Jakarta -
Setiap manusia yang lahir pasti dikaruniai kemampuan. Hanya saja, jika kemampuan tersebut kurang diasah, itu akan menjadikannya sesuatu yang terpendam begitu saja. Karena itu, orang tua mesti tahu
bakat terpendam yang dimiliki anaknya sejak dini.
Menurut Psikolog Ajeng Raviando, orang tua bisa mengenali bakat anak dengan melakukan observasi rutin setiap hari. Ada perbedaan yang dapat terlihat ketika anak menyukai sesuatu, apakah itu bakat atau hanya kesenangan sesaat.
"Kalau memang bakat bahkan ketika santai melakukan hal tersebut, ada daya serap yang bagus. Jadi misalnya berbakat bahasa, cuma sebentar dikasih stimulasi akan sangat mudah menyerap. Oh sebentar saja bisa ya tanpa diajarkan rutin," kata Ajeng dikutip
detikcom.
Lebih lanjut Ajeng menjelaskan ketika orang tua sudah menemukan bakat anak, maka langkah selanjutnya adalah memberikan stimulasi yang tepat. Tujuannya agar potensi bakat tersebut dapat berkembang semakin baik.
Selain itu, orang tua perlu berwawasan luas dan bersabar ketika mencari bakat anaknya. Yang harus diperhatikan adalah jangan terlalu memaksa sehingga malah jadi melawan minat anak.
Perlu diketahui, anak-anak secara alami melakukan hal-hal yang mereka sukai tanpa disuruh. Namun, anak-anak juga secara alami ingin membuat orang tua bahagia, sehingga terkadang mereka akan terus melakukan kegiatan yang bisa membuat orang tua bahagia dan melupakan hal yang menarik minat mereka.
Sayangnya, ini dapat menghalangi untuk menemukan minat dan bakat sejati mereka. Itu sebabnya, penting bagi orang tua mengetahui bakat terpendam anak sejak dini. Agar bisa mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang dapat mereka banggakan di masa depan nanti.
Dilansir
Childventures berikut ini beberapa cara untuk mengetahui
bakat terpendam anak. Simak yuk, Bun.
1. Kenalkan anak pada berbagai kegiatanSebaiknya Bunda tidak membatasi kegiatan anak hanya pada hal-hal yang Bunda tahu saja. Jika Bunda menyukai bola basket, anak mungkin lebih tertarik pada sepak bola atau tenis, atau bahkan tidak tertarik pada olahraga apapun. Penting bagi orang tua untuk tetap berpikiran terbuka tentang hal-hal yang mungkin menarik bagi anak. Kenalkan kegiatan sebanyak mungkin padanya.
2. Tertarik dengan dunia anakAnak-anak suka membicarakan hal-hal yang menarik bagi mereka, jadi dengarkan saat mereka berbagi pengetahuan yang baru didapat. Perhatikan juga kekhawatiran mereka, saat menyebutkan hal-hal yang tidak disukai.
3. Mendorong semangat anakBunda harus mendorong impian anak, bahkan ketika mimpi itu tampak tidak realistis. Membiarkan anak mengikuti kata hatinya akan mengajari dia untuk berusaha meraih impiannya, bahkan jika hasil akhirnya berubah. Meskipun mungkin Bunda ingin mendorong anak untuk melakukan beberapa kegiatan yang dianggap baik baginya, tapi sebenarnya yang terbaik adalah dengan membiarkan mereka menyukai minatnya sendiri. Bunda bisa melarang mereka untuk suatu aktivitas jika itu berbahaya.
 Foto: Istock |
4. Biarkan anak mengejar apa yang mereka inginKetika anak mencoba kegiatan yang berbeda, Bunda mungkin memperhatikan beberapa hal yang tampaknya mereka bisa, tetapi mereka tidak tertarik. Walaupun terkadang anak suka menghentikan kegiatannya di tengah jalan demi sesuatu yang lebih menarik baginya, tidak apa-apa biarkan saja. Biarkan mereka mengejar apa yang mereka ingin.
Namun, untuk sebuah kelas atau kegiatan yang sudah Bunda bayar, seperti belajar kelas bahasa, sebaiknya jelaskan pada anak untuk menyelesaikan kelas tersebut daripada berhenti. Sebagai
orang tua, Bunda tidak boleh lupa bahwa peran Bunda adalah untuk mengasuh anak dan menyediakan lingkungan yang penuh kasih dan dapat tumbuh menjadi individu yang seharusnya.
(nwy/nwy)