HaiBunda

PARENTING

Mengapa Bayi Baru Lahir Berat Badannya Turun?

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 13 Aug 2025 13:40 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/ Edwin Tan
Jakarta -

Pada beberapa hari awal kehidupan, bayi baru lahir berat badannya akan turun sedikit. Hal ini terkadang membuat para orang tua baru merasa khawatir berlebihan. 

Bukan tanpa alasan, Bunda. Pertumbuhan merupakan salah satu indikator kesehatan secara umum, termasuk pada bayi. Bayi yang tumbuh dengan baik umumnya sehat, sedangkan pertumbuhan yang kurang baik dapat menjadi tanda adanya masalah tertentu.

Bayi baru lahir memiliki beragam ukuran berat badan yang berbeda-beda. Sebagian besar bayi yang lahir di usia kehamilan 37 hingga 40 minggu memiliki berat antara 2.500 gram hingga 4.000 gram.


Alasan berat badan bayi baru lahir turun

Dikutip dari Kids Health, memang wajar jika pada awal-awal kehidupan bayi akan kehilangan sedikit berat badannya. Salah satunya karena bayi lahir dengan cadangan cairan ekstra, sehingga wajar jika mereka kehilangan beberapa gram berat badan di fase awal ini. 

Bayi baru lahir yang sehat biasanya kehilangan 7 persen hingga 10 persen dari berat lahirnya, tetapi akan kembali ke berat semula dalam waktu sekitar 2 minggu setelah lahir.

Selama bulan pertama, sebagian besar bayi baru lahir menambah berat badan sekitar 30 gram per hari. Banyak bayi baru lahir mengalami periode pertumbuhan yang pesat saat berusia 7–10 hari, serta pada usia 3 minggu dan 6 minggu.

Apakah penurunan berat badan bayi baru lahir perlu dikhawatirkan?

Sebenarnya penurunan sedikit berat badan pada bayi awal kehidupan bayi baru lahir termasuk wajar kok, Bunda. 

Namun, jika khawatir dan ingin berkonsultasi dengan dokter terkait berat badan bayi, berikut beberapa faktor yang perlu didiskusikan:

1. Frekuensi bayi menyusu dalam sehari

Bayi yang diberi air susu ibu (ASI) biasanya menyusu 8 kali atau lebih dalam 24 jam. Sementara itu, bayi yang diberi susu formula biasanya makan lebih jarang, yakni sekitar setiap 3–4 jam. 

2. Jumlah susu yang diminum bayi di setiap sesi

Bayi umumnya menyusu minimal 10 menit, terdengar menelan setelah 3–4 hisapan. Jika sudah merasa kenyang, bayi umumnya akan merasa seperti agak mengantuk setelah menyusu. 

3. Frekuensi buang air kecil

Bayi rata-rata buang air kecil sekitar 6 kali sehari pada usia 3–5 hari. Setelah itu, mereka minimal buang air kecil 6–8 kali basah per hari.

4. Frekuensi buang air besar 

Bayi baru lahir mungkin hanya buang air besar sekali sehari pada awalnya. Fesesnya berwarna gelap dan lengket pada beberapa hari pertama, lalu menjadi lembek atau lunak berwarna kuning kehijauan pada hari ke-3 atau ke-4. 

Bayi yang diberi ASI biasanya buang air besar lebih sering dibanding bayi yang diberi susu formula.

Apa saja yang bisa memengaruhi berat bayi saat lahir?

Ada banyak hal yang diketahui dapat memengaruhi berat bayi baru lahir, salah satunya usia kehamilan. Bayi yang lahir mendekati atau lewat dari tanggal perkiraan lahir cenderung lebih besar dibandingkan yang lahir lebih awal. Beberapa faktor lainnya meliputi: 

1. Postur tubuh orang tua

Orang tua yang bertubuh besar dan tinggi cenderung memiliki bayi yang lebih besar. Sebaliknya, orang tua yang bertubuh pendek dan kecil cenderung memiliki bayi yang lebih kecil pula.

2. Kehamilan kembar

Jika Bunda memiliki bayi kembar atau lebih, kemungkinan bayi akan lahir dengan ukuran berat badan kecil. Hal ini karena bayi kembar berbagi ruang tumbuh di dalam rahim dan sering kali lahir lebih prematur, yang menyebabkan ukuran lahirnya lebih kecil.

3. Urutan kelahiran

Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tapi bayi pertama terkadang lebih kecil dibandingkan saudara kandung yang lahir kemudian.

4. Jenis kelamin

Bayi perempuan cenderung lebih kecil dan bayi laki-laki sedikit lebih besar, meski perbedaannya tidak terlalu signifikan saat lahir.

5. Kesehatan ibu selama kehamilan

Jangan sepelekan merawat dan menjaga kesehatan selama kehamilan ya, Bunda. Diketahui kondisi seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, atau penggunaan rokok dan alkohol selama hamil dapat menyebabkan berat lahir lebih rendah. 

Sebaliknya, jika ibu memiliki riwayat diabetes atau obesitas, berat lahir bayi mungkin lebih tinggi.

6. Nutrisi selama kehamilan

Nutrisi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan bayi, baik sebelum maupun setelah lahir. Pola makan yang buruk saat hamil dapat memengaruhi berat lahir dan pertumbuhan bayi.

7. Kesehatan bayi

Masalah medis, termasuk infeksi selama kehamilan, dapat memengaruhi berat lahir bayi dan pertumbuhan selanjutnya.

Bagaimana dengan berat lahir bayi prematur?

Bayi prematur umumnya berukuran lebih kecil dan memiliki berat badan lebih rendah dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Namun, faktanya berat bayi prematur sangat bergantung pada seberapa dini ia lahir. Setelah lahir, ia harus 'mengejar' waktu pertumbuhan tersebut setelah lahir.

Banyak bayi prematur tergolong memiliki berat lahir rendah. Secara medis ini berarti seorang bayi lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram. Bayi prematur biasanya mendapatkan perhatian medis khusus segera setelah lahir. 

Tips menambah berat badan bayi

Dikutip dari Healthline, ada beberapa tips yang bisa dilakukan Bunda untuk membantu membantu menambah berat badan bayi. Langkah pertama adalah memastikan tidak ada masalah kesehatan yang memengaruhi penyerapan kalori pada bayi. 

Segera hubungi dokter anak jika bayi tampak selalu kesulitan menelan, muntah di antara waktu makan, memiliki alergi makanan, atau mengalami refluks maupun diare. Hal-hal lain yang dapat coba diterapkan:

1. Meningkatkan produksi ASI

Jika Bunda merasa produksi ASI belum cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, ada cara untuk meningkatkannya. Salah satunya dengan menyusui bayi setiap 1–2 jam secara teratur.

Jangan lupa untuk cukup istirahat ya, Bunda. Tubuh yang cukup istirahat berpotensi akan merespons dengan meningkatkan produksi ASI sesuai permintaan.

Selain itu, Bunda juga bisa mengonsumsi suplemen ASI booster. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fenugreek, milk thistle, dan kurma dapat membantu meningkatkan produksi ASI.

2. Meningkatkan asupan kalori bayi

Untuk bayi yang diberi ASI, pastikan ia mendapatkan hindmilk (ASI akhir) yang mengandung lemak lebih tinggi dibanding foremilk (ASI awal). Biasakan bayi menyusu dengan mengosongkan satu payudara sebelum berpindah ke payudara lainnya.

Untuk bayi yang diberi susu formula, konsultasikan dengan dokter mengenai kandungan kalori susu formula. Jika merasa bayi tidak menambah berat badan dengan sesuai, konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjurannya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Fenomena Latte Dad, Gaya Parenting Ayah di Swedia yang Curi Perhatian

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Mom's Life Amira Salsabila

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Mom's Life Annisa Karnesyia

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

9 Potret Artis Korea Terkaya 2025, Song Hye Kyo Peringkat Tiga

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK