Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Balita Bunda Mau Ikut Berpuasa, Boleh atau Tidak? Ini Jawaban Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Feb 2025 16:30 WIB

Ilustrasi Cara Menghadapi Anak yang Mengeluh saat Puasa
Ilustrasi Balita Berpuasa/Foto: iStock
Jakarta -

Bunda dan Ayah perlu mengajarkan anak-anak untuk berpuasa. Namun, bolehkah jika anak balita ingin ikut mencoba berpuasa?

Selain dianjurkan dalam agama Islam, berpuasa memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan baik secara fisik maupun mental. Secara medis, beberapa manfaat yang telah terbukti adalah dapat meregulasi gula darah, menyehatkan jantung, mendukung fungsi otak, detoksifikasi alami, meningkatkan sistem imun, hingga pengelolaan berat badan.

"Dengan pola makan yang terkontrol saat sahur dan berbuka, puasa bisa membantu menjaga berat badan yang sehat," papar Dokter Spesialis Anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Tidak hanya oleh orang dewasa, manfaat ini juga bisa didapatkan oleh anak ketika mereka berpuasa. Namun, kapan usia terbaik Bunda dan Ayah perlu mengajarkan anak berpuasa?

Banner Puasa Qadha

Usia tepat mengajarkan anak berpuasa berdasarkan medis

Menurut dr. Dian, anak bisa mulai belajar berpuasa secara bertahap sejak usianya menginjak tujuh tahun. Durasinya pun bisa disesuaikan dengan kondisi fisiknya.

Tidak hanya itu, anak yang berusia 10 tahun ke atas umumnya sudah bisa berpuasa. Namun, pastikan mereka dalam kondisi sehat, ya.

"Anak mulai bisa belajar berpuasa secara bertahap sejak usia sekitar tujuh tahun, namun dengan durasi yang disesuaikan dengan kemampuan fisiknya. Anak usia 10 tahun ke atas umumnya sudah bisa menjalani puasa penuh asalkan kondisinya sehat dan tidak memiliki gangguan medis tertentu," jelas dokter yang berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar, Bali, ini.

Ketika anak berusia antara tujuh sampai sembilan tahun, mereka bisa belajar berpuasa dengan memulainya setengah hari. Tujuannya bukan untuk memaksa anak berpuasa penuh, namun untuk mengenalkan konsep puaa dan melatih kedisiplinan dalam pola makan.

"Di usia 12 tahun, sebagian besar anak yang sehat seharusnya sudah bisa menjalani puasa penuh seperti orang dewasa. Namun, tetap perlu memerhatikan asupan gizi yang cukup selama sahur dan berbuka untuk mendukung pertumbuhan dan aktivitas harian mereka," tutur dr. Dian.

Apakah balita boleh berpuasa?

Menurut dr. Dian, secara medis balita (anak di bawah lima tahun) tidak dianjurkan untuk berpuasa. Bukan tanpa alasan, ini karena balita memerlukan hal-hal berikut ini:

  • Kebutuhan nutrisi tinggi karena anak dalam fase pertumbuhan pesat sehingga perlu nutrisi sepanjang hari.
  • Cadangan energi yang terbatas.
  • Risiko dehidrasi terlebih di cuaca panas atau aktivitas fisik yang tinggi.

Meski begitu, jika Bunda ingin mengenalkan konsep berpuasa pada Si Kecil, dr. Dian menyarankan beberapa hal berikut ini:

  • Mengajarkan puasa ringan misalnya menunda makan selama 1-2 jam
  • Membatasi konsumsi camilan berlebihan di antara waktu makan
  • Mengajarkan makna berbagi dan menahan diri dari perilaku yang kurang baik

"Jika balita menunjukkan tanda-tanda kelelahan, rewel, berlebihan, pusing, atau dehidrasi (kulit kering, urine berwarna gelap, atau sangat sedikit buang air kecil), maka puasa harus segera dihentikan," ungkapnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda