PARENTING
7 Langkah Cegah Kekerasan Seksual pada Anak Sejak Dini Menurut IDAI, Catat Bun!
Amira Salsabila | HaiBunda
Kamis, 20 Jun 2024 21:40 WIBMasalah kekerasan seksual pada anak tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Hal ini terjadi karena masih banyak orang tua yang kurang sadar dan paham dari dampak buruk kasus kekerasan tersebut pada anak.
Kekerasan seksual pada anak adalah tindakan pemaksaan atau pembujukan pada anak untuk melakukan segala bentuk sentuhan fisik di area dada, kelamin, anus, dan anggota tubuh lainnya.
“Ini termasuk memasukkan, menyentuh alat kelamin sendiri atau orang lain, yang menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit,” ujar anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI, Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes, dalam webinar Media Briefing IDAI, Kamis (20/6/2024).
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tercantum bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai potensi menjamin kelangsungan ekstensi bangsa dan negara pada masa depan.
Oleh karena itu, orang tua dianjurkan untuk melindungi mereka dengan melakukan beberapa langkah untuk mencegah kekerasan pada anak sejak dini.
Langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kekerasan anak sejak dini
Dokter Meita mengatakan edukasi tentang kekerasan seksual ini bukan hal tabu dan sangat penting diajarkan kepada anak.
“Sangat penting, jangan mengatakan tabu untuk permasalahan seksual. Itu tidak tabu, asal kita memberikan (edukasi) dengan cara yang baik. Jadi, sedini mungkin bahkan dua tahun pertama anak sudah bisa dikenalkan,” ungkapnya.
Untuk membantu Bunda dan Ayah, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam mencegah kekerasan seksual pada anak:
1. Menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih
Langkah pertama yang bisa orang tua lakukan adalah menyediakan lingkungan yang aman dan penuh kasih bagi anak-anak. Hal ini agar mereka merasakan dicintai, dihargai, dan dilindungi oleh orang-orang di sekitarnya.
“Dengan lingkungan keluarga yang baik, bikin anak terbangun kepercayaan dirinya dan tidak takut karena dia mendapat dukungan yang baik,” tutur dr Meita.
2. Menjalin komunikasi terbuka
Bunda disarankan untuk selalu menjaga komunikasi terbuka dan jujur dengan anak-anak. Hal ini mendorong anak untuk membicarakan segala kekhawatiran atau masalah yang mereka miliki, termasuk pelecehan seksual.
3. Memberikan pendidikan seks yang sesuai dengan usia
Meski bukan hal yang mudah, Bunda dan Ayah juga disarankan untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang pelecehan seksual.
"Ini bisa dengan memberi pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri, mengajarkan cara mengidentifikasi situasi berbahaya, menolak pendekatan pelaku kekerasan, dan mencari bantuan ketika diperlukan," ungkap dr Meita.
Lanjut baca beberapa langkah lainnya di halaman berikut, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/fir)
MENETAPKAN BATASAN HINGGA MENGAWASI ANAK-ANAK