HaiBunda

PARENTING

10 Perubahan setelah Menjadi Orang Tua dari Mental hingga Hubungan dengan Pasangan

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 22 Nov 2025 10:00 WIB
Ilustrasi Orang Tuda dan Anak/Foto: Getty Images/AsiaVision
Jakarta -

Tahukah Bunda? Perubahan hidup dari pasangan menjadi orang tua dengan keluarga beranggotakan tiga orang, atau lebih, adalah salah satu transformasi terbesar dalam hidup.

Kebahagiaan menjadi orang tua memang tak tergantikan dan seringkali terasa lebih mendalam daripada perasaan lainnya.

Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa transformasi ini juga membawa perubahan besar pada mental, identitas, dan hubungan dengan pasangan. Bahkan, para ilmuwan menyebutnya sebagai salah satu reorganisasi terbesar dalam hidup seseorang.


Meski terjadi secara alami, perubahan ini seringkali tidak disadari. Banyak keluarga baru menjalaninya sendiri, tanpa dukungan yang memadai. Tak jarang hubungan menjadi renggang hingga ke ambang kehancuran, dan depresi dapat terjadi.

Oleh karena itu, memahami perubahan-perubahan ini menjadi langkah penting agar Bunda dan Ayah bisa melewatinya dengan lebih tenang dan tetap merasa saling terhubung satu sama lain.

10 Perubahan setelah jadi orang tua, dari mental hingga hubungan dengan pasangan

Kali ini, Bubun juga akan berbagi beberapa perubahan yang sering terjadi setelah menjadi orang tua. Berikut di antaranya:

1. Rutinitas baru

Setelah kelahiran anak, seluruh rutinitas akan berubah. Jadwal pada dasarnya akan berputar di sekitar rutinitas anak, yaitu sebelum tidur, aktivitas Si Kecil hingga saat anak terlelap.

Pergi ke dokter anak mungkin akan menjadi bagian dari rutinitas baru, terutama ketika bayi sudah bisa diajak keluar rumah. Bunda juga akan kesulitan menemukan waktu untuk melakukan semua pekerjaan rumah tangga saat menjadi orang tua baru.

2. Perubahan yang terjadi pada otak Bunda dan Ayah

Dilansir dari laman Inc, peneliti menemukan bahwa menjadi orang tua mengubah cara kerja otak. Pada Bunda baru, mengalami proses yang disebut synaptic pruning, yaitu proses menyederhanakan koneksi saraf yang tidak diperlukan sehingga proses kerja otak menjadi lebih efisien dan mampu fokus pada kebutuhan bayi.

Sementara itu, ayah juga mengalami perubahan besar melalui perubahan hormon. Kadar testosteron biasanya menurun, sedangkan hormon seperti estradiol dan prolaktin meningkat, sehingga ayah menjadi lebih hangat, perhatian, dan responsif.

Secara keseluruhan, perubahan ini membuat Bunda maupun ayah lebih empati, lebih mudah terikat secara emosional, fokus, dan lebih termotivasi untuk merawat dan melindungi anak.

3. Ayah dan Bunda jadi lebih peka

Dalam studi yang diterbitkan American Psychological Association, dari 174 studi yang melibatkan lebih dari 22.000 orang tua dan anak ditemukan bahwa ketika menjadi orang tua menunjukkan lebih banyak kepekaan kepada kebutuhan anak.

Seiring bertambahnya usia, anak akan menghadapi berbagai situasi yang membuat mereka membutuhkan dukungan orang tua. Mulai dari saat kecil anak menangis karena lapar, merasa tidak nyaman, atau kaget oleh suara keras. Karena itu, orang tua semakin peka terhadap sinyal yang ditunjukkan oleh anak, menyadari kapan saja Si Kecil membutuhkan perhatian, dan merespons dengan cara yang menenangkan serta meyakinkan.

4. Perubahan daya ingat

Penelitian lain menemukan bahwa perubahan hormonal pada perempuan di akhir kehamilan mengurangi respons stres fisik dan psikologis, seolah Bunda mempunyai lebih banyak ruang agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan Si Kecil.

Namun, bersamaan dengan perubahan ini, ada juga dampak kognitif lainnya yang mungkin dialami Bunda, yaitu jadi mudah lupa. Dalam meta-analisis terhadap 17 penelitian, 80 persen perempuan mungkin akan mengalami hal itu pada kehamilan dan berlanjut hingga periode pasca persalinan.

5. Hidup terasa lebih bermakna

Dilansir dari laman Times of India, penelitian dari Universitas Cologne menemukan bahwa menjadi orang tua membuat hidup menjadi lebih bermakna, karena punya tujuan baru seperti merawat dan membesarkan anak.

Sosiolog Marita Jacob dan Ansgar Hudde menyimpulkan bahwa terlepas dari bahasa dan status sosial, baik Bunda maupun Ayah merasa bahwa setelah menikah dan memiliki anak, hidup mereka menjadi lebih bernilai.

6. Tantangan fisik dan mental

Menjadi orang tua membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan fisik. Bunda perlu melalui masa pemulihan setelah kehamilan dan persalinan, menyesuaikan diri dengan proses menyusui, serta menghadapi kelelahan karena kurang tidur dan kebutuhan Si Kecil yang tidak pernah berhenti.

Selain tantangan fisik, ada juga penyesuaian secara emosional. Banyak orang tua membutuhkan waktu untuk pulih, apalagi jika persalinan sebelumnya sulit atau menyisakan rasa takut.

Bagi sebagian orang, mengasuh anak justru dapat membangkitkan kembali perasaan atau pengalaman masa kecil yang belum terselesaikan, apalagi jika masa itu penuh luka atau ketidaknyamanan.

Perubahan hormon, kurang tidur, dan tuntutan yang terus-menerus dari bayi bisa menimbulkan berbagai perasaan baru yang tidak terduga. Ada hari-hari ketika orang tua bisa merasa sedih, kewalahan, atau bahkan takut. Itu semua wajar, dan tidak membuat Bunda atau Ayah menjadi orang tua yang buruk.

Semua perasaan ini wajar dan tidak membuat Bunda maupun Ayah menjadi orang tua yang buruk. Ini adalah bagian dari perjalanan yang sangat manusiawi.

7. Ikatan Ayah dan Bunda akan diuji

Kehadiran anak menghadirkan tantangan baru bagi pasangan. Konflik biasanya meningkat dalam pernikahan setelah kelahiran anak, sebagian perselisihan akan seputar pekerjaan rumah tangga hingga perbedaan pendapat tentang gaya pengasuhan.

Terkadang, rasa keintiman, kedekatan, dan seksualitas dalam suatu hubungan dapat terganggu dengan kehadiran Si Kecil. Pasangan ditantang untuk menyelaraskan kembali hubungan rumah tangga.

8. Hubungan sosial dan keluarga akan diuji

Menjadi orang tua baru juga bisa mengubah kehidupan sosial, termasuk cara berinteraksi dengan keluarga besar dan teman-teman. Beberapa lingkar pertemanan mungkin ikut bergeser, karena tuntutan waktu yang baru membuat pertemuan menjadi semakin jarang terjadi.

Di tengah semua perubahan dan tuntutan merawat bayi, penting bagi Bunda tetap memiliki seseorang yang dekat. Sosok yang mampu mengingatkan kembali pada sosok diri sendiri sebenarnya, bukan hanya pada peran sebagai orang tua.

9. Batin orang tua akan diuji

Sebagai orang tua baru, Bunda mungkin akan mendapati bahwa keyakinan dan intuisi tentang cara merawat si kecil sering kali diuji, bahkan dipertanyakan oleh orang lain. Situasi ini wajar, tetapi bisa terasa melelahkan.

Para psikolog mengingatkan bahwa hubungan antara orang tua dan bayi sebenarnya telah terbentuk dengan sangat alami melalui ribuan tahun. Kebutuhan bayi pun pada dasarnya sederhana: ia membutuhkan kehadiran yang melindungi, penuh kasih, dan responsif. Hubungan hangat inilah yang memberi bayi awal kehidupan yang terbaik.

10. Dukungan sekitar menjadi semakin penting

Setelah melahirkan, kebutuhan akan dukungan emosional, bantuan fisik, dan kedekatan dengan orang lain menjadi semakin kuat. Ini adalah masa yang sensitif bagi Bunda baru, ketika tubuh dan perasaan masih beradaptasi. Karena itu, perhatian dan pendampingan dari orang-orang terdekat sangat berarti untuk membantu Bunda merasa nyaman, dimengerti, dan dicintai.

Perubahan orang tua demi memastikan Si Kecil selalu aman dan mendapat yang terbaik

Menjadi orang tua membawa banyak perubahan. Bunda dan Ayah mengalami penyesuaian besar, mulai dari cara otak bekerja, pola pikir, hubungan dengan pasangan, hingga cara memandang hidup.

Semua perubahan ini membuat orang tua yang sebelumnya mungkin cuek perlahan berubah menjadi jauh lebih teliti dalam menjaga dan melindungi Si Kecil, termasuk dalam memilih produk perawatan yang aman.

Salah satu produk perawatan yang sudah lama menjadi pilihan para Bunda di Indonesia adalah Konicare, yang telah dipercaya selama lebih dari 30 tahun. Menggunakan bahan-bahan alami pilihan yang berkualitas, Konicare dikenal sebagai produk terbaik yang lebih alami, lembut, dan nyaman untuk bayi.

Itulah sebabnya Konicare mengajak para Ayah dan Bunda untuk bertransformasi menjadi versi terbaiknya melalui acara khusus untuk mendukung perjalanan ini yang bertajuk Konicare Gentle Couple Day Out.

Acara ini akan diselenggarakan di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 29 November 2025.

Selain ada talkshow insightful bersama expert, pregnancy care class, sampai aktivitas yang super seru, Bunda dan Ayah juga bisa cari tahu hal-hal terbaik untuk Si Kecil dan keluarga.

Bunda juga bisa bertemu Denny Sumargo Family dan Shabrina Adfi. Tunggu apalagi? Yuk, daftar sekarang melalui link berikut https://bit.ly/KonicarexHaiBunda29Nov.

Sebagai brand yang memahami kebutuhan Bunda masa kini, Konicare terus berinovasi tanpa meninggalkan esensi utamanya, yaitu menghadirkan minyak telon beraroma lembut premium dari essential oil, tanpa tambahan parfum menjadikannya lebih aman untuk digunakan bayi yang kulitnya masih sensitif.

Konicare menyediakan empat pilihan minyak telon yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga:

  1. Konicare Minyak Telon Original membantu menghangatkan tubuh anak, mencegah perut kembung dan masuk angin, dengan aroma lembut premium dari essential oil, khas wangi bayi yang menenangkan.
  2. Konicare Minyak Telon Plus Lavender dilengkapi dengan Lavender Oil dan Geranium Oil yang memberi perlindungan dari gigitan nyamuk hingga 8 jam. Wangi calming lavendernya lembut membantu bayi rileks dan tidur lebih nyenyak.
  3. Konicare Minyak Telon Extra Lemongrass dengan aroma segar lemongrass yang segar, cocok untuk digunakan untuk aromaterapi.
  4. Konicare Minyak Telon Plus 3in1 hadir dengan Triple Care Formula yang memberikan perlindungan maksimal, menghangatkan, mencegah kembung, perlindungan anti nyamuk juga diperkaya Jojoba Oil yang membantu melembutkan kulit.

Kunjungi bundakonicare.com untuk mengenal lebih banyak pilihan perawatan terbaik bagi Si Kecil.

(som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bunda, Yuk Kenali Karakter Bayi Berdasarkan Jam Lahirnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Ayudia Jadi Warlok Bali, Akhirnya Belajar Naik Motor Demi Antar Anak Sekolah

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Rumah Mertua Titi Kamal di Bali, Pemandangan Langsung Sawah

Mom's Life Amira Salsabila

Diskon Besar-besaran di Transmart Full Day Sale, Kasur Airland Hanya Rp5 Jutaan!

Mom's Life Triyanisya & Fauzan Julian Kurnia

Sunat pada Anak Perempuan: Kenapa Kini Dilarang & Pandangan Islam Terhadapnya

Parenting Tim HaiBunda

7 Kebiasaan Bunda Gen Z yang Tidak Sehat bagi Kesuburan

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

10 Perubahan setelah Menjadi Orang Tua dari Mental hingga Hubungan dengan Pasangan

Mengenal 'Quickening' dalam Kehamilan, Gerakan Pertama Janin dalam Kandungan

Potret Ayudia Jadi Warlok Bali, Akhirnya Belajar Naik Motor Demi Antar Anak Sekolah

Sunat pada Anak Perempuan: Kenapa Kini Dilarang & Pandangan Islam Terhadapnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK