HaiBunda

PARENTING

5 Cara Mendidik Anak dengan Pola Asuh Gentle Parenting, Ketahui Batasannya Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 20 Jun 2024 21:25 WIB
Ilustrasi Gentle Parenting/Foto: iStock
Jakarta -

Pola asuh gentle parenting merupakan salah satu pola asuh yang semakin dikenal selama beberapa tahun ini. Lantas, bagaimana cara tepat mendidik anak dengan pola asuh ini?

Gentle parenting sendiri merupakan salah satu jenis pola asuh di mana orang tua mendidik anak dengan empat komponen utama. Keempatnya adalah memahami anak, menunjukkan rasa empati, memberi dan menerima rasa hormat, serta menerapkan batasan yang sehat.

Salah satu praktisi dan influencer yang berfokus pada gentle parenting, Halimah, menyebut bahwa gentle parenting merupakan istilah lain dari pola asuh autoritatif, Bunda. Sejak pandemi, semakin banyak influencer parenting yang bermunculan sehingga gaya parenting gentle parenting menjadi populer di masyarakat.


"Ini baru dikenal mungkin benar-benar booming-nya itu sekitar tahun 2020 ketika pertama kali media TikTok ramai di dunia secara global," ujar Halimah yang terkenal lewat akun @igdailyjour pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

"Ketika pandemi tiba, banyak influencer-influencer parenting bermunculan dan pertama kali yang saya temukan secara personal itu tuh muncul di platform TikTok dan sekarang empat tahun kemudian saya rasa ini menjadi satu aliran pola asuh yang cukup populer di masyarakat," sambungnya.

Cara mendidik anak dengan gentle parenting

Dalam kesempatan yang sama, Halimah turut mengungkapkan beberapa cara mendidik anak dengan cara gentle parenting. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Ketahui batasan

Hal yang paling penting dalam gentle parenting adalah mengetahui batasan-batasan, Bunda. Jadi, bukan berarti gentle parenting selalu membebaskan anak dalam melakukan berbagai hal.

"Anak yang dididik dengan gentle parenting adalah anak yang menghargai benar batasan orang lain dan batasan dirinya," jelas Halimah.

2. Berikan konsekuensi

Dalam gentle parenting, Bunda juga perlu memberikan konsekuensi kepada anak. Hal ini mengajarkan anak bahwa ada akibat yang akan didapat ketika mereka keluar dari batasan.

"Jadi untuk setiap perbuatan itu ada konsekuensinya. Jadi enggak serta-merta, aduh sayang kenapa tabletnya dibanting-banting itu kan enggak baik. Ya besok-besok jangan lagi. Enggak kayak gitu. Ketika sesuatu sudah di luar batas, itu ada konsekuensinya," ujar Halimah.

Klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)
CARA MENDIDIK ANAK DENGAN GENTLE PARENTING

CARA MENDIDIK ANAK DENGAN GENTLE PARENTING

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Ayah Bunda Merapat, Ini 5 Tips untuk Mendukung Anak saat Ujian

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK