
parenting
Kretinisme: Penyebab, Gejala, Pengobatan & Pencegahannya untuk Si Kecil
HaiBunda
Jumat, 03 May 2024 12:20 WIB

Daftar Isi
- Apa itu kretinisme atau hipotiroidisme?
- Jenis kretinisme atau hipotiroidisme
- Perbedaan kretinisme dan dwarfisme
- Tanda dan gejala kretinisme pada anak
- Penyebab kretinisme pada anak
- Komplikasi kretinisme
- Diagnosis kretinisme
- Cara mengobati kretinisme atau hipotiroidisme pada anak
- Cara mencegah kretinisme atau hipotiroidisme pada anak
Kretinisme atau hipotiroidisme adalah suatu penyakit yang sering ditemui pada bayi baru lahir. Kretinisme disebabkan oleh kelainan pada kelenjar tiroid sehingga terjadi kekurangan hormon yang penting dalam pertumbuhan bayi.
Kretinisme dapat terjadi saat bayi baru lahir dan tanpa gejala yang jelas. Untuk mencegah bayi dari krenitisme, berikut beberapa hal penting yang wajib Bunda pahami agar si kecil selalu dalam keadaan sehat.
Apa itu kretinisme atau hipotiroidisme?
Kretinisme atau juga disebut hipotiroidisme adalah penyakit pada kelenjar tiroid yang terletak di bagian depan leher. Kondisi ini dapat terjadi pada bayi yang baru lahir dikarenakan kurangnya yodium dalam makanan yang dikonsumsi sang bunda selama kehamilan. Penyakit yang dapat terjadi pada bayi ini juga dinamakan kretinisme/hipotiroid kongenital.
Kurangnya yodium saat mengandung dapat menghambat pembentukan hormon tiroid pada bayi, yang mana hormon tersebut penting untuk pertumbuhan otak dan perkembangan sistem saraf yang sehat.
Hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid adalah tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Hormon-hormon tersebut memiliki peranan penting dalam metabolisme tubuh yang memengaruhi banyak sistem organ.
Kretinisme atau hipotiroidisme menunjukkan kurang aktifnya kelenjar tiroid yang berarti hanya terdapat sedikit produksi hormon T4 dan T3. Kurangnya kelenjar tiroid yang parah pada bayi dapat mengganggu fungsi neurologis, menghambat pertumbuhan, dan menyebabkan kelainan fisik, hingga keterbelakangan mental.
Jenis kretinisme atau hipotiroidisme
Terdapat dua jenis kretinisme atau hipotiroidisme yang perlu Bunda pahami, berikut penjelasannya.
1. Kretinisme Kongenital
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya kretinisme kongenital merupakan suatu kondisi saat bayi yang baru lahir mengalami kelainan pada kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan pada kelenjar tiroid sangat penting untuk pertumbuhan yang sehat bagi bayi.
Kurangnya produksi kelenjar tiroid secara berlebihan dapat mengakibatkan kelainan fisik pada anak, keterbelakangan mental, hingga pertumbuhan sistem saraf yang abnormal. Kretinisme kongenital disebabkan oleh kurangnya yodium yang dikonsumsi oleh sang ibu selama masa kehamilan.
2. Kretinisme Endemik
Jenis kretinisme yang satu ini sering terjadi pada balita yang tinggal di daerah geografis di mana sulit mendapatkan asupan yodium. Hal ini mengarah pada sulitnya kelenjar tiroid untuk memperbaiki hormon kembali ke tingkatan yang normal.
Kebanyakan ibu dari anak pengidap kretinisme endemik telah terkena hipotiroidisme selama masa kehamilan (hipotiroidisme maternal). Asupan yodium yang terlalu rendah saat mengandung menjadi pemicu utama lahirnya bayi dengan kretinisme.
Perbedaan kretinisme dan dwarfisme
Kretinisme dan dwarfisme merupakan kondisi yang sama-sama diakibatkan oleh kurangnya produksi hormon dalam tubuh. Pengidap kretinisme dan dwarfisme dapat terlihat pada pertumbuhan fisik yang terlambat dari anak-anak pada umumnya. Hanya saja, kretinisme pada anak dapat menunjukkan adanya keterbelakangan mental.
Berikut ini perbedaan kretinisme dan dwarfisme:
- Kretinisme merupakan kondisi kelainan fisik dan keterbelakangan mental akibat kurangnya hormon tiroid pada bayi. Sedangkan dwarfisme adalah kondisi saat seseorang memiliki badan kerdil akibat kelainan metabolisme dan penyebab keturunan.
- Kretinisme disebabkan oleh kurangnya asupan yodium saat kehamilan sehingga terjadi hipotiroid kongenital. Sedangkan dwarfisme disebabkan oleh gangguan metabolisme dan keturunan, serta kurangnya hormon pertumbuhan.
- Kretinisme memiliki tanda perawakan pendek dan keterbelakangan mental. Sedangkan dwarfisme ditandai dengan pertumbuhan yang kerdil atau pendek.
- Tubuh pengidap kretinisme biasanya tidak proporsional, yang mana menyebabkan pembengkakan kulit, rambut rontok, hingga ketidaksempurnaan pertumbuhan tulang. Sedangkan pengidap dwarfisme biasanya memiliki tubuh yang lebih proporsional.
