parenting
7 Cara Memperbaiki Perilaku Anak yang Tidak Sopan dan Kasar Menurut Pakar
HaiBunda
Selasa, 16 Dec 2025 23:30 WIB
Daftar Isi
-
Cara memperbaiki perilaku anak yang tidak sopan dan kasar
- 1. Tetapkan ekspektasi yang jelas sejak awal
- 2. Menanamkan contoh yang baik dalam keluarga
- 3. Mengajak anak untuk mengenali sikap yang kurang baik
- 4. Mengajarkan sikap peduli dalam keseharian anak
- 5. Bantu anak memperbaiki kesalahan
- 6. Mengajarkan batasan dengan cara yang tepat
- 7. Menumbuhkan rasa percaya diri anak
Ada kalanya anak berbicara dengan nada tinggi atau mengucapkan kata yang kurang pantas di rumah. Menghadapi kondisi seperti ini, Bunda sering merasa terkejut ya?
Perlu kita ketahui bahwa di usia tertentu, anak masih belajar mengenali dan mengelola emosinya sendiri, Bunda. Saat keinginannya tidak terpenuhi, reaksi yang kurang baik bisa saja muncul tanpa mereka paham bahwa sikapnya itu tidaklah tepat.
Selain itu, anak juga belajar dari lingkungan sekitarnya. Apa yang sering ia lihat dan dengar, baik di rumah maupun di luar, perlahan bisa membentuk cara mereka bersikap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bicara soal ini, perilaku anak yang tidak sopan sebenarnya masih bisa diperbaiki, Bunda. Sebagai orang tua, kita memiliki peran penting untuk membantu Si Kecil untuk belajar bersikap lebih sopan.
Maka dari itu, setidaknya ada cara memperbaiki perilaku anak yang tidak sopan dan kasar menurut para pakar.
Cara memperbaiki perilaku anak yang tidak sopan dan kasar
Dilansir dari laman Parents, berikut ini beberapa cara memperbaiki perilaku Si Kecil yang tidak sopan dan kasar:
1. Tetapkan ekspektasi yang jelas sejak awal
Pertama, untuk membantu anak supaya bisa bersikap lebih sopan Bunda bisa mulai dari menetapkan ekspektasi yang jelas di rumah. Anak perlu memahami sikap apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kesehariannya.
Bukan hanya soal aturan saja, tetapi juga nilai yang diterapkan dalam keluarga. Ketika Bunda membiasakan kebaikan setiap harinya, anak pun akan lebih mudah untuk bersikap sopan.
Sebagai orang tua, Bunda juga perlu memberi contoh yang nyata. Misalnya saja, saat anak terlibat pertengkaran, Bunda bisa ajak mereka duduk bersama dan jelaskan bahwa saling mendengarkan itu merupakan bentuk sikap yang baik, lho.
2. Menanamkan contoh yang baik dalam keluarga
Sikap sopan pada anak bisa dibangun dari kebiasaan kecil yang ada di rumah. Bunda bisa ajak Si Kecil untuk membahas sikap baik melalui cerita di film, buku, atau kejadian sehari-hari yang dekat dengan kehidupan mereka.
Ketika Si Kecil melihat adegan tokoh yang menyakiti orang lain, itu bisa menjadi momen belajar mereka. Dalam hal ini, Bunda bisa menjelaskan secara singkat mengapa sikap tersebut tidak baik dan apa yang seharusnya dilakukan.
Selain memberi arahan, anak juga belajar dari apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika ingin Si Kecil bersikap sopan, Bunda perlu menunjukkan sikap yang sama dalam keseharian, ya.
Di sisi lain, jangan ragu memberikan apresiasi saat anak menunjukkan perilaku yang baik, ya. Contohnya seperti memberi pujian, pelukan, atau obrolan singkat, agar anak dapat termotivasi untuk terus bersikap sopan.
3. Mengajak anak untuk mengenali sikap yang kurang baik
Dalam keseharian, Bunda mungkin menemui anak yang bersikap kurang sopan, baik kepada orang terdekat maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini wajar karena anak masih dalam proses tumbuh kembangnya.
Saat anak sedang bersikap kurang baik, sebaiknya Bunda segera merespons agar anak bisa memahami batasannya. Mengapa demikian? Kalau sikap ini dibiarkan terlalu lama, mereka bisa menganggap perilaku tersebut sebagai hal yang biasa.
Lantas, bagaimana ya caranya? Menurut Michele Borba, Bunda bisa mengoreksi anak dengan bahasa yang sederhana dan tidak menyudutkan.
"Gunakan pernyataan yang tegas, lugas, dan tanpa berteriak yang menjelaskan apa yang salah," kata seorang penulis buku Unselfie: Why Empathetic Kids Succeed in Our All-About-Me World, Michele Borba, EdD.
"Katakan, 'Itu tidak baik. Kamu baru saja menarik rambut temanmu. Menurutmu bagaimana perasaan mereka? Bagaimana perasaanmu jika itu terjadi padamu?'" jelasnya.
4. Mengajarkan sikap peduli dalam keseharian anak
Dalam proses tumbuh kembangnya, Si Kecil sedang belajar memahami dirinya dan orang lain. Di tahap ini, Bunda bisa membantu mengarahkan agar mereka bisa lebih peka terhadap sekitarnya.
Selain itu, cobalah mengajak anak untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Menurut profesor psikologi di Universitas British Columbia yang mempelajari perilaku anak, J. Kiley Hamlin, PhD, anak sering kali tidak bermaksud menyakiti, hanya saja mereka belum sepenuhnya mengerti akibat dari ucapan atau tindakannya, Bunda.
"Sebagian besar anak tidak berniat untuk menyakiti. Jika mereka mampu memahami apa yang mereka lakukan kepada orang lain, kerugiannya menjadi lebih besar daripada keuntungannya bagi mereka," ungkap Hamlin.
5. Bantu anak memperbaiki kesalahan
Seorang psikolog perkembangan dan penulis buku How to Raise Kind Kids, Thomas Lickona, PhD, menyampaikan bahwa dalam proses belajar bersikap, anak perlu memahami bahwa setiap tindakannya itu memiliki konsekuensi.
"Anak-anak perlu belajar bahwa ketika mereka melakukan kesalahan, mereka harus melakukan sesuatu untuk menebusnya," katanya.
Saat Si Kecil berbuat tidak sopan, Bunda bisa mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas sikapnya tersebut. Menurut Lickona, anak perlu meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya.
"Pertama, mereka harus meminta maaf, lalu ajarkan dengan berkata, 'Apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaikinya?'" tuturnya.
6. Mengajarkan batasan dengan cara yang tepat
Dalam beberapa situasi, Si Kecil perlu mengerti bahwa perilaku yang kurang sopan itu memiliki akibat. Dalam hal ini, Bunda bisa memilih konsekuensi yang sesuai dengan kejadian yang terjadi.
Penting juga ya untuk menghindari hukuman yang tidak ada hubungannya dengan kesalahan anak. Lebih dari itu, usahakan Bunda tetap tenang saat memberikan anak konsekuensi.
7. Menumbuhkan rasa percaya diri anak
Dalam mendampingi Si Kecil, Bunda perlu untuk tetap melihat sisi baik dalam diri mereka. Meski anak melakukan kesalahan, hal itu tidak menghilangkan kebaikan yang ada pada dirinya.
"Katakan kepada mereka, 'Kamu adalah orang yang baik, dan itu bukanlah tindakan yang baik'. Pada akhirnya, anak-anak akan bertindak sesuai dengan bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri," jelas seorang penulis Michele Borba, EdD.
Seperti yang kita ketahui, anak banyak meniru sikap dan ucapan dari orang tuanya. Kata-kata positif dari Ayah dan Bunda bisa sangat membantu anak untuk bersikap lebih baik.
Itulah berbagai cara memperbaiki perilaku anak yang tidak sopan dan kasar menurut pakar.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Saat Anak Tak Mengakui Kesalahan, Sebaiknya Ini yang Bunda Lakukan
Parenting
5 Hal Ini Sering Diabaikan Orang Tua Saat Beri Aturan ke Anak
Parenting
4 Penyebab Kegagalan Teknik Menghitung Saat Beri Anak Peringatan
Parenting
Anak Diam-diam Ambil Uang Milik Orang Tua, Apa yang Harus Dilakukan?
Parenting
Bunda, Ini Alasan Penting Orang Tua Memahami Psikologis Anak
7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Shitsuke, Teknik Parenting Jepang yang Mengajarkan Anak Disiplin dengan Empati
3 Kata Sepele yang Bisa Tingkatkan IQ dan EQ Anak Menurut Psikolog
Anak Suka Menjawab Saat Dibilangin? Ini Cara Mendidiknya agar Tetap Berani Bicara tapi Sopan