PARENTING
9 Kesalahan Orang Tua saat Berkomunikasi dengan Anak Remaja, Waspada Hal Ini Bun
Kinan | HaiBunda
Rabu, 19 Jun 2024 04:00 WIBBerbicara dengan anak yang masih kecil dengan anak remaja tentu memiliki pendekatan yang berbeda. Ada beberapa kesalahan orang tua saat berkomunikasi dengan anak remaja yang rentan membuat mereka memberontak.
Dikutip dari laman Healthsite, penelitian menemukan adanya dampak positif komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja terhadap kinerja dan perilaku akademiknya. Remaja yang memiliki komunikasi yang baik dengan orang tuanya cenderung lebih berprestasi di sekolah dan kecil kemungkinannya untuk melakukan perilaku berisiko.
Sebagai role model dan sosok yang paling berpengaruh bagi anak, orang tua secara signifikan membentuk nilai-nilai, harapan, dan pengambilan keputusan bagi remaja.
Kesalahan Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Anak Remaja
Membangun komunikasi terbuka dengan remaja dapat menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi orang tua. Berikut beberapa kesalahan orang tua saat berkomunikasi dengan anak remaja yang perlu dihindari.
Untuk membina hubungan yang lebih baik dengan putra atau putri Anda, hindari kesalahan umum yang dapat membuat remaja enggan berbagi pemikiran dan perasaan. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber:
1. Jarang mendengarkan
Pada dasarnya, anak di usia remaja sangat ingin didengarkan. Meskipun Bunda mungkin tidak setuju dengan pendapatnya, mereka ingin tahu bahwa Bunda memahami sudut pandang dan tidak akan mengabaikan perasaan mereka.
Sebisa mungkin, cobalah untuk lebih banyak mendengarkan daripada berceramah panjang lebar. Anak remaja memang tetap membutuhkan bimbingan, tetapi orang tua harus menanganinya dengan cara yang lebih dewasa seperti dengan diskusi, negosiasi, dan pengertian.
Saat waktunya Bunda berbicara, lakukan secara singkat dan sederhana, tidak perlu bertele-tele apalagi sampai membuatnya kehilangan kesempatan untuk gantian bicara. Demikian dikutip dari Child Mind Institute.
Selain itu, pertimbangkan juga untuk menanyakan solusi dan pendapatnya. Terkadang jika orang tua dapat membantu mereka memikirkan masalahnya dari sudut pandang yang berbeda, anak remaja berpeluang mengambil keputusan yang lebih tepat.
2. Meremehkan emosinya
Akui betapa pentingnya kekhawatiran dan masalah yang dihadapi oleh anak, meskipun hal tersebut tampak sepele jika dibandingkan dengan masalah yang tengah Bunda hadapi.
Memberikan sudut pandang yang terkesan meremehkan emosinya akan membuat anak merasa diabaikan. Sebaliknya, bantulah mereka dalam bertukar pikiran tentang solusi, tingkatkan keterampilan pemecahan masalah sambil menunjukkan kepedulian Bunda.
3. Selalu menyalahkan
Menyalahkan anak remaja atas masalah yang sedang dihadapi dapat menciptakan jarak dan menghambat percakapan yang lebih dalam.
Jika anak remaja bercerita kepada Bunda tentang suatu masalah, hindari langsung menyalahkan mereka secara langsung. Berfokuslah untuk memahami perasaan mereka dan jika perlu ajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong diskusi lebih dalam.
4. Memotong pembicaraan anak sebelum selesai
Kesalahan orang tua saat berkomunikasi dengan anak remaja berikutnya yakni kerap mengekspresikan ketidaksetujuan secara cepat alias memotong pembicaraannya.
Tetap tenang, dengarkan cerita lengkap anak sampai selesai, baru kemudian ajukan pertanyaan untuk memastikan pemahaman menyeluruh sebelum menyampaikan pendapat Bunda.
Gunakan pernyataan 'Menurut Bunda..' untuk mengungkapkan pikiran Bunda, alih-alih langsung memulai dengan 'Kamu itu..'.
5. Selalu menyelesaikan masalah anak
Tahan keinginan untuk memecahkan setiap masalah yang sedang dihadapi anak remaja Bunda. Sebaiknya dorong mereka untuk mengungkapkan perasaan dan menawarkan bantuan dengan cara saling bertukar pikiran tentang solusi.
Selain memberi kepercayaan pada anak untuk belajar bertanggung jawab dan memecahkan masalah secara mandiri, ini juga penting untuk saling mendekatkan diri dengan anak.
6. Menolak ide-idenya secara langsung
Remaja sering kali memiliki ide-ide yang ambisius, tetapi tidak realistis. Daripada langsung menolak ide mereka, tanggapilah terlebih dahulu dengan rasa ingin tahu.
Ajukan pertanyaan untuk memahami perspektif dan rencana anak. Pendekatan ini mendorong mereka untuk menilai secara kritis kelayakan ide-idenya.
7. Selalu meninggikan suara
Rasa hormat adalah elemen penting dalam hubungan antara orang tua dan remaja. Hindari perilaku tidak menyenangkan seperti meninggikan suara, menyindir, atau menolak mempertimbangkan sudut pandang mereka.
Menunjukkan rasa hormat bersifat timbal balik dan akan menjadi tuntunan bagi remaja untuk mempelajari sifat penting ini.
8. Membuat anak tidak nyaman
Sadarilah bahwa anak remaja membuka diri ketika mereka merasa nyaman, sering kali pada saat yang spontan dan tidak direncanakan sebelumnya. Hindari mengabaikan peluang ini, karena respons yang positif akan menghasilkan percakapan yang hangat dan bermanfaat.
Luangkan waktu untuk anak remaja, agar mereka merasa dihargai.
9. Tidak fokus
Saat sedang bicara bersama, hindari sibuk sendiri dengan ponsel atau sambil mengerjakan pekerjaan. Anak akan merasa ceritanya tidak berarti, sehingga enggan untuk kembali terbuka di lain waktu.
Demikian ulasan tentang berbagai kesalahan orang tua saat berkomunikasi dengan anak remaja. Ingat, ciptakan suasana yang menyenangkan saat mengobrol berdua. Pahami kapan waktu untuk mendengarkan dan bicara bergantian, agar kegiatan ini bisa dilakukan lebih rutin dan meningkatkan bonding.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Skill Dasar Kehidupan yang Harus Diajarkan dan Dilatih ke Anak Sejak Dini
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
9 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja dengan Bijak, Efektif, dan Tanpa Kekerasan
7 Cara Mempersiapkan Anak Menstruasi Pertama, dari Ajarkan Cara Memakai & Jam Ganti Pembalut
7 Ciri-ciri Masa Kanak-kanak Akhir Bagi Anak Perempuan, Perhatikan Ini Bun
Masa Pubertas Anak Perempuan dan Laki-Laki, Apa Bedanya?
TERPOPULER
5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau
60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur
Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah
Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami
Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Keren! 5 Potret Sada Anak Fitri Tropica Ikut Lomba Ice Skating di Malaysia, Jadi Princess Belle
Turun BB 25 Kg dalam 4 Bulan, Ini 4 Cara Ampuh Menurut Pakar Bun!
Intip 5 Momen Hengky Kurniawan Bareng Putranya Bintang yang Tak Kalah Tampan Bun
Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya
60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Dengan Suara Bergetar, Nikita Mirzani Ungkap Kerinduan ke Anak di Persidangan
-
Beautynesia
Lee Hyeri Dikabarkan Jalin Hubungan Asmara dengan Wootae, Simak Tanggapan Agensi
-
Female Daily
Manis dan ‘Dreamy’, Intip Look Nadin Amizah saat Lamaran dengan Faishal Tanjung!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
5 Fakta Pernikahan Mewah Jeff Bezos-Lauren Sanchez: Cincin Hingga Goodie Bag
-
Mommies Daily
Dimulai 14 Juli 2025, Sekolah Rakyat Jadi Harapan Baru untuk Anak-anak dari Keluarga Miskin