Tanda dan gejala kretinisme pada anak
Berikut merupakan tanda dan gejala kretinisme pada anak yang harus diwaspadai:
- Pertumbuhan terhambat dan keterbelakangan mental
- Kurangnya pertambahan berat badan
- Perawakan pendek
- Fitur wajah kasar
- Pertumbuhan tulang tidak normal
- Perut membuncit
- Jarang sekali menangis
- Tidur berlebihan
- Kulit dan mata yang menguning
- Suara serak
- Ukuran lidah membesar
- Kulit menebal
- Pembengkakan di dekat pusar
- Kulit dingin, kering, dan pucat
- Pembengkakan kelenjar tiroid
- Tidak mampu menjaga postur dan keseimbangan
- Penurunan IQ
Penyebab kretinisme pada anak
Terdapat beberapa penyebab kretinisme pada anak:
- Kelainan pada kelenjar tiroid di mana hormon T4 dan T3 pada kelenjar tiroid tidak terproduksi dengan cukup.
- Kurangnya konsumsi yodium pada makanan ibu saat masa kehamilan.
- Cacat genetik yang memengaruhi produksi hormon tiroid.
- Penggunaan obat-obatan yang mengganggu produksi hormon tiroid seperti antitiroid, sulfonamida, dan litium selama kehamilan.
Komplikasi kretinisme
Anak-anak dengan kretinisme akibat produksi kelenjar tiroid yang sangat kurang dapat mengalami keterbelakangan mental yang cukup serius. Kecacatan intelektual dapat terjadi dengan parah, dan tingkatan IQ akan semakin menurun bila tidak mendapatkan pengobatan yang cepat.
Beberapa komplikasi lain yang akan muncul seperti:
- Tidak dapat berjalan normal
- Spastisitas atau otot yang kaku
- Sulit atau tidak mampu berbicara
- Menunjukkan perilaku autisme
- Penglihatan dan pendengaran bermasalah
- Kurang dalam mengingat dan memperhatikan sesuatu
Diagnosis kretinisme
Untuk mendiagnosis kretinisme, dapat dilakukan skrining hipotiroid kongenital pada masa awal kelahiran. Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, pada umumnya bayi tidak menunjukkan gejala kretinisme atau hipotiroid kongenital.
Oleh karena itu, perlu dilakukan skrining dengan mengambil sampel darah pada tumit bayi yang baru lahir. Hasilnya akan dijadikan pengelompokkan bagi bayi penderita dan bukan penderita hipotiroid kongenital, sehingga Bunda dan Ayah dapat mengetahui sejak dini mengenai status kesehatan kelenjar tiroid si bayi.
Cara mengobati kretinisme atau hipotiroidisme pada anak
Pengobatan kretinisme umumnya dilakukan dengan beberapa langkah perawatan sebagai berikut:
- Setelah didiagnosis, pengobatan kretinisme harus dimulai sejak awal kelahiran yaitu dalam kurun waktu usia 1-2 minggu.
- Pengobatan sudah harus mulai dilakukan sebelum munculnya tanda dan gejala pada bayi. Bila kelainan sudah mulai muncul, kondisi akan sulit dipulihkan kembali bahkan dengan terapi hormon tiroid.
- Ahli endokrinologi anak yang menangani hipotiroid kongenital akan memberikan hormon tiroid kepada bayi dalam bentuk pil yang dapat dimasukkan ke dalam ASI maupun susu formula.
- Setelah menjalani pengobatan hormon tiroid, harus dilakukan tes darah pada bayi setiap beberapa bulan untuk memeriksa apakah kadar TSH (thyroid stimulating hormone) dan T4 berada di kisaran yang normal.
Cara mencegah kretinisme atau hipotiroidisme pada anak
Pencegahan kretinisme dapat dilakukan selama masa kehamilan berlangsung. Kretinisme sering ditemukan di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan mengandung yodium. Orang dewasa dapat mencegah kekurangan yodium dengan mengonsumsi makanan yang setara mengandung 150 mikrogram yodium setiap hari.
Kurangnya konsumsi yodium saat kehamilan dapat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi 220 mikrogram yodium per harinya. Selain itu, ibu mengandung sebaiknya juga rutin mengonsumsi vitamin dengan kandungan 150 mikrogram yodium/hari.
Demikian informasi mengenai kretinisme yang penting untuk diketahui Bunda dan Ayah. Semoga si kecil dan keluarga selalu dalam keadaan sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya. Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Mengenal Kadar TSH Normal pada Bayi untuk Pemeriksaan Hormon Tiroid

Parenting
Bayi Baru Lahir Wajib Skrining Hipotiroid Kongenital, Begini Tahapannya Bun

Parenting
10 Tanda Bayi ASI Alami Malnutrisi, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Waspadai 5 Dampak COVID-19 ke Nutrisi Anak, Picu GTM hingga Malnutrisi

Parenting
Pilih-pilih Makan Sejak Kecil, Anak Alami Gangguan Mata Permanen


5 Foto
Parenting
5 Potret Artis Rayakan Hari Guru Nasional 2023, Quinn Salman Beri Hadiah Spesial
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda