses pembelajaran.

"Sekolah inklusi ini adalah sekolah reguler di mana sekolah bisa menangani anak berkebutuhan khusus. Jumlah sekolah inklusi ini cukup besar di atas 100 ribu di Indonesia," kata Plt Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah), Kemendikbudristek, Aswin Wihdiyanto, S.T., M.A.


"Prinsipnya kita sepakat pendidikan tidak diskriminatif, seluruh anak mendapatkan pendidikan untuk meningkatkan potensi sesuai karakteristik kebutuhannya, terutama anak dengan autisme," sambungnya dalam Press Conference SPEKIX 2024 di Jakarta Selatan, Kamis (25/4/24).

Sebelum mendaftarkan anak ke sekolah inklusi, ada baiknya Bunda memahami dulu kondisi anak ya. Perlu diketahui, anak dengan autisme umumnya mengalami gangguan interaksi dan komunikasi.

Dalam kesempatan yang sama, Dokter spesialis Anak Konsultan Neurologi, Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K), mengatakan bahwa anak dengan autisme boleh saja didaftarkan ke sekolah inklusi. Tetapi, orang tua jangan memaksa bila pada kenyataannya anak masih harus menempuh pendidikan di sekolah khusus.

"Sekolah inklusi enggak apa-apa cuma di mana ada kekurangan ya dikasih dulu yang khusus (sekolah). Dikasih bantuan khusus dulu di mana dia perlunya," ujar Hardiono.

Sebelum mendaftarkan anak autisme ke sekolah inklusi, ada beberapa kriteria atau hal yang perlu orang tua pertimbangkan. Berikut kriterianya menurut Hardiono:

1. IQ anak lebih dari 70

Sebelum anak masuk sekolah inklusi, pastikan Bunda sudah mengetahui Intelligence Quotient (IQ) ya. IQ adalah angka yang digunakan untuk mengetahui kecerdasan relatif seseorang.

Menurut Hardiono, anak autisme yang ingin masuk sekolah inklusi setidaknya perlu memiliki nilai IQ lebih dari 70. Anak dengan nilai IQ yang kurang dari 70 berarti mengalami disabilitas intelektual, Bunda.

"IQ mesti lebih dari 70. Kalau IQ kurang dari 70 kan namanya disabilitas intelektual. Kalau di bawah 70 itu masuk sekolah khusus, bukan inklusi lagi," ujar Hardiono.

2. Anak bisa komunikasi dan berperilaku baik

Komunikasi menjadi salah satu kunci penting sebelum mendaftarkan anak ke sekolah inklusi. Selain itu, perilaku anak juga perlu diperhatikan sebelum masuk sekolah.

"Anaknya bisa ngomong dikit-dikit atau berkomunikasi sedikit lah dengan temannya. Selain itu, perilaku enggak buruk, misalnya tidak memukul temannya," kata Hardiono.

3. Memiliki kemauan untuk belajar

Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah melihat kondisi anak. Sebelum mendaftarkan ke sekolah inklusi, Bunda perlu mematikan anak memang memiliki kemauan untuk belajar atau sekolah.

"Ada kemauan belajar. Kalau udah bisa dan mau, baru masuk sekolah," ungkap Hardiono.

Setelah memenuhi ketiga kriteria di atas, jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter ya, Bunda. Pastikan juga sekolah inklusi yang dituju memiliki kesiapan dalam menerima anak berkebutuhan khusus.

Gejala autisme sebenarnya bisa diketahui sejak masa kanak-kanak, Bunda. Bila mendapatkan penanganan yang tepat, gejalanya bisa menjadi tidak terlihat dan anak pun dapat menempuh pendidikan yang tinggi.

Lantas, seberapa besar kesempatan anak dengan autisme mendapatkan pendidikan yang tinggi? Bagaimana dengan terapinya?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)
TERAPI DAN DIAGNOSIS AUTISME

TERAPI DAN DIAGNOSIS AUTISME

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Benarkah Autisme Bisa Dideteksi dari Perkembangan Bahasa Anak?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Puteri Indonesia 2008 Zivanna Letisha bersama Suami yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Adakah Cara Efektif Mencegah Kehamilan setelah Berhubungan Intim 1 Minggu?

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

5 Potret Menggemaskan Baby Kayya Putri Kiky Saputri, Banjir Pujian Cantik bak Boneka

Parenting Nadhifa Fitrina

Makna Bunga Black Calla Lily yang Dijadikan Buket Pernikahan Luna Maya

Mom's Life Arina Yulistara

Deretan Bangsawan Dunia Hidup Sederhana, Putri Kako dari Jepang Naik Pesawat Ekonomi

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Puteri Indonesia 2008 Zivanna Letisha bersama Suami yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya

Adakah Cara Efektif Mencegah Kehamilan setelah Berhubungan Intim 1 Minggu?

5 Potret Menggemaskan Baby Kayya Putri Kiky Saputri, Banjir Pujian Cantik bak Boneka

Makna Bunga Black Calla Lily yang Dijadikan Buket Pernikahan Luna Maya

Deretan Bangsawan Dunia Hidup Sederhana, Putri Kako dari Jepang Naik Pesawat Ekonomi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK