HaiBunda

PARENTING

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 15 Aug 2025 09:10 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/ozgurcankaya
Jakarta -

Disuria atau anyang-anyangan tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tapi juga anak-anak. Seperti apa saja gejala, penyebab dan cara tepat untuk mengatasinya?

Ya, anyang-anyangan menjadi keluhan medis yang sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja. Kondisi ini kerap muncul dengan gejala utama rasa perih atau terbakar saat buang air kecil. 

Tidak bisa dianggap sepele, anyang-anyangan terkadang juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain yang perlu diwaspadai.


Apa itu anyang-anyangan? 

Dikutip dari Cleveland Clinic, disuria atau anyang-anyangan adalah rasa nyeri atau tidak nyaman saat buang air kecil. Rasanya bahkan seperti sensasi terbakar dan panas. 

Kondisi ini bukan sebuah diagnosis, melainkan tanda atau gejala dari masalah kesehatan lain. Selain itu, anak-anak juga mungkin mengalami anyang-anyangan terutama yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

Gejala anyang-anyangan pada anak

Pada dasarnya, urine disimpan di kandung kemih. Saat buang air kecil, urine keluar dari tubuh melalui saluran bernama uretra. 

Dikutip dari Kids Health, jika terdapat infeksi atau peradangan di saluran kemih tersebut, seseorang mungkin merasakan sensasi perih atau nyeri saat buang air kecil.

Anyang-anyangan menjadi salah satu kondisi yang umum terjadi. Satu kali keluhan nyeri saat buang air kecil biasanya bukan hal yang perlu dikhawatirkan, Bunda.

Namun jika rasa nyeri ini terus berlanjut, terasa parah, atau bahkan disertai gejala lain seperti demam, ada darah dalam urine, atau muntah-muntah, sebaiknya segera hubungi dokter.

Tanda dan gejala anyang-anyangan pada umumnya termasuk seperti:

  • Sensasi perih atau panas saat buang air kecil
  • Keinginan buang air kecil lebih sering
  • Urine berbau tidak sedap atau berubah warna
  • Demam atau menggigil
  • Nafsu makan atau aktivitas menurun
  • Nyeri punggung bawah atau nyeri perut
  • Mengompol (pada anak yang sudah lulus toilet training)

Penyebab anyang-anyangan pada anak

Penyebab anyang-anyangan pada anak yang paling sering adalah infeksi saluran kemih (ISK). Kendati demikian, beberapa penyebab lain juga bisa terjadi. Misalnya karena iritasi kimia atau trauma, serta vaginitis pada anak perempuan. Berikut ulasan tentang penyebab anyang-anyangan pada anak:

1. Infeksi saluran kemih (ISK)

ISK adalah penyebab paling sering dari anyang-anyangan, terutama pada anak perempuan. Gejalanya dapat meliputi nyeri saat buang air kecil dan nyeri perut.

2. Iritasi pada saluran kemih

Peradangan atau iritasi pada saluran kemih disebut juga sebagai uretritis, yang juga bisa menyebabkan disuria. Pada anak, uretritis bisa disebabkan oleh infeksi, trauma, atau iritasi kimia. 

Terlalu sering mandi busa, terutama dengan sabun dan bahan iritan lainnya dapat menyebabkan iritasi lokal dan berujung pada anyang-anyangan.

Meskipun infeksi menular seksual adalah penyebab utama anyang-anyangan pada orang dewasa dan remaja, uretritis akibat infeksi pada anak-anak lebih jarang terjadi menurut American Academy of Pediatrics (AAP).

Selain itu, waspadai juga kondisi vaginitis pada anak perempuan ya, Bunda. Vaginitis adalah kemerahan, nyeri, atau pembengkakan di dalam dan sekitar vagina. 

Kondisi ini umum terjadi pada anak perempuan dari segala usia, tapi biasanya saat mereka belum pubertas. 

3. Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan urine menjadi lebih pekat, sehingga mengiritasi saluran kemih dan memperburuk nyeri pada anyang-anyangan. Bahkan jika sebelumnya anak tidak memiliki keluhan infeksi saluran kemih. 

Pada umumnya, anak dapat mengalami dehidrasi jika kurang minum, terutama saat sakit atau cuaca sedang panas. 

Penyebab dehidrasi lainnya termasuk muntah, diare, keringat berlebihan, dan konsumsi obat tertentu.

Cara mengatasi anyang-anyangan pada anak

Cara mengatasi anyang-anyangan pada anak secara umum akan berfokus pada penyebab yang mendasarinya. Selain mengatasi penyebab, pengobatan juga diberikan untuk membantu meredakan gejala.

Beberapa cara mengatasi anyang-anyangan yang bisa dilakukan termasuk seperti: 

1. Antibiotik

Jika anyang-anyangan pada anak disebabkan oleh infeksi saluran kemih, pemberian antibiotik umumnya menjadi penting.

Tapi ingat, obat ini tidak boleh diberikan secara sembarangan, terutama pada anak. Dokter akan menentukan jenis dan dosis antibiotik berdasarkan jenis bakteri penyebab infeksi.

2. Obat pereda nyeri

Apabila keluhan nyeri yang dirasakan oleh anak sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, pemberian obat pereda nyeri mungkin akan diperlukan. Misalnya seperti parasetamol atau ibuprofen.

Selain meredakan nyeri, obat ini juga digunakan untuk menurunkan demam jika ada. 

3. Meningkatkan asupan cairan

Untuk membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih, pastikan anak minum banyak air putih. Selain dari air putih, Bunda juga menambah asupan cairan anak dari makanan berkuah dan memberi buah-buahan tinggi air, seperti semangka. 

4. Menghindari iritan

Seperti disebutkan sebelumnya, paparan berlebihan sabun mandi busa atau iritan lainnya dapat mengiritasi kandung kemih dan memperburuk anyang-anyangan.

Sebisa mungkin selama anak memiliki keluhan ini, hindari dulu paparan terhadap iritan ini ya, Bunda.

5. Menjaga kebersihan area intim

Pastikan untuk membiasakan anak membersihkan area intim dengan tepat. Setelah dibersihkan, keringkan terlebih dahulu sebelum memakai celana dalam.

Untuk anak perempuan, pastikan mereka paham cara membersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil. Tujuannya agar bakteri tidak masuk ke uretra.

Cara mencegah anyang-anyangan pada anak

Ilustrasi/Foto: iStock

Dikutip dari Healthline, beberapa perubahan gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari dapat membantu mengurangi risiko anyang-anyangan. Berikut ulasannya:

1. Pilih deterjen dan sabun yang aman

Pastikan Bunda lebih cermat memilih deterjen pakaian dan produk mandi untuk anak. Sebaiknya pilih yang tidak mengandung pewangi berlebihan untuk mencegah iritasi.

Pilihkan juga pakaian dalam yang berbahan katun dan longgar, supaya area genital tetap kering dan sirkulasi udara baik.

2. Atur pola makan dan minum

Kurangi pemberian makanan dan minuman yang berisiko dapat mengiritasi kandung kemih, termasuk seperti makanan asam. Sebaiknya perbanyak asupan bergizi tinggi seperti sayuran dan buah-buahan, serta rutin minum susu.

3. Minum air putih secukupnya

Meski terkesan biasa, cukup minum air putih juga penting untuk mencegah anyang-anyangan dan infeksi saluran kemih. Hal ini karena konsumsi air putih yang sesuai kebutuhan harian akan membantu mengencerkan urine dan membantu membuang bakteri.

4. Batasi mandi busa pada anak perempuan

Batasi mandi busa pada anak perempuan, serta pastikan mereka tidak bermain terlalu lama dengan pakaian renang basah. Dikutip dari Web MD, kebiasaan ini dapat menyebabkan peradangan vulva (vulvitis).

5. Atur jadwal buang air kecil teratur

Biasakan anak untuk buang air kecil setiap 2–3 jam saat bangun, untuk mencegah bakteri menumpuk dan berkembang biak.

Cara alami mengatasi anyang-anyangan dengan bahan mudah didapat

Untuk membantu mempercepat pemulihan saat anyang-anyangan, berikut beberapa cara alami yang bisa Bunda berikan:

1. Vitamin C

Jeruk, lemon, stroberi, dan sayuran hijau kaya vitamin C dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu, vitamin C juga mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu penyerapan zat besi.

2. Jus cranberry

Zat aktif dalam cranberry diyakini dapat mencegah bakteri menempel di dinding kandung kemih. Namun untuk hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama untuk manfaatnya terhadap ISK.

3. Yoghurt

Mengonsumsi yogurt atau produk susu fermentasi lainnya dapat mengurangi risiko ISK hingga 80 persen. 

Yoghurt mengandung bakteri baik, juga disebut kultur aktif, yang membantu mencegah infeksi tertentu dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

4. Kompres hangat

Kompres hangat di perut bagian bawah dapat meredakan nyeri dan peradangan saat anak mengalami anyang-anyangan.

5. Rutin buang air kecil

Biasakan anak untuk buang air kecil saat merasa ingin, bukan menahannya terus-menerus. Jika gejala berlanjut atau memburuk, segera periksakan ke dokter. Ini bisa menjadi pertanda bahwa anyang-anyangan pada anak sudah menjadi tanda infeksi serius.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Fenomena Latte Dad, Gaya Parenting Ayah di Swedia yang Curi Perhatian

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

Parenting ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Bukan Gentle Parenting, Ini Pola Asuh Terbaik untuk Prestasi Anak Menurut Studi

Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK