parenting
Kerusakan Ginjal Anak Meningkat Akibat Polusi dan Pola Makanan Ini, Begini Kata Ahli
HaiBunda
Jumat, 14 Nov 2025 21:00 WIB
Daftar Isi
Masalah kerusakan ginjal kini tak hanya dialami orang dewasa saja, tapi juga mulai menyerang anak-anak. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi para ahli di berbagai negara, Bunda.
Menilik dari laman NDTV, data dari United States Renal Data System (USRDS) yang dirilis pada Juni 2025 menunjukkan peningkatan kasus gagal ginjal pada orang dewasa. Namun, dua dekade terakhir juga mencatat peningkatan yang signifikan soal penyakit ginjal kronis (PGK) pada anak-anak.
"Penyakit Ginjal Kronis (PGK), yang sering kita lihat pada generasi yang lebih tua, terjadi karena perubahan yang dimulai sejak masa kanak-kanak," ujar seorang dokter anak di CMRI Kolkata, dr. Sushmita Banerjee, dikutip dari NDTV.
Para dokter menyebut bahwa kondisi ini kerap terjadi karena adanya perubahan pola hidup yang berpengaruh pada kesehatan anak sejak usia dini. Faktor lingkungan juga diyakini ikut memperparah risiko gangguan ginjal, Bunda.
Waspada penyakit ginjal pada anak, ini yang perlu Bunda ketahui
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) pada anak-anak kerap berkembang menjadi gagal ginjal dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Lebih dari itu, PGK juga dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak, Bunda.
Beberapa kasus penyakit ginjal pada anak disebabkan kelainan bawaan sejak lahir. Selain kelainan bawaan, ada juga anak-anak yang mengalami radang ginjal akibat infeksi atau penyakit autoimun.
Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan perubahan pola makan modern, Bunda. Misalnya saja, konsumsi garam yang berlebihan dan makanan olahan yang rutin diberikan kepada Si Kecil.
"Sebagian dari kerusakan dini ini telah dikaitkan dengan perubahan pola makan modern, seperti peningkatan garam, gula, dan makanan olahan dalam pola makan," kata dr. Banerjee.
Dokter menambahkan bahwa polusi udara akibat racun lingkungan juga bisa menjadi salah satu faktor risiko anak mengalami penyakit ginjal, Bunda.
"Polusi udara serta polusi permukaan dan tanah yang disebabkan oleh racun lingkungan juga merupakan faktor risiko PGK," tambah dr. Banerjee.
Menurut Kepala Bagian Kebidanan dan Konsultan Nefrologi dan Transplantasi Ginjal di rumah sakit Manipal Dwarka, New Delhi, dr. Suman Lata, ada beberapa gejala yang dapat muncul pada anak, salah satunya adalah sering buang air kecil.
"Orang tua harus waspada jika anak mereka mengalami masalah terkait urine di usia dini, seperti infeksi saluran kemih berulang, sering buang air kecil (poliuria), atau inkontinensia urine," tuturnya.
Tanda awal penyakit ginjal pada anak
Setelah Bunda memahami penyebabnya, tanda awal penyakit ginjal pada anak dapat dikenali lewat beberapa perubahan fisik dan kondisi kesehatannya.
Misalnya saja, bengkak di sekitar mata, pembengkakan pada pergelangan kaki, urine berbusa, pertumbuhan fisik yang lambat, tekanan darah tinggi, atau kadar hemoglobin yang rendah secara terus-menerus.
Karena tanda-tanda awal sering sulit dikenali, Bunda sebaiknya memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada Si Kecil, ya.
"Gejala-gejala ini sering kali tidak terlihat dan bisa disalahartikan sebagai masalah umum lainnya pada masa anak-anak, jadi evaluasi dini sangatlah penting," jelas dr. Suman Lata.
Cara mencegah penyakit ginjal pada anak
Setelah memahami berbagai penyebab dan gejala yang muncul, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Bunda lakukan. Simak penjelasannya berikut ini:
1) Pola makan
Pastikan Si Kecil mengonsumsi pola makan yang sehat dan seimbang dengan fokus pada makanan segar, ya. Hindari terlalu sering memberikannya makanan cepat saji, gorengan dengan garam berlebih atau minuman manis, serta jangan lupa untuk menjaga kebersihan makanan dan air minum.
2) Asupan air
Anak-anak perlu minum cukup air setiap harinya, apalagi saat cuaca panas atau lembab dan setelah berolahraga. Mengapa demikian? Hal ini karena asupan air yang cukup bisa membantu menjaga fungsi ginjal tetap optimal.
3) Olahraga
Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin sangat penting untuk anak, Bunda. Batasi waktu menonton layar mereka untuk mencegah obesitas dan pastikan Si Kecil bergerak setiap hari, ya.
4) Pemeriksaan medis
Rutin memeriksakan kesehatan anak, termasuk tekanan darah bagi anak dengan usia di atas tiga tahun sangat dianjurkan lho, Bunda. Cara ini untuk membantu mendeteksi dini masalah ginjal sebelum menjadi lebih serius.
5) Obat-obatan
Hindari penggunaan obat-obatan bebas yang dapat merusak ginjal Si Kecil, ya. Selalu konsultasikan juga dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun pada anak.
Itulah ulasan mengenai kerusakan ginjal pada anak meningkat akibat polusi dan pola makan yang tidak sehat. Semoga informasinya dapat bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Kapan Sebaiknya Anak Mulai Minum Vitamin?
Parenting
Dokter Sebut Polusi Udara Bikin Anak Stunting hingga Masalah Kecerdasan
Parenting
Waspada Bun, Polusi Udara Bisa Meningkatkan Risiko ADHD pada Anak
Parenting
Cara Natasha Rizky Lindungi Keluarga dari Bahaya Polusi
Parenting
Cara Tepat Lindungi Anak dari Bahaya Polusi Udara
Parenting
Bayi Lebih Rentan Terpapar Polusi Saat Duduk di Stroller
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Kenali Gejala Keracunan Makanan dan Cara Mengatasinya pada Anak
Remaja 15 Tahun Alami Gagal Ginjal Akibat Hukuman Fisik di Sekolah
Disangka Flu Biasa, Ternyata Anak Ini Alami Gangguan Ginjal Serius