PARENTING
7 Penyakit Sering Menyerang Anak Usai Libur Panjang, Waspadai Bun!
Mutiara Putri | HaiBunda
Rabu, 08 Jan 2025 15:45 WIBLibur panjang menjadi momen menyenangkan dan sangat dinantikan oleh anak. Meski begitu, Bunda perlu mewaspadai berbagai macam penyakit yang mungkin menyerang Si Kecil.
Saat waktu liburan tiba, anak akan bersemangat untuk melewati hari-harinya tanpa harus memikirkan pekerjaan rumah yang diberikan oleh sekolah. Mereka akan berlarian tanpa henti dan makan berbagai makanan yang mereka sukai.
Tidak hanya itu, beberapa anak lainnya mungkin lebih menyukai waktu tidur yang panjang daripada berlibur. Hal ini pun membuat mereka jadi jarang bergerak atau kurang berolahraga.
"Setelah libur sekolah, banyak anak mengalami penurunan daya tahan tubuh karena berbagai faktor seperti perubahan pola tidur, pola makan yang tidak teratur, kurang olahraga atau terpapar lingkungan yang kurang higienis selama liburan," kata dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, ketika diwawancara HaiBunda, Selasa (7/1/2025).
"Selain itu, ketika kembali ke sekolah, anak-anak bertemu dengan banyak teman, sehingga risiko penularan penyakit infeksi seperti flu dan diare meningkat," sambungnya.
Penyakit yang sering menyerang anak usai libur panjang
Dalam wawancara yang sama, ada beberapa jenis penyakit yang mungkin menyerang anak usai libur panjang, Bunda. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:
1. ISPA
ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas menjadi salah satu penyakit yang kerap menyerang anak usai libur panjang. Kondisi ini disebabkan oleh virus dan menyebabkan anak mengalami batuk, pilek, hingga sakit tenggorokan.
"Gejalanya batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Disebabkan oleh virus seperti influenza atau rhinovirus yang mudah menular di lingkungan padat seperti sekolah," papar dr. Dian.
2. Diare
Dokter Dian menyebut diare umumnya terjadi karena anak bisa saja mengonsumsi makanan atau minuman yang kurang higienis selama liburan. Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi karena adanya paparan virus atau bakteri.
"Gejala diare seperti sakit perut, muntah, serta demam," katanya.
3. Demam berdarah dengue (DBD)
Anak-anak mungkin terjangkit DBD ketika mereka berlibur di daerah yang rawan dengan kondisi ini. Penyakit DBD pun disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
"Gejalanya bisa berupa demam tinggi mendadak, nyeri sendi, serta muncul bintik merah di kulit," jelas dokter yang berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar Bali ini.
4. Infeksi kulit
Infeksi kulit, impetigo, atau infeksi jamur, turut menjadi penyakit yang sering menyerang anak setelah mereka liburan panjang. Hal ini bisa terjadi karena anak kurang menjaga kebersihan.
"Gejalanya berupa ruam, bercak merah, atau luka yang gatal di kulit. Penyebabnya adalah kurangnya kebersihan tubuh selama liburan atau aktivitas di area lembap," jelas dr. Dian.
5. Mata merah atau konjungtivitis
Mata merah setelah liburan biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini menular melalui kontak langsung, Bunda.
"Mata merah memiliki gejala mata berubah merah, berair, gatal, atau bahkan bernanah," papar dr. Dian.
6. Sakit kepala atau pusing
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami sakit kepala setelah libur sekolah, Bunda. Biasanya, hal ini disebabkan oleh ketegangan otot atau stres karena kurang tidur.
"Anak-anak yang terlalu lelah atau kurang tidur selama liburan dapat mengalami sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan otot atau stres," kata dr. Dian.
7. Luka akibat kecelakaan
Dokter Dian menyebut bahwa aktivitas yang meningkat selama libur panjang dapat menyebabkan risiko anak mengalami kecelakaan. Hal yang terjadi bisa saja seperti luka karena jatuh atau kecelakaan saat berkendara.
"Aktivitas yang meningkat selama liburan dapat meningkatkan risiko anak mengalami kecelakaan, seperti luka karena jatuh atau kecelakaan kendaraan," tuturnya.
Cara mengatasi penyakit usai libur panjang
Dokter Dian turut menjelaskan beberapa tips mengatasi penyakit yang menyerang anak usai libur panjang sebagai berikut:
1. Atasi gejala
Ketika anak mengalami sakit, hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah mengatasi gejala yang terlihat. Misalnya saja dengan memberikan cairan untuk cegah dehidrasi hingga penggunaan obat penurun demam.
"Untuk ISPA, pastikan anak cukup istirahat, mengonsumsi cairan hangat, dan menggunakan obat penurun demam bila perlu. Ketika anak diare, berikan cairan rehidrasi oral (oralit) untuk mencegah dehidrasi," kata dr. Dian.
2. Konsultasikan ke dokter
Jika kondisi Si Kecil tidak juga kunjung membaik selama dua atau tiga hari, itu tandanya Bunda perlu membawa mereka ke dokter.
"Konsultasikan ke dokter jika gejala tidak membaik dalam dua hingga tiga hari atau kondisi memburuk dengan deman tinggi, muntah terus-menerus, atau nyeri hebat. Segera bawa anak ke dokter," jelas dr. Dian.
3. Isolasi ringan
Dokter Dian mengatakan anak perlu menjalani isolasi ringan ketika mengalami sakit usai liburan panjang. Mereka sebaiknya menghindari kontak dekat dengan teman-temannya.
"Jika anak sakit, hindari kontak dekat dengan teman-temannya untuk mencegah penularan," ucapnya.
Demikian informasi tentang penyakit yang sering menyerang anak usai libur panjang, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Mengenal Post Holiday Blues pada Anak dan Cara Mengatasinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Coba 4 Resep MPASI Ini Bun, Bisa Dongkrak Berat Badan Bayi
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi
3 Eksperimen Sederhana untuk Isi Kegiatan Si Kecil di Rumah, Seru Bun!
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah
TERPOPULER
5 Potret Reisa Broto Asmoro dan Suami Ajak Anak Piknik Berlatar Menara Eiffel
Cara Menanam Cabe dari Bijinya di Rumah Bagi Pemula
Vakum Jadi Aktor, Kini Herjunot Ali akan Jadi Pembicara di Acara Keuangan
Greysia Polii Rayakan Ultah saat Pulang Kampung ke Tomohon, Intip 5 Momen Spesialnya
Batas Suara Keras yang Dianggap Aman untuk Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Deretan Artis Alami Berat Badan Turun Drastis usai Sakit, BB Panji Petualang Susut hingga 35 Kg
5 Potret Reisa Broto Asmoro dan Suami Ajak Anak Piknik Berlatar Menara Eiffel
Cara Menanam Cabe dari Bijinya di Rumah Bagi Pemula
Vakum Jadi Aktor, Kini Herjunot Ali akan Jadi Pembicara di Acara Keuangan
Batas Suara Keras yang Dianggap Aman untuk Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Thomas Djorghi Cuma Bisa Ketawa Diisukan Nikah dengan Titi DJ
-
Beautynesia
4 Film Animasi yang Angkat Budaya Indonesia
-
Female Daily
5 Rekomendasi Parfum Lokal Powdery, Aromanya Lembut dan Bikin Nyaman
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
8 Pesona Idol Wanita Berkulit Sawo Matang, Dobrak Standar Kecantikan K-pop
-
Mommies Daily
8 Pelajaran Berharga dari Film Lyora: Penantian Buah Hati, Pentingnya Dukungan untuk Pejuang Garis Dua