Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cerita Haru Putri Shandy Sjariff Harus Operasi Mata karena Idap Strabismus & Alami Kista

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 14 Oct 2025 15:50 WIB

Putri Shandy Sjariff
Cerita Haru Putri Shandy Sjariff yang Harus Operasi Mata/ Foto: YouTube TRANS7 OFFICIAL
Jakarta -

Aktor Shandy Sjariff dan istrinya Phylsa Idrus atau akrab disapa Pica resmi menikah pada tahun 2011. Keduanya telah dikaruniai dua putri, yakni Madiva dan Mahamisha.

Baru-baru ini, Shandy dan istri mengungkap kondisi medis yang dialami putri bungsunya, Mahamisha atau dipanggil Mischa ke publik. Tak banyak yang tahu, anak kedua Shandy ini ternyata sudah dua kali menjalani operasi karena kondisi medis yang dialami di matanya, Bunda.

Mischa yang kini berusia 8 tahun sempat mengidap strabismus atau kondisi mata juling. Kondisi tersebut pertama kali disadari istri Shandy saat anaknya berusia 1,5 tahun.

"Jadi dulu (usia) setahun setengah mulai ketahuan matanya tuh suka enggak lihat lurus. Tapi saat itu aku doang yang ngeh. Dulu Sandy (bilang), 'Enggak ah, jangan dicari-cari'. Tapi kan kalau ibu tiap hari ibaratnya 24 jam, jadi kita tahu kalau ada keanehan sama anak-anak," kata Pica dalam acara For Your Pagi (FYP) di Trans7, belum lama ini.

Menurut Shandy, putrinya itu mengidap strabismus di mata kanannya. Meski sudah disadari sejak masih bayi, Shandy dan istri baru benar-benar melihat perbedaan di mata sang putri saat usianya menginjak lima tahun.

"Iya (mata juling), strabismus itu kan juling ya, Jadi mata Mischa ini keluar ke kanan. Jadi setiap disenter, balik lagi, banyakan lari ke kanan. Di usia 5-6 tahun makin kelihatan," ujar Shandy.

Pada akhir tahun 2024 lalu, Shandy dan Pica akhirnya mengambil tindakan medis untuk sang putri. Keduanya memilih operasi mata untuk mengatasi kondisi Mischa.

"Jadi kita putusin tahun lalu di 2024 akhir kita operasi," ungkap Pica.

Kembali jalani operasi karena muncul kista di mata

Setelah menjalani operasi, kondisi Mischa memang membaik. Namun, suatu hal yang tak diinginkan terjadi, Bunda. Mischa ternyata sensitif terhadap benang jahitan bekas operasi di matanya.

Hal tersebut membuat Mischa mengalami kista atau muncul benjolan berisi cairan di matanya. Meski Mischa tidak mengeluh sakit, Shandy dan Pica memutuskan untuk menghilangkan kista tersebut dengan tindakan operasi kedua.

"Kalau kata dokter sih sebenarnya dari lahir ya, cuma kita kan enggak tahu karena munculnya tuh setahun setengah. Jadi ya sudah, pas diterapi pakai kacamata tetap, jadi akhir tahun dioperasi," kata Pica.

"Tapi ternyata sudah operasi dia tuh sensitif sama benang, karena jahitannya banyak di sebelah kanan, jadi timbul kayak kista, semacam benjolan isinya tuh cairan. Karena itu isinya cairan, fleksibel, dia enggak ada keluhan. Cuma aku kan risih. Terus makin lama semakin besar kayak gelembung di bola matanya," lanjutnya.

Dalam kesempatan ini, Shandy juga sempat membahas soal kondisi mata sang putri hingga harus menjalani operasi. Menurut pria 46 tahun ini, putrinya menjalani operasi pada otot mata untuk mengatasi mata juling.

"Jadi bawaan lahirnya Mischa ini ternyata di operasi yang pertama, dokter bilang otot mata sebelah kanannya itu cangkangnya gede, ototnya kecil. Jadi tidak bisa menopang bola matanya untuk kembali ke tengah, makanya dilakukan operasi yang pertama, ototnya ditekuk, kemudian dijahit untuk mempertahankan bola matanya biar lurus," ungkap Shandy.

Saat ini, kondisi Mischa masih dipantau oleh dokter, Bunda. Shandy berharap kondisi putrinya terus membaik dan tak perlu menjalani tindakan medis lagi.

"Setelah sudah selesai, lagi dipantau sama dokter, ya mudah-mudahan tidak muncul kista lagi," ujar Shandy.

Apa itu strabismus?

Strabismus yang pernah dialami putri Shandy merupakan kondisi di mana kedua mata tidka sejajar. Artinya, salah satu mata mengarah ke arah yang berbeda dari mata lainnya.

Dalam kondisi normal, keenam otot yang mengendalikan gerakan mata bekerja sama dan mengarahkan kedua mata ke arah yang sama. Pada orang dengan strabismus, otot-otot tersebut mengalami masalah dalam mengendalikan gerakan mata dan tidak dapat mempertahankan kesejajaran okular (posisi mata) yang normal. Demikian seperti dilansir Cleveland Clinic.

Menurut Dokter Spesialis Mata Anak di Mayo Clinic Children's Center di Rochester, Amerika Serikat, Brian G. Mohney, M.D, strabismus relatif umum terjadi pada anak-anak. Setidaknya, hampir 1 dari 20 anak mengidap strabismus.

Meski begitu, strabismus yang tidak dikoreksi dapat berdampak luas, termasuk hilangnya penglihatan dan stereoakuitas (kemampuan melihat gambar 3D dengan akurat), serta efek buruk pada perkembangan psikososial dan pekerjaan.

"Anak yang mengalami strabismus dalam bentuk apa pun harus diperiksa sesegera mungkin oleh dokter spesialis mata untuk menyingkirkan kemungkinan kehilangan penglihatan atau penyebab deviasi yang membahayakan atau tidak terduga," kata Mohney, dikutip dari Mayo Clinic.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda