Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Curhat Khloe Kardashian tentang Menyusui si Kecil

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 10 Jun 2018 19:02 WIB

Sebagai ibu, Khloe Kardashian mencurahkan isi hatinya soal menyusui si kecil.
Khloe Kardashian/ Foto: Instagram
Jakarta - Sudah lumrah jika setelah melahirkan ibu memberi ASI eksklusif untuk si kecil selama 6 bulan. Walaupun, untuk masing-masing ibu mereka punya pengalaman sendiri soal menyusui bayinya nih, Bun. Seperti Khloe Kardashian saat menyusui anaknya, True Thompson yang berumur 2 bulan.

Baru-baru ini Khloe Kardashian mengatakan kalau dia memberi ASI buat si Kecil True bersamaan dengan susu formula. Khloe bilang kalau dia nggak bisa memproduksi ASI dalam jumlah cukup. Maka dari itu, Khloe memutuskan untuk juga memberi putrinya susu formula.

Dikutip dari Self, beberapa netizen mengomentari apa yang dilakukan Khloe. Salah satunya netizen bernama @amberkeimig. Dia bilang juga melakukan hal sama dengan Khloe Kardashian setelah dirinya kembali bekerja. Sebagai balasan atas komentar Amber, Khloe Kardashian lantas menulis sesuatu di Twitter-nya.

"Mommy shamming benar-benar ada. Sebenarnya saya udah mencoba dan mencoba untuk bisa menyusui secara eksklusif. Tapi itu semua nggak berhasil untuk saya. Saya merasa beruntung bisa menyusui tapi dengan bantuan susu formula," tulis Khloe Kardashian.



Di mata Khloe Kardashian, menyusui si kecil adalah sesuatu yang benar-benar ingin dia lakukan. Hanya aja dia belum mampu sepenuhnya untuk melakukan itu.

Bicara soal produksi ASI, dikutip dari buku 'Anti Panik Menjalani Kehamilan' banyaknya ASI bisa dipengaruhi status gizi dan kecukupan asupan harian bunda. Ingat, ibu menyusui yang membatasi asupan makanan yaitu kurang dari 1.500-1.800 kkal per hari akan memproduksi ASI lebih sedikit dibanding bunda yang cukup makan.

Kita juga perlu tahu, Bun, jumlah ASI yang diproduksi juga dipengaruhi oleh banyak, sering, dan lamanya menyusui. Bayi yang lebih sering menyusu akan merangsang peningkatan ASI. Dengan kata lain, pengosongan payudara ibu secara teratur dan efisien dapat meningkatkan produksi ASI.

Dilansir detikHealth, dr Asti Praborini SpA, IBCLC menuturkan jika pada ibu menyusui ada temuan yang mengarah pada tanda ketidakcukupan ASI, maka harus dievaluasi secara menyeluruh dan ditemukan penyebabnya. Masalahnya bisa pada ibu, bayi, atau keduanya. Jika memang ibu masih mengonsumsi obat-obatan tertentu misalnya, perlu dinilai juga keamanan obatnya untuk proses menyusui.

"Namun hanya sedikit sekali obat yang memang tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui, kebanyakan adalah obat antikanker, obat penyakit jiwa, dan obat keras lainya. Jadi ada kemungkinan produksi ASI menurun bukan karena pengaruh obat, namun karena faktor lain yang harus dievaluasi secara detail, misal penggunaan dot, kelainan anatomi mulut bayi, atau ada hal yang lain," tutur dr Asti.

Ketika Bunda mengalami kendala ketika menyusui nggak ada salahnya juga berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi. Badan Kesehatan Dunia juga menganjurkan supaya ibu menyusui bayi secara eksklusif (hanya memberi ASI) selama enam bulan dan kalau bisa menyusui dilanjutkan sampai usia anak 2 tahun.


[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda