Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Seafood untuk MPASI Bayi, Mulai Usia Berapa Boleh Diberikan?

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 02 Sep 2024 21:15 WIB

Seafood untuk MPASI
Seafood untuk MPASI/ Foto: Getty Images/pixura

Memberikan seafood untuk bayi ketika memulai MPASI, sering menimbulkan keraguan di hati para bunda. Sebenarnya, boleh enggak sih seafood diberikan atau tidak pada fase MPASI?

Jawaban dari semua itu, yang terpenting adalah dengan memastikan bahan seafood yang digunakan bersih, berkualitas, dan dimasak matang sempurna ya, Bunda!

Dikutip dari Baby Center, seafood termasuk ikan, udang, hingga kerang dapat menjadi bagian sehat dari makanan anak. Pemberiannya bisa mulai dilakukan saat anak sudah mulai makan makanan padat, biasanya sekitar usia enam bulan. 

Akan tetapi karena seafood merupakan salah satu alergen umum, sebaiknya tunggu hingga bayi mencoba beberapa makanan rendah alergi lain dan tidak mengalami reaksi sebelum memperkenalkan seafood ke bayi.

Perlu diketahui bahwa seafood merupakan bahan makanan MPASI awal yang baik untuk Si Kecil karena penuh dengan nutrisi penting, termasuk protein dan asam lemak. 

Apakah seafood sehat untuk bayi?

Seafood dapat memiliki peran penting dalam pola makan bergizi seimbang, karena memiliki nutrisi yang penting untuk kesehatan dan perkembangan anak.

Ikan merupakan sumber protein dan lipid (lemak) yang sehat. Lipid berfungsi sebagai sumber energi, serta memungkinkan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak.

Selain itu, seafood juga mengandung asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak, penglihatan dan pembentukan mata, sistem kekebalan tubuh, dan jantung yang sehat. 

Beberapa kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam seafood di antaranya vitamin D, E, B1, B3, B6, dan B12, serta kalsium dan zat besi.

Usia berapa seafood untuk bayi boleh diberikan?

Dikutip dari What to Expect, seafood seperti kerang, udang, lobster, dan kepiting, merupakan alergen yang umum. Setelah mendapat lampu hijau dari dokter anak untuk mengenalkan makanan padat, biasanya sekitar usia enam bulan, lalu bayi telah mencoba dan menoleransi beberapa makanan yang tidak terlalu alergen (seperti buah atau sayuran), Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk beralih ke seafood.

Pilih salah satu jenis seafood saja terlebih dahulu saat baru memperkenalkan pada Si Kecil. Ini akan memudahkan Bunda untuk menentukan apakah udang, kepiting, atau lobster sebagai penyebab reaksi alergi (jika ada).

Jenis seafood apa yang terbaik untuk bayi?

Jenis ikan tertentu mengandung kadar metil merkuri yang tinggi, yaitu logam yang diyakini berbahaya dalam dosis tinggi bagi perkembangan otak dan sistem saraf anak. The US Food and Drug Administration memiliki daftar jenis seafood yang terbaik untuk diberikan kepada anak-anak, berdasarkan kadar merkurinya.

Seafood untuk diberikan kepada bayi di antaranya ikan salmon, kepiting, kerang, dan udang. 

Kapan bayi boleh makan sushi?

Berikan sushi yang dibuat dari bahan ikan yang dimasak matang sempurna pada bayi. Ikan mentah atau setengah matang dalam sushi dapat menjadi sumber bakteri dan berbahaya bagi kesehatan bayi.

Sebaiknya juga hindari sushi yang dibuat dengan jenis ikan yang mengandung merkuri tinggi, terlepas dari apakah dimasak atau tidak. Perhatikan juga bahwa sushi biasanya dibungkus dengan rumput laut, yang kemungkinan akan terlalu keras untuk dikunyah bayi dengan baik dan dapat menimbulkan bahaya tersedak. 

Jika Bunda hendak memberi sushi untuk Si Kecil, pertimbangkan untuk menyingkirkan rumput laut atau memotong sushi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Dengan demikian, bayi dapat memakannya dengan lebih mudah.

Bisakah bayi alergi terhadap ikan?

Ikan dan kerang termasuk makanan yang paling umum memicu reaksi alergi. Meskipun bayi sering kali mudah sembuh dari alergi makanan seiring bertambahnya usia, alergi ikan atau seafood lebih jarang hilang. Alergi seafood juga lebih mungkin menyebabkan reaksi parah daripada alergi makanan lainnya.

Ikan dan kerang adalah kategori alergen yang berbeda, jadi jika bayi alergi terhadap ikan, mereka mungkin tidak alergi terhadap kerang dan sebaliknya. Namun, ada juga kemungkinan anak mengalami alergi terhadap keduanya. 

Hal yang sama berlaku untuk berbagai jenis ikan, alergi terhadap satu jenis ikan tidak berarti bayi akan alergi terhadap jenis ikan lainnya. Tetapi tetap mungkin saja Si Kecil alergi terhadap semua jenis ikan.

Cara menyajikan seafood untuk bayi

Saat menyiapkan ikan untuk bayi, buang semua kulit dan tulang (termasuk tulang yang sangat kecil di dalam daging). Haluskan atau cincang menjadi potongan-potongan kecil untuk mencegah bayi tersedak. 

Setelah bayi menunjukkan tanda-tanda siap untuk finger food (antara 8 dan 10 bulan), Bunda dapat menyajikan potongan ikan matang seukuran gigitan bayi.

Saat hendak memberikan jenis seafood lain seperti kerang atau udang, pastikan untuk membuang kulitnya dan bagian yang keras seperti ekor guna mencegah risiko tersedak. 

Kerang sering kali memiliki tekstur yang lebih keras daripada ikan lainnya, jadi potong menjadi potongan-potongan kecil atau haluskan saat Bunda hendak menyajikannya kepada bayi.

Demikian ulasan tentang seafood untuk MPASI bayi dan usia berapa boleh diberikan. Jika ragu untuk menentukan apakah Si Kecil sudah boleh diberi seafood atau belum, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda