PARENTING
Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih? Ketahui Faktanya
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Kamis, 27 Nov 2025 21:00 WIBTerkadang, Bunda merasa Si Kecil tampak ingin minum seperti orang dewasa, apalagi saat ia tampak gelisah ketika cuaca sedang panas. Sebenarnya, kapan bayi boleh minum air putih?
Seorang dokter anak di Cleveland Clinic, Amerika Serikat, dr. Joanna Buckingham, MD, mengatakan bahwa lembaga medis dunia memiliki aturan yang cukup tegas mengenai hal ini. Ia menekankan orang tua untuk memahami aturan tersebut sebelum memberikan cairan tambahan pada bayi.
"Akademi Pediatri Amerika cukup tegas dalam rekomendasi mereka bahwa bayi di beberapa bulan pertama hanya boleh diberi ASI dan/atau susu formula. Bukan air," katanya.
Menurut dr. Joanna, bayi sebenarnya sudah mendapatkan semua kebutuhan cairan dari ASI maupun susu formula. Nah, dua sumber ini sebenarnya sudah cukup untuk menjaga hidrasi dan mendukung tumbuh kembangnya.
"Bayi mendapatkan semua hidrasi yang mereka butuhkan dari susu formula dan ASI, lebih dari itu bisa berisiko," tambah dr. Joanna.
Lantas, pada usia berapa Si Kecil boleh minum air putih?
|
Baca Juga : Sampai Kapan Bayi Berhenti Disendawakan?
|
Kapan bayi boleh minum air putih?
Menilik dari laman Cleveland Clinic, bayi umumnya mulai diperbolehkan minum air putih pada saat usianya memasuki enam bulan. Di usia ini, dokter biasanya mulai menyarankan air sebagai pelengkap makanan padat, Bunda.
"Biasanya, pada usia tersebut orang tua dapat mulai menawarkan sedikit air kepada bayi," tutur dr. Joanna.
Dikutip dari pregnancybirth & baby, berdasarkan Australian Infant Feeding Guidelines, air putih tidak boleh menggantikan ASI atau susu formula. Dua sumber ini menjadi minuman utama bayi hingga usia 12 bulan.
Bicara soal hal ini, Bunda bisa mulai memperkenalkan air putih sedikit demi sedikit saat Si Kecil sedang makan. Pada tahap awal, biasanya mereka hanya menggigit gelasnya atau meneteskan beberapa tetes dan hal itu wajar, ya.
Mengapa bayi tidak boleh minum air putih sebelum mencapai usia tertentu?
Tak jarang Bunda merasa ingin memberi Si Kecil sedikit air, terutama saat ia sedang tampak haus. Ada juga kondisi ketika susu formula hampir habis sehingga Bunda terpikir untuk menambah air lebih banyak dari yang sudah ditentukan.
Namun, langkah itu sebenarnya tidak dianjurkan karena bisa mengganggu kebutuhan nutrisinya. Lalu, apa saja risiko memberi Si Kecil air putih?
1. Air mengisi perut Si Kecil
Untuk orang dewasa, air memang cocok sebagai minuman tanpa kalori yang bisa membantu menjaga hidrasi. Namun berbeda dengan bayi, karena mereka justru membutuhkan kalori dari ASI atau susu formula untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Saat bayi diberi air putih, perutnya yang masih sangat kecil bisa cepat penuh dan justru mengurangi ruang untuk nutrisi pentingnya. Sebagai gambaran, ukuran perut bayi di usia satu bulan hanya sebesar telur, Bunda, sehingga cepat sekali untuk terisi.
2. Mengganggu keseimbangan natrium di dalam tubuh bayi
Risiko lainnya ialah gangguan keseimbangan natrium pada tubuh bayi yang bisa berbahaya jika terjadi. Tubuh Si Kecil yang masih berkembang sangat sensitif terhadap perubahan kadar cairan.
Ketika bayi minum terlalu banyak air, kadar natriumnya bisa menurun drastis sehingga bisa menyebabkan kondisi yang serius. Ginjal bayi juga masih kecil sehingga tidak mampu mengolah kelebihan air sebanyak orang dewasa.
"Saat memberi bayi air, natrium dalam aliran darahnya dapat terlarut. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut hiponatremia, atau sebagian orang menyebutnya sebagai 'keracunan air'," kata dr. Joanna.
Jika kadar natriumnya terlalu rendah, bayi bisa mengalami gejala berat seperti kejang, koma, bahkan risiko kerusakan otak, Bunda.
Bagaimana cara memberi air putih pada anak dengan aman?
Jika Bunda ingin memberikan air putih kepada bayi, pastikan air keran direbus terlebih dahulu, ya. Hal ini penting Bunda untuk memastikan air yang dikonsumsi benar-benar aman untuk Si Kecil.
Berikut ini cara menyiapkan air putih yang aman untuk bayi:
- Jika memakai ketel listrik, rebus air hingga alat tersebut otomatis mati. Cara ini untuk memastikan air mencapai titik didih yang cukup.
- Apabila menggunakan kompor atau panci, biarkan air mendidih. Mendidih dengan benar bisa membantu membunuh kuman yang mungkin masih ada.
- Setelah direbus, dinginkan air hingga mencapai suhu yang aman sebelum diberikan kepada bayi. Hindari juga memberikan air yang masih terlalu panas meskipun hanya sedikit.
- Simpan air yang sudah dingin ke dalam botol yang bersih dan steril.
Nah, sekarang Bunda sudah tahu ya penjelasan mengenai kapan bayi boleh minum air putih.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)