Ketika Pekerjaan Menumpuk, Mana yang Bunda Prioritaskan?

Washington DC - Seorang ibu di suatu titik bisa jadi dihadapkan pilihan yang bikin galau saat bicara prioritas yang harus dilakukan. Hal itu terkait mana dulu yang harus dikerjakan: pekerjaan yang menumpuk, baik rumah atau kantor, atau memberi perhatian pada tiap hal yang dilakukan anak-anak.

Itulah yang menjadi kebingungan seorang ibu dari tiga anak kecil, sebut saja namanya Jane. Jane bekerja full time, sedangkan suaminya sering bekerja hingga larut malam dan juga di akhir pekan, Bun. Jane pun merasa prioritasnya berubah.

"Bagaimana saya memutuskan mana yang paling penting tanpa harus merasa bersalah atau stres atau lelah sepanjang waktu? Bagaimana saya merasa sudah membuat keputusan yang benar dan seimbang?" curhat Jane.

Seorang Kolumnis, Carolyn Hax, mencoba menjawab kegalauan Jane. Menurutnya, bekerja full time dengan membesarkan tiga anak, serta pasangan yang sibuk dengan kerjaannya tentu bukan hal yang mudah tanpa stres dan tertekan.

Kata Carolyn, membesarkan anak selalu menjadi pertimbangan yang membuat ragu. Ini karena membesarkan anak merupakan pekerjaan paling sulit saat anak masih kecil. Nah, hasilnya akan orang tua lihat bertahun-tahun mendatang. Inilah yang menjadi pertanyaan besar, sudah tepatkah cara kita?

Baca juga: Anak-anak yang Ibunya Bekerja Bisa Mendapat Hal-hal Positif Ini

"Memutuskan pekerjaan mana yang ditangani lebih dulu itu tantangan, dan kita harus membuat perhitungan, yang seringnya sendirian dan selalu membuat lelah," tulis Carolyn, seperti dilansir Mdislander.

Carolyn juga mengatakan mungkin nggak banyak daftar tugas yang melibatkan fisik dan emosional yang bisa Jane lakukan, kecuali melanjutkan pekerjaan di waktu-waktu senggang. Tapi jangan lupa untuk istirahat sebentar saat melakukannya. Pilihlah waktu untuk mengasuh anak dan pergilah ke tempat yang menyenangkan.

Ketika Pekerjaan Menumpuk, Mana yang Bunda Prioritaskan?/ Foto: Thinkstock

Selanjutnya kita bisa memilih mana yang mau dikerjakan lebih dulu dengan beberapa pertimbangan ini:

1. Bagian mana yang bisa dikerjakan nanti dan mana yang paling rentan bikin kecewa.

2. Pekerjaan mana yang menimbulkan banyak masalah.

3. Di saat seperti apa koordinasi yang lebih baik bisa mengurangi kebingungan dan konflik?

Baca juga: Tantangan Membesarkan 'Kids Jaman Now' dan Kelelahan Ortu

Setelah menemukan jawabannya, kita bisa menerapkannya sebagai prioritas yang konsisten. Tapi ini nggak saklek ya, Bun, kita bisa memperbarui prioritas setiap beberapa bulan sekali.

"Yang terpenting ini adalah dasar untuk memaafkan diri sendiri. Anda kadang-kadang masih akan membuat kesalahan saat di bawah tekanan, karena semua orang melakukannya, tetapi perencanaan ke depan membuat pilihan berikutnya lebih jelas," kata Carolyn.

Oya, psikolog Vera Itabiliana beberapa waktu lalu nggak lupa mengingatkan kepada kaum ibu untuk lebih rileks, sehingga nggak gampang tertekan. Kadang kita nggak perlu jadi perkasa jika energi yang kita punya nggak sebesar orang lain atau yang kita harapkan.

"Tiap orang beda-beda. Coba lebih rileks dengan jalan pagi, yoga, komunikasi dengan pasangan dan berbagi peran dengan suami," saran Vera. (Nurvita Indarini)