HaiBunda

PARENTING

45% Orang Tua Akui Mengasuh Anak Lebih Berat dari yang Dibayangkan, Bunda Salah Satunya?

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 19 Aug 2025 19:25 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nuttawan Jayawan
Jakarta -

Menjadi orang tua bukanlah sesuatu yang mudah, bahkan mungkin kini terasa lebih berat dari yang dibayangkan sebelumnya. Mulai dari menjalani rutinitas setiap hari, hingga berbagai tantangan lain yang ada.

Termasuk seperti yang belakangan dialami oleh para orang tua baru di tengah perkembangan teknologi pesat. Banyaknya cibiran dan komentar dari media sosial kerap membuat orang tua stres. Tak bisa disepelekan, ini lama-lama juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental.

Dikutip dari New York Post, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Talker Research terhadap 2.000 orang tua di Amerika menemukan hasil tak terduga.


Responden dengan rata-rata usia anak 11 tahun ke bawah ini mengungkapkan beberapa tantangan terberat selama proses membesarkan dan mengasuh anak.

Dalam studi tersebut, para orang tua yang disurvei mengaku merasa sudah menjadi orang tua yang 'buruk' rata-rata tiga kali per minggu, dengan total 156 kali dalam setahun.

Studi ini dilakukan dengan tujuan melihat seperti apa sulitnya mengasuh anak, bagaimana orang tua menjalaninya, dan gaya pengasuhan berbeda berdasarkan generasi.

Survei juga menemukan bahwa meskipun anak-anak membuat orang tua mereka tertawa rata-rata 12 kali sehari, para responden mengaku membutuhkan jeda istirahat dari 'tugas' pengasuhan dua kali seminggu.

Tanda-tanda orang tua perlu waktu istirahat

Para responden menyebutkan setidaknya ada beberapa indikator untuk mengetahui kapan mereka butuh istirahat dari anak-anak. Termasuk di antaranya berupa sinyal kelelahan yang ditunjukkan oleh tubuh.

Misalnya saat pikiran mulai kacau, rasa selalu ingin marah tanpa alasan yang jelas, atau bahkan kelelahan hingga ingin menangis terus-menerus.

Hasil survei tersebut menyebutkan bahwa tantangan paling berat adalah tekanan finansial (42 persen), kurangnya waktu untuk diri sendiri atau me time (34 persen), serta menyeimbangkan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga (34 persen).

Mereka juga mengungkapkan bahwa sulit untuk menerima ekspektasi pengasuhan dari orang lain (16 persen) serta pencapaian tahapan perkembangan anak (13 persen).

Setidaknya 45 persen dari seluruh responden mengaku bahwa menjadi orang tua lebih berat dari yang mereka bayangkan sebelumnya.

Pentingnya dukungan sekitar untuk pengasuhan anak

Bagi para responden, banyak yang merasa dihakimi oleh orang tua sendiri (24 persen), pasangan (23 persen), dan teman (15 persen) ketika mencoba terbuka tentang tantangan yang dihadapi saat mengasuh anak.

Oleh karena itu, mayoritas mengatakan bahwa lebih baik tidak perlu meminta bantuan atau berkeluh kesah tentang pengasuhan. 

"Meskipun wajar merasa kewalahan sesekali, penting untuk diingat bahwa pengasuhan juga penuh dengan momen indah dan berharga. Dukungan sekitar dapat sangat membantu," ungkap praktisi pendidikan, Kristen Miller. 

Faktor-faktor penyebab stres pada orang tua 

ilustrasi stres/Foto: Getty Images/Antonio_Diaz

Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab banyak orang tua merasa stres, terutama berkaitan dengan pengasuhan anak:

1. Kurangnya dukungan dari sekitar

Terutama bagi para Bunda yang bekerja kantoran, dukungan untuk pengasuhan anak masih sangat minim. Misalnya karena jatah cuti terbatas dan jam kerja yang kurang fleksibel.

Tanpa cuti berbayar yang layak dan fleksibilitas dalam pengasuhan anak, banyak orang tua tidak mampu menanggung beban keuangan.

2. Tekanan media sosial

Berkembangnya dunia teknologi dan media sosial saat ini berperan besar dalam cara orang tua menentukan gaya pengasuhan terhadap anak.

Ini juga bisa mengganggu kesehatan mental orang tua dalam jangka panjang.

3. Masalah waktu dan prioritas

Tuntutan untuk menentukan prioritas terkadang membuat orang tua kesulitan. Terutama jika kedua orang tua sama-sama bekerja, sehingga sulit untuk menyeimbangakan antara urusan pekerjaan, rumah dan anak.

Manfaat dukungan sekitar terkait pengasuhan anak

Salah satu cara efektif untuk mengurangi stres adalah berani meminta bantuan pada orang terdekat, termasuk seperti keluarga, teman, atau bahkan tetangga.

Meski terlihat sepele, meminta bantuan bisa sangat meringankan beban harian dan memberi waktu bagi Bunda untuk jeda sejenak. 

Menurut laman United Nations Children's Fund (UNICEF), memberi diri waktu untuk istirahat juga menjadi kunci menjaga kesehatan mental orang tua. Kenali tanda-tanda stres seperti kelelahan berlebihan atau mudah marah, untuk membantu mengendalikan emosi.

Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika perlu, termasuk dari konselor, psikolog, atau yang lainnya. Menurut Child Mind Institute, hal ini dapat mencegah burnout pada orang tua terkait pengasuhan anak. 

Itulah survei terkait tanggung jawab orang tua dalam pengasuhan anak, serta kesulitan yang dihadapi. Apakah Bunda merasakannya juga?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bermain di Luar Rumah Bisa Cegah Rabun Jauh pada Anak, Bun! Ini Penjelasannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mau Dapat Uang Belanja Rp5 Juta? Ikut Voting Produk Favorit di Pilihan Bunda Awards 2025 Yuk!

Haibunda Squad Triyanisya & Sandra Odilifia

Kisah Cinta Larissa Chou dan Suami Dijodohkan Teman, Tiga Bulan Kenal Langsung Nikah

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Danish Anak Ketiga Kesha Ratuliu, Mulai Renang di Usia 3,5 Bulan

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali 'Fantastic Five' Fase Perkembangan Anak Usia 5 Tahun

Parenting Kinan

Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Ramzi Jadi Wakil Bupati Pertama Kali Rayakan HUT ke-80 RI, Gaya Istri & Anak Bikin Salfok

Kenali 'Fantastic Five' Fase Perkembangan Anak Usia 5 Tahun

Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia

5 Potret Danish Anak Ketiga Kesha Ratuliu, Mulai Renang di Usia 3,5 Bulan

Amankah Ibu Hamil Makan Sayuran Mentah?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK