Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Tepat Lindungi Anak dari Bahaya Polusi Udara

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 01 Aug 2019 10:33 WIB

Polusi udara yang terjadi belakangan membuat banyak orang gusar. Begini cara melindungi si kecil dari bahayanya.
Ilustrasi polusi/ Foto: iStock
Jakarta - Beberapa hari belakangan, kota Jakarta menjadi bahan perbincangan soal kualitas udaranya. Jakarta menjadi salah satu kota di dunia yang kualitas udaranya tidak sehat atau berpolusi.

Dikutip dari detikcom, data AirVisual pada Senin pagi (29/7/2019), Jakarta menempati urutan pertama sebagai kota paling berpolusi di dunia. Sedangkan, hari ini, Kamis (1/8/2019), menduduki posisi ketiga.



AirVisual merekomendasikan agar kelompok sensitif polusi mengurangi aktivitas di luar ruangan. Setiap orang juga perlu menggunakan masker. Selain itu, masyarakat dianjurkan memakai pemurni udara bila udara dalam ruangan tidak sehat. Tidak disarankan menggunakan ventilasi jika udara ruangan berpolusi.

Polusi udara membahayakan untuk semua kalangan, termasuk anak-anak. Mengutip laman United Nations Environment Programme, secara umum di dunia, 93 persen anak-anak bernapas dengan udara yang tercemar polusi. Hasilnya, setiap tahun, 600 ribu bayi meninggal prematur karena polusi.

Paparan polusi memang memengaruhi perkembangan otak anak yang mengarah pada gangguan kognitif. Pada saat yang sama, anak bisa tumbuh dengan risiko mengidap penyakit saat dewasa.

Menurut dr.Reisa Broto Asmoro, memang tidak mudah mengatasi kekhawatiran polusi udara bila terhirup anak. Orang tua sejauh ini bisa mulai melakukan upaya pencegahan.

Ibu dua anak ini menyarankan untuk menjaga daya tahan tubuh anak, bila tanpa sengaja menghirup polusi. Selain itu, Bunda bisa gunakan air humidifier dan air purifier di dalam rumah. Kedua alat ini bisa membantu membersihkan udara yang dihirup si kecil.

ilustrasi polusiilustrasi polusi/ Foto: iStock
Udara berpolusi, bukan berarti kita enggak bisa mengajak anak beraktivitas di luar ruangan ya. Reisa mengatakan, penting untuk mengetahui waktu tepat mengajak anak ke luar rumah.

"Kalau misalnya anak olahraga atau traveling di luar rumah, usahakan jangan di jam-jam polusi itu sangat tinggi, biasanya jam kantor pagi (jam 08.00 - 09.00 WIB) atau sore (jam 16.00 - 18.00 WIB), itu polusi lagi tinggi-tingginya," papar Reisa, dalam acara 'Pembukaan Flagship Store Mothercare' di Grand Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Bila perlu, saat ke luar rumah, Bunda memilih tempat-tempat yang udaranya bagus untuk si kecil. Selain bisa bereksplorasi, buah hati tetap menghirup udara yang sehat.



"Terus kalaupun mau ajak anak jalan, bisa pilih taman-taman yang udaranya sudah kelihatan beda (bersih)," pungkas Reisa.

Banyak aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan si kecil, salah satunya balet. Yuk, simak manfaatnya di video berikut, Bun.

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda