Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

32 Jenis Ikan yang Boleh & Dilarang untuk MPASI Bayi, Hati-hati Kandungannya Bun

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Minggu, 18 Aug 2024 18:45 WIB

Salmon untuk MPASI
Ikan yang tak boleh untuk MPASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/gbh007
Daftar Isi

Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat dan bergizi penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Mengutip laman Kemenkes, bayi berusia 6 bulan memerlukan MPASI untuk mencukupi kebutuhan energi, protein, zat besi, vitamin D, seng, dan vitamin A. 

Salah satu sumber protein untuk MPASI yang sering disarankan adalah ikan, namun tidak semua jenis ikan aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Bunda perlu mengetahui jenis-jenis ikan yang tidak boleh diberikan dalam MPASI.

Ikan memang mengandung banyak nutrisi yang baik untuk bayi, seperti protein, omega-3, dan vitamin D. Namun, ada beberapa jenis ikan yang sebaiknya dihindari karena kandungan merkuri yang tinggi dan memiliki potensi alergi pada Si Kecil.

Sebagai contoh, ikan tongkol dan ikan dori kerap dianggap kurang aman untuk bayi karena potensi kandungan merkuri yang bisa membahayakan. Dengan begitu, bunda perlu memilih ikan yang bagus untuk MPASI seperti salmon atau ikan kembung yang lebih rendah merkuri.

Takaran porsi yang tepat akan membantu bayi mendapatkan nutrisi tanpa risiko kelebihan merkuri atau zat berbahaya lainnya. Disarankan untuk memberikan ikan dalam jumlah yang kecil dan bertahap, serta memperhatikan reaksi alergi yang mungkin muncul.

Ikan patin adalah salah satu jenis ikan yang sering kali disarankan untuk MPASI karena teksturnya yang lembut dan mudah dicerna oleh bayi. Namun, pastikan ikan tersebut diolah dengan cara yang benar, seperti dikukus atau direbus, untuk menjaga kandungan nutrisinya.

Selain ikan patin, ikan pindang juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk MPASI, asalkan diolah dengan cara yang tepat. Menghindari penggunaan bumbu yang terlalu kuat dan memastikan kebersihan ikan sebelum diolah adalah langkah penting yang harus bunda lakukan.

Dengan memahami jenis-jenis ikan yang tidak boleh untuk MPASI bayi serta cara mengolahnya dengan benar akan membantu Bunda memberikan nutrisi yang optimal untuk bayi. 

17 Jenis ikan yang tidak boleh untuk MPASI bayi dan bahayanya

Ikan memang memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi ada beberapa jenis ikan yang perlu Bunda hindari saat mengolah MPASI untuk Si Kecil. Mengutip laman Dr. Axe, terdapat jenis ikan yang perlu Bunda hindari:

1. Ikan nila

Meski ikan nila populer dan sering dijadikan pilihan karena harganya yang terjangkau dan rasanya yang enak. Tetapi, sebagian orang menilai bahwa konsumsi ikan tersebut lebih buruk dari daging babi asap. Menurut sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of the American Dietetic Association, mengonsumsi ikan nila dapat memicu peradangan. 

Pada dasarnya, ikan nila memiliki kadar asam lemak omega-3 yang sangat rendah. Lebih buruk lagi, ikan nila mengandung kadar asam lemak omega-6 yang tinggi, sehingga berisiko menyebabkan peradangan pada tubuh.

Jika dibiarkan, tingkat peradangan yang tinggi dalam tubuh dapat memperburuk gejala gangguan autoimun dan dapat dikaitkan dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes kedepannya, Bunda.

2. Ikan kod atlantik

Layaknya ikan besar lainnya, ikan kod Atlantik terkontaminasi merkuri dan polutan lingkungan lainnya, sehingga berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi bayi dan anak-anak, Bunda.

Menurut Oceana, para ilmuwan menilai bahwa ikan kod Atlantik juga mengalami penurunan populasi yang signifikan akibat penangkapan ikan yang berlebihan. Mengonsumsi ikan ini dapat memperburuk kondisi populasi yang sudah kritis.

Bunda lebih disarankan untuk memilih ikan kod Alaska jika ingin mengonsumsi minyak hati ikan kod, karena ikan tersebut ditangkap dengan tali pancing panjang, bubu, atau jig. 

3. Ikan pipih atlantik (ikan halibut atlantik, ikan flounder, dan ikan sole)

Seperti ikan kod Atlantik, ikan pipih Atlantik juga mengalami penurunan populasi akibat penangkapan ikan yang berlebihan dan terkontaminasi merkuri yang tinggi, sehingga berbahaya untuk dikonsumsi, terutama bagi bayi dan anak-anak, Bunda.

Melalui hasil investigasi pada tahun 2014, hasil budidaya ikan halibut di California yang menggunakan jaring insang diidentifikasi sebagai salah satu yang terburuk, sehingga mempengaruhi kualitas ikan tersebut. 

4. Ikan kaviar

Ikan kaviar tidak direkomendasikan untuk makanan utama maupun MPASI. Ikan ini juga sangat rentan terhadap kepunahan di seluruh wilayahnya. Tanpa perlindungan lebih lanjut dan penegakan hukum yang lebih ketat atas upaya konservasi yang ada, ikan yang sering dikenal paling menarik di dunia ini akan hilang selamanya. 

5. Ikan bass laut chili

Jenis ikan ini mengalami penurunan populasi akibat penangkapan ikan yang berlebihan. Selain itu, ikan ini juga memiliki kadar merkuri yang tinggi sehingga menjadi masalah kesehatan, terutama bagi bayi dan anak-anak, Bunda. 

6. Belut

Seafood Watch di Akuarium Monterey Bay tidak merekomendasikan belut sebagai bahan makanan, terutama pengolahan sushi karena cenderung lambat untuk matang.

Bahkan, belut juga mudah menyerap dan menyimpan bahan kimia dan kontaminan berbahaya, seperti poliklorinasi bifenil (PCB) dan penghambat api. Alhasil membahayakan kesehatan tubuh khususnya bayi dan anak-anak, Bunda. 

7. Ikan salmon yang dibudidayakan

Sebagian besar salmon "Atlantik" yang dipasarkan adalah hasil budidaya perikanan. Dalam prosesnya, ikan tersebut hidup berdampingan dengan pestisida, kotoran, bakteri, dan parasit.

Lagi pula, penelitian menunjukkan bahwa salmon budidaya lebih mungkin mengandung kontaminan berbahaya seperti PCB, polutan yang terkait dengan resistensi insulin, obesitas, kanker, dan stroke. Sebagai alternatif, Bunda dapat memilih salmon Alaska yang ditangkap di alam liar.

8. Ikan lele impor

Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa 70 hingga 80 persen sampel ikan lele terkontaminasi oleh bakteri Vibrio, bakteri ini merupakan mikroba penyebab sebagian besar kasus keracunan kerang.

Bahkan, metode budidaya ikan ini merusak kehidupan sungai dan lahan basah yang penting, sehingga menyebabkan ikan berenang di limbah dan lumpur. Ikan lele juga sering diobati dengan berbagai macam antibiotik, serta pestisida dan disinfektan.

9. Udang budidaya impor

Banyak orang menggemari udang sebagai makanan yang baik untuk dikonsumsi. Padahal, sekitar 90 persen udang yang dikonsumsi sebenarnya tidak bagus untuk dikonsumsi.

Pada tahun 2009, peneliti Italia menemukan bahwa 4-hexylresorcinol, bahan tambahan makanan yang digunakan untuk mencegah perubahan warna pada udang, menyebabkan pengurangan jumlah sperma pada pria dan meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.

Tak hanya itu, tambak-tambak udang biasanya diolah dengan bahan kimia dan pestisida berbahaya, seperti senyawa malachite green, rotenone, dan organotin, yang semuanya dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama untuk bayi dan anak-anak, Bunda. 

10. Kepiting raja alaska impor

Kepiting raja impor alaska tidak direkomendasikan sebagai MPASI, karena penangkapan dan proses pengolahannya cenderung tidak lazim di Rusia. Hal ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi kesehatan tubuh, terutama pada bayi dan anak-anak, Bunda.

11. Sembeliak

Ikan sembeliak memiliki kadar merkuri yang tinggi, sehingga berbahaya untuk dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Tidak direkomendasikan untuk makanan bayi dan anak-anak karena dapat menimbulkan masalah kesehatan. Selain itu, ikan ini juga bertumbuh secara melambat dan mengakibatkan kepunahan.

12. Hiu

Kadar merkuri ikan hiu lebih tinggi daripada ikan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ikan hiu tidak layak untuk dikonsumsi pada makanan maupun suplemen, terutama pada bayi dan anak-anak, Bunda.

Ikan hiu juga mengalami keterlambatan pertumbuhan yang menyebabkan tidak memiliki banyak keturunan. Hal ini menunjukkan bahwa spesies ikan ini mulai mengalami kepunahan.

13. Ikan tuna sirip biru atlantik

Walaupun ikan ini bagus untuk olahan sushi. Namun, jumlah populasinya mulai menurun karena penangkapan ikan yang berlebihan, sehingga Bunda perlu menghindari ikan ini untuk dikonsumsi.

Selain penurunan populasi, ikan yang sering disebut sebagai predator besar ini juga memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi, sehingga berbahaya untuk kesehatan bayi dan anak-anak, Bunda.

14. Ikan todak

Ikan predator besar ini memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Sampai-sampai Environmental Defense Fund merekomendasikan untuk menghindari ikan ini karena berbahaya bagi kesehatan wanita dan anak-anak.

15. Ikan tenggiri raja

Jenis ikan ini kaya dengan omega-3 yang menyehatkan, namun Badan Pengawas Obat Amerika, Food and Drug Administration (FDA) menuturkan bahwa ikan tenggiri raja dan ikan tenggiri Spanyol mengandung kadar merkuri tinggi sehingga membahayakan kesehatan tubuh, terutama pada wanita dan anak-anak, Bunda.

Disarankan Bunda untuk memilih ikan tenggiri Atlantik yang kaya akan omega-3, rendah merkuri, dan dinilai sebagai pilihan utama dalam hal kesehatan dan keberlanjutan.

16. Kerapu

Ikan kerapu memiliki kadar merkuri yang cukup tinggi sehingga membahayakan kesehatan tubuh, terutama pada bayi dan anak-anak, Bunda. 

17. Ikan sturgeon

Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, ikan sturgeon lebih terancam punah dibandingkan kelompok spesies lainnya. Maka dari itu, spesies ini tidak direkomendasikan sebagai menu olahan MPASI untuk Si Kecil, Bunda.

15 Jenis ikan yang bagus untuk MPASI bayi

Meski ada beberapa jenis ikan yang berbahaya karena mengandung merkuri tinggi. Tetapi banyak jenis ikan yang aman dan bagus untuk MPASI bayi. Mengutip berbagai sumber, berikut jenis ikan yang bagus untuk MPASI bayi. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Ikan salmon

Mengutip buku Diary MPASI oleh Budi Sutomo, ikan salmon direkomendasikan untuk olahan MPASI bayi karena mengandung protein tinggi yang baik untuk pertumbuhan badan dan otak bayi. Bahkan, ikan ini juga mengandung asam lemak omega-3, DHA, dan EPA yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Namun, pastikan ikan salmon bukan hasil dari budidaya perikanan ya, Bunda. 

2. Ikan gabus

Mengutip laman Vinmec International Hospital, ikan gabus memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan energi Si Kecil, ikan ini juga memiliki kandungan protein yang tinggi, vitamin AA yang membantu tubuh merespon zat asing yang dianggap berbahaya oleh tubuh dengan mengaktifkan sistem imun. Terlebih, vitamin DHA merupakan zat yang membantu pemulihan tubuh Si Kecil ketika diserang penyakit.

3. Sarden

Mengutip laman Healthline, ikan sarden merupakan sumber asam lemak omega-3 yang digunakan untuk mencegah penyakit jantung dengan sifat anti-inflamasinya. Asam lemak omega-3 juga berfungsi mengurangi risiko penggumpalan darah dan menurunkan tekanan darah.

Jenis ikan ini juga mengandung banyak vitamin seperti B-12 yang membantu sistem kardiovaskular dan memberi energi untuk Si Kecil. Bahkan, vitamin D berfungsi untuk kesehatan tulang yang baik sepanjang hidup Si Kecil.

Sarden juga merupakan sumber kalsium yang sangat baik. Ikan ini digunakan sebagai alternatif bagi Si Kecil yang intoleran laktosa atau alergi terhadap produk susu dalam memenuhi kebutuhan kalsium untuk kesehatan tulangnya.

4. Ikan patin

Ikan patin merupakan salah satu ikan tawar yang memiliki kandungan gizi yang sangat banyak. Mengutip laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, dalam 100 gram ikan patin terdapat energi sebesar 132 kkal, protein sebesar 17 gram, lemak sebesar 6,60 gram, dan karbohidrat sebesar 1,10 gram.

Jenis ikan ini juga memiliki banyak vitamin seperti vitamin B1, B2, B3 yang berguna untuk pelepasan energi melalui metabolisme dan mendukung sistem saraf. Selain itu, vitamin ini juga berfungsi untuk mencegah gangguan tidur, mudah tersinggung, kelelahan, dan anemia, Bunda. 

5. Ikan cakalang

Dalam 100 gram ikan cakalang mengandung energi sebanyak 204 kkal, protein 34,2 gram, lemak 5,6 gram. Terlebih, nutrisi yang menjadi unggulan dan terkandung dalam ikan cakalang adalah vitamin B1, vitamin B2 yang berguna untuk pelepasan energi melalui metabolisme dan mendukung sistem saraf, vitamin A dan fosfor untuk menstimulasi produksi sel darah putih yang berperan dalam pembentukan tulang, menjaga dan mendukung pertumbuhan sel-sel tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

6. Ikan lele

Jenis ikan ini cocok sebagai bahan untuk MPASI bayi. Mengutip laman WebMD, ikan lele memiliki nutrisi vitamin B-12, protein, dan omega-3 yang berguna untuk melancarkan peredaran darah, membangun energi dan menjaga kesehatan jantung. Bahkan, harganya pun cukup terjangkau dan memiliki kalori yang rendah yaitu 98 kkal/100 gram daging, Bunda.

7. Ikan trout

Bunda dapat memilih ikan trout sebagai MPASI Si Kecil karena kaya akan protein sebanyak 17,4 gram. Mengutip laman Verywell Fit, jenis ikan ini juga memiliki kandungan seperti 103 kkal, vitamin A, vitamin B-12, vitamin D dan mineral yang tinggi yaitu kalsium, kalium, magnesium dan niasin yang mendukung pertumbuhan Si Kecil.

8. Ikan teri

Mengutip laman Solid Starts, ikan teri termasuk jenis ikan yang memiliki merkuri yang rendah sehingga aman untuk dikonsumsi bayi dan anak-anak. Ditambah lagi, ikan ini juga mengandung kaya protein dan asam lemak omega-3 yang sangat baik, terutama DHA yang berguna untuk perkembangan visual dan kognitif.

Jenis ikan ini juga mengandung banyak nutrisi seperti kalsium, zat besi, seng, dan kolin, serta vitamin B6, B12, dan E untuk mendukung perkembangan tubuh Si Kecil.

9. Ikan tenggiri

Mengutip laman Vinmec International Hospital, ikan tenggiri merupakan jenis ikan laut yang lezat, kaya protein dan lemak. Ikan ini juga mengandung asam lemak yang baik seperti omega-3, nutrisi ini berfungsi untuk mendukung fungsi otak, meningkatkan aktivitas pembuluh darah dan meningkatkan kecerdasan.

Selain itu, ikan tenggiri juga mengandung zat-zat yang penting seperti besi, kalsium, seng, fosfor dan kaya vitamin B, vitamin PP, vitamin B2 dan vitamin B12 untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil, Bunda.

10. Ikan mujair

Ikan mujair memiliki banyak kandungan gizi yang cocok untuk olahan MPASI bayi dan anak-anak, Bunda. Dalam 100 gram ikan mujair terdapat kandungan nutrisi berupa energi 416 kalori, protein 46,9 gram, lemak 23,9 gram, kalsium 346 mg, zat besi 0,9 mg, dan kalium 278 mg.

Pengolahan ikan mujair pun cukup mudah, Bunda. Ikan ini dapat diolah melalui direbus dan digoreng. Namun, Bunda perlu menyesuaikan tekstur dengan kemampuan mengunyah bayi ya, Bunda.

11. Ikan kembung

Jenis ikan ini sangat cocok untuk bahan MPASI Si Kecil karena memiliki tinggi zat besi dan vitamin A. Selain itu, ikan kembung memiliki sumber protein yang baik untuk mendukung pertumbuhan SI Kecil. Ikan ini juga memiliki lemak sehat, terutama asam lemak omega-3. Vitamin yang terkandung dalam ikan ini juga berperan penting dalam pertumbuhan Si Kecil seperti vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi, serta selenium, yodium, dan fosfor.

Daging ikan kembung juga rendah kalori untuk menjaga berat badan. Ikan kembung dan salmon termasuk dalam makanan yang kaya akan omega-3, yakni EPA dan DHA.

12. Ikan bandeng

Ikan bandeng cocok digunakan sebagai bahan MPASI bayi karena kaya akan protein yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan otot bayi. Bahkan, ikan bandeng juga memiliki kandungan omega-3 untuk mendukung perkembangan otak dan mata bayi.

Vitamin dan mineral yang terkandung dalam ikan bandeng juga sangat penting seperti vitamin D, vitamin B12, fosfor, dan selenium untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Namun, Bunda perlu berhati-hati dalam mengolah ikan bandeng untuk MPASI Si Kecil. Pastikan tulangnya sudah benar-benar bersih agar aman dikonsumsi bayi. 

13. Ikan kakap merah

Mengutip laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, ikan kakap merah mengandung banyak nutrisi. Dalam 100 gram dagingnya mengandung protein 20,51 gram, lemak omega-3 0,31 gram. Selain itu, jenis ikan ini juga mengandung mineral dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil seperti vitamin A, vitamin D, fosfor, kalsium, zinc, dan zat besi.

14. Ikan tuna

Mengutip laman Healthline, ikan tuna memberikan manfaat penting untuk MPASI bayi. Kandungan ikan ini sangat baik seperti protein tanpa lemak jenuh yang tinggi, Bunda.

Jenis ikan ini memiliki asam lemak omega-3 yang tinggi dan vitamin B yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan bayi. Selain itu, vitamin B juga memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari penyakit jantung dan kanker tertentu.

15. Ikan mas

Mengutip laman Kemenkes, ikan mas sangat bagus digunakan sebagai MPASI bayi dan anak-anak. Kandungan dalam 100 gram daging ikan mas terdapat 86 kkal, lemak 2 gram, serta vitamin dan mineral penting untuk pertumbuhan Si Kecil seperti vitamin B1, vitamin B2, kalsium, zat besi dan fosfor.

Akan tetapi, Bunda perlu waspada dalam mengolah jenis ikan ini. Pastikan tulang-tulang dari ikan mas sudah dibersihkan agar aman dikonsumsi bayi. 

Cara mengolah ikan untuk MPASI

Pengolahan ikan untuk MPASI bayi cukup mudah dan sederhana. Bunda dapat mengukus, merebus dan memanggang ikan, kemudian dihaluskan untuk mendapatkan tekstur yang lembut.

Namun, pengolahan juga tergantung dengan preferensi dan usia Si Kecil, Bunda. Tidak disarankan untuk menggoreng ikan untuk MPASI karena akan meningkatkan kadar lemak jenuh dalam tubuh. Mengutip buku Menu Harian MPASI untuk bayi usia 6-24 bulan oleh Budi Sutomo terdapat rekomendasi resep bubur ikan kacang polong yang cocok untuk Si Kecil:

Bubur ikan kacang polong

Bahan untuk 2 porsi:

  • 45 gr tepung beras
  • 40 gr fillet ikan kakap, cincang
  • 40 gr kacang polong
  • 400 ml kaldu ikan atau air
  • 20 gr susu bubuk formula lanjutan sesuai usia, larutkan dengan 4 sdm air matang
  • 1 sdt bawang bombay cincang
  • 1 sdt bawang putih cincang

Cara membuat:

  1. Larutkan tepung beras dengan kaldu ikan atau air, aduk rata. Masak hingga mendidih.
  2. Masukkan daging ikan cincang, kacang polong, bawang bombay cincang, bawang putih cincang, dan larutan susu formula lanjutan sesuai usia. Masak sambil diaduk-aduk hingga semua bahan matang dan bubur mengental. Kemudian angkat.
  3. Tuang bubur ke mangkuk makan. Hidangkan selagi hangat.

Tips:

Untuk menambah aroma, Bunda bisa menambahkan 1 sdt irisan daun seledri ke dalam resep ini.

Demikian ulasan tentang jenis ikan yang tidak boleh untuk MPASI dan juga jenis-jenis ikan yang boleh diberikan untuk makanan bayi. Semoga bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